Faktor Penyebab Tunalaras Anak Berkebutuhan Khusus dan Ciri-cirinya

Faktor Penyebab Tunalaras Anak Berkebutuhan Khusus dan Ciri-cirinya

Gurubagi.com. Penyebab tunalaras anak berkebutuhan khusus, pada umumnya terjadi karena mereka mengalami gangguan emosi dan penyimpangan tingkah laku.

Anak berkebutuhan khusus tunalaras ini, tidak memiliki sikap dewasa, sering melakukan pelanggaran norma-norma sosial dengan frekuensi yang cukup besar, dan kurang  memiliki rasa  toleransi terhadap lingkungan sekitar.

Tunalaras adalah gangguan atau kelainan tingkah laku seorang anak, karena kurang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Masyarakat lebih mengenal anak ini dengan sebutan anak nakal.

Baca :

Anak tunalaras ini termasuk kedalam anak berkebutuhan khusus, sehingga mereka memerlukan layanan pendidikan khusus untuk mengembangkan potensi seoptimal mungkin, dan dapat hidup di tengah-tengah masyarakat dengan baik.

Faktor-faktor yang Menyebabkan Anak Tunalaras

Berikut ini adalah penjelasan dari beberapa faktor yang menjadi penyebab anak tunalaras.

1. Faktor Biologi

Faktor biologi ini dapat terjadi, ketika anak tersebut mengalami keadaan kurang gizi, mengidap penyakit, psikotik, dan trauma atau karena adanya disfungsi pada otak, sehingga mengalami gangguan emosional.

2. Faktor Keluarga

Hubungan anak dengan keluarga merupakan faktor terbesar yang berpengaruh terhadap perkembangan emosional anak.

Tanpa disadari hubungan dalam keluarga yang sifatnya interaksional dan transaksional sering menjadi penyebab utama permasalahan emosi dan perilaku pada anak.

3.  Faktor Sekolah

Sekolah merupakan tempat pendidikan yang kedua bagi anak setelah keluarga. Terkadang sebagian anak mengalami gangguan emosi dan perilaku ketika mereka mulai bersekolah.

Gangguan emosional yang timbul dari sekolah, bisa karena  adanya sikap guru sebagai pendidik yang otoriter, atau teman sekelas yang dapat memberi kontribusi terhadap permasalahan emosi dan perilaku sehingga mereka merasa tertekan.

4. Lingkungan Masyarakat

Lingkungan masyarakat yang negatif dan tempat dimana anak bergaul yang kuran baik, juga  dapat menyebabkan  anak memiliki perilaku yang cenderung mengalami gangguan emosi dan perkembangan fisik dan mental yang terganggu.

Adanya konflik dalam lingkungan pergaulan juga dapat timbul pada diri anak sendiri, karena norma yang dianut di rumah atau keluarga bertentangan dengan norma dan keanyanyataan yang ada dalam masyarakat.

Karakteristik Anak Tunalaras

1. Karakteristik Akademik:

Anak tunalaras  umumnya tidak mencapai taraf yang diharapkan pada usia mentalnya, anak-anak ini jarang ditemukan yang memiliki  prestasi akademis meningkat.

Kemungkinan besar anak tunalaras ini memiliki nilai IQ keterbelakangan mental serta ada juga yang memiliki kecerdasan sangat tinggi dalam nilai tes kecerdasannya.

Kelainan perilaku mengakibatkan penyesuaian sosial dan sekolah yang buruk. Akibatnya, dalam belajarnya memperlihatkan ciri-ciri sebagai berikut:

  • Hasil belajar dibawah rata-rata
  • Sering berurusan dengan guru BK
  • Tidak naik kelas
  • Sering membolos
  • Sering melakukan pelanggaran, baik di sekolah maupun di masyarakat,
2. Karakteristik Sosial atau Emosional

a. karakter sosial

Karakteristik sosial ini terlihat pada saat anak berinteraksi dengan lingkungan sekitar yang dapat terlihat dari prilaku berikut.

  • Tidak diterima masyarakat, biasanya karena menganggu, melanggar norma budaya, melanggar aturan keluarga, dan sekoalah.
  • Bersikap agresif, yaitu tidak mengikuti aturan, mempunyai sikap membangkang atau menantang, dan tidak dapat bekerja sama.

b. Karakteristik Emosional

Seseorang tunalaras memiliki karakteristik emosional atau berapi-api dan tidak terkontrol. Berikut ini adalah karakter emosional dapat terlihat dari prilaku.

  • Hal-hal yang menimbulkan penderitaan bagi anak, misalnya tekanan batin dan rasa.
  • Ditandai dengan rasa gelisah, rasa malu, rendah diri, ketakutan dan sifat perasa atau sensitif.

3. Karakteristik fisik atau kesehatan

Anak tunalaras ini pada umumnya  merasa ada yang tidak beres dengan kondisi jasmaninya,

Mereka mudah merasa cemas, merasa sakit, pola makan tidak teratur, gangguan tidur, tidak tenang, bahkan mudah mengakami kecelakaan.

Sedangkan faktor lain berupa fisik, yaitu sering mengompol, buang air tidak terkontrol, gagap dan terkadang jorok.

Ciri-ciri Anak Tuna Laras

1. Mengalami gangguan perilaku

Anak -anak ini mengalami gangguan emosi dan penyimpangan prilaku sehingga mereka tidak dapat menyeimbangkan dengan lingkungan.

Di bawah ini adalah gangguan prilaku yang sering terlihat pada anak tunalaras.

  • Berkelahi, memukul menyerang
  • Pemarah dan  pembangkang
  • Suka merusak, ribut, pengacau dan ceroboh
  • Kurang ajar, tidak sopan dan suka mengganggu
  • Penentang, tidak mau bekerjasama
  • Suka ribut, pembolos
  • Hiperaktif, pembohong
  • Iri hati, pembantah
  • Suka menyalahkan orang lain dan memetingkan diri sendiri
2. Mengalami kecemasan dan menyendiri

Anak-anak yang memiliki prilaku tunalaras ini mengalami kecemasan dan lebih sering menyendiri, karena merasa lingkungannya tidak sesuai dengan apa yang mereka inginkan.

Berikut beberapa perilaku yang menunjukan anak tunalaras mengalami kecemasan dan menyendiri.

  • Cemas dan seringkali tegang
  • Tidak punya teman
  • Tertekan
  • Sensitif
  • Rendah diri dan cenderung pendiam
  • Mudah frustasi dan mudah bimbang
3. Anak yang kurang dewasa

Anak tunalaras seringkali dikatakan  kurang dewasa, karena memang mereka memiliki aspek sosial yang sangat rendah, sehingga mereka tidak dapat belajar mandiri.

Berikut ini adalah perilaku yang menujukan anak yang kurang dewasa pada tunalaras.

  • Pelamun
  • Kaku
  • Pasif
  • Mudah terpengaruh
  • Pengantuk
  • Pemborosan
4. Anak yang agresif bersosialisasi

Selain kurang dewasa akan tetapi, anak-anak ini ada juga yang cenderung agresif bersosialisai, sehingga menimbulkan masalah dilingkungannya.

Berikut ini contoh perilaku anak yang agresif bersosialisai.

  • Mempunyai komplotan jahat
  • Berbuat onar bersama komplotannya
  • Membuat genk
  • PSuka diluar rumah sampai larut
  • Bolos sekolah
  • Pergi dari rumah

Demikian ulasan mengenai faktor penyebab tunalaras anak berkebutuhan khusus dan ciri-cirinya. Semoga bermanfaat

4 Replies to “Faktor Penyebab Tunalaras Anak Berkebutuhan Khusus dan Ciri-cirinya

Tinggalkan Balasan