Pengertian Korosi, Proses, Faktor Penyebab dan Pencegahannya

Pengertian Korosi, Proses, Faktor Penyebab dan pencegahannya

Gurubagi.com. Korosi, sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Nama lain dari korosi yaitu karatan, korosi sendiri pada umumnya terjadi pada benda-benda logam seperti besi.

Korosi merupakan perubahan logam secara fisika maupun kimia akibat hilangnya fungsi mekanis logam tersebut.

Logam seperti besi bisa mengalami korosi jika bersentuhan dengan senyawa asam, air, dan mengalami perubahan suhu dalam jangka waktu yang cukup lama dan secara terus menerus.

Korosi adalah reaksi antara logam dengan zat-zat disekitarnya seperti udara dan air sehingga menimbulkan senyawa baru.

Di dalam perkaratan senyawa baru tersebut terbentuk zat padat berwarna coklat kemerahan yang bersifat rapuh serta berpori. Untuk rumus kimia dari karat besi, yaitu Fe2O3XH2O.

Proses Terjadinya Korosi

Proses terjadinya korosi merupakan proses elektrokimia. Elektrokimia adalah proses terjadinya reaksi redoks (reduksi oksidasi) secara spontan.

Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi sedangkan oksigen(udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat.

Korosi merupakan proses elektrokimia . pada korosi besi itu berlaku sebagai anode dimana besi mengalami oksidasi.

Baca : Benzena : Pengertian, Struktur, dan Tata Nama Senyawanya

Contohnya, korosi pada besi akan membentuk oksida besi (Fe2O3.xH2O). Besi akan teroksidasi oleh oksigen dari udara dan akan membentuk korosi. Persamaan reaksi yang berlangsung adalah sebagai berikut.

Ion Fe 2+ tersebut kemudian mengalami oksidasi lebih lanjut dengan reaksi :

4Fe2+ (aq) + O2(g) + (4 +2x) + H2O(l) → 2Fe2O3.xH2O + 8H+(aq) 

Faktor-Faktor Penyebab Korosi Besi

Faktor yang menyebabakan korosi pada besi dapat terjadi karena faktor internal dan eksternal. Berikut ini penjelasannya.

Faktor Internal

  1. Kemurnian Bahan.

  2. Struktur Bahan.

  3. Struktur Kristal.

  4. Teknik Pencampuran Bahan.

  5. Teknik Pembentukan Bahan.

  6. Teknik Perakitan.

  7. Unsur-unsur Pengotor/Ikutan dalam Bahan.

Faktor Eksternal (Lingkungan)

  1. kelembaban udara (uap air).

  2. Adanya oksigen dan air.

  3. Elektrolit(asam atau garam), seperti air hujan dan air laut.

  4. Permukaan Logam yang tidak rata.

  5. Keberadaan zat pengotor, seperti adanya tumpukan debu atau karbon.

  6. Kontak dengan Elektrolit seperti garam dalam air laut.

  7. Temperatur tinggi.

  8. Tingkat keasaman dan alkalinitas.

  9. Metalurgi meliputi permukaan logam yang lebih kasar dan efek Galvanic Coupling.

Cara Pencegahan Korosi

Korosi logam tidak dapat dicegah, tetapi dapat dikendalikan seminimal mungkin. Ada tiga metode umum untuk mengendalikan korosi, yaitu pelapisan (coating), proteksi katodik, dan penambahan zat inhibator korosi.

1. Metode Pelapisan (Coating)

Metode pelapisan adalah suatu upaya mengendalikan korosi dengan menerapkan suatu lapisan pada permukaan logam besi.

a. Lapisi cat

Pecegahan, untuk melindungi besi kontak dengan air dan udara, cat yang mengandung timbal dan seng akan lebih melindungi besi terhadap korosi.

Pencegahan ini harus sempurna karena jika terdapat bagian yang tidak tertutup oleh cat maka besi di bawah cat akan terkorosi. Padar bangunan dan jembatan biasanya dilindungi dari korosi dengan pengecatan

b. Dibalut plastik

Plastik mencegah besi kontak dengan air dan udara. Peralatan rumah tangga biasanya dibalut plastik untuk menghindari korosi.

c. Pelapisan dengan krom (Cromium Plating)

Krom memberi lapisan pelindung sehingga besi dikrom akan menjadi mengkilap. Cromium plating dilakukan dengan proses elektrolisis .

krom dapat memberikan perlindungan meskipun lapisan krom tersebut ada yang rusak. Cara ini umumnya dilakukan pada kendaraan bermotor, misalnya bumper mobil

d. Pelumuran dengan oli atau gemuk

Selain pengecatan, untuk menghindari pengkaratan atau korosi juga bisa dilakukan dengan pelapisan besi bahan baja dengan bahan-bahan yang dapat mencegah korosi seperti oli atau gemuk.

Pelapisan besi baja dengan menggunakan oli atau gemuk ini bisa dilakukan untuk bahan-bahan yang tidak berhubungan dengan estetika karena akan merusak pemandangan.

e. Pelapisan dengan seng (galvanisasi)

Seng dapat melindungi besi meskipun lapisannya ada yang rusak . hal ini karena potensial elektrode besi lebih negative daripada seng, maka besi yang kontak dengan seng akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katode. Seingga seng akan mengalami oksidasi sedangkan besi akan terlindungi

2. Proteksi Katodik

Proteksi katodik adalah metode yang sering diterapkan untuk mengendalikan korosi besi yang dipendam dalam tanah, seperti pipa ledeng,pipa pertamina dan tanki penyimpan BBM.

Prinsip dari proteksi katodik (Cathodic Protection) adalah menyediakan elektron untuk struktur logam yang akan dilindungi.

Teori yang mendasari adalah jika arus mengalir dari kutub positif ke kutub negatif (teori listrik konvensional) struktur akan terlindungi jika arus masuk dari elektrode. Kebalikannya laju korosi akan meningkat jika arus masuk melalui

Sistem proteksi katodik biasanya digunakan untuk melindungi baja, jalur pipa, tangki, tiang pancang, kapal, anjungan lepas pantai, dan casing (selubung) sumur minyak di darat.

3. Penambahan Inhibitor

Inhibitor adalah zat kimia yang ditambahkan kedalam suatu lingkungan korosif dengan kadar sangat kecil (ukuran ppm) guna mengendalikan korosi.

Inhibitor korosi dapat dikelompokan berdasarkan mekanisme pengendaiannya yaitu inhibator anodik,inhibator katodik, inhibator campuran, dan inhibator teradsorpsi.

a. Inhibator Anodic

Inhibator anodic adalah senyawa kimia yang menendalikan korosi dengan cara menghambat transfer ion-ion logam ke dalam air. Contoh inhibator anodik yang banyak digunakan adalah senyawa kromat dan senyawa molibdat

b. Inhibator Katodik

Inhibator katodik adalah senyawa kimia yang mengendalikan korosi dengan cara menghambat salah satu tahap pada proses katodik, misalnya pengenkapan gas oksigen atau pengikatan ion-ion hidrogen, contoh inhibator katodik adalah hidrazin,tannin, dan garam sulfit.

c. Inhibator Campuran

Inhibator campuran mengendalikan korosi dengan cara menghambat proses dikatodik dan anodik secara bersamaan, pada umumnya inhibator komersial berfungsi ganda yaitu sebagai inhibator katodik dan anodik. Contoh inhibator jenis ini adalah senyawa silikat,molibdat dan fosfat.

d. Inhibator Teradsorpsi

Inhibator teradsorpsi umumnya senyawa organik yang dapat mengisolasi permukaan logam dari lingkungan korosif dengan cara teradsorpsi pada permukaan logam.contoh jenis inhibator ini adalah merkaptobenzotiazol dan 1,2,5,7- tetraaza-adamantane

Demikian ulasan mengenai pengertian korosi, proses dan faktor penyebab terjadinya. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan