5 Fakta Unik Seputar Edelweis Bunga Abadi yang Tidak Boleh Dipetik

5 Fakta Unik Seputar Edelweis Bunga Abadi yang Tidak Boleh Dipetik

Gurubagiu.com. Bunga Edelweis  dengan nama latin Anaphalis javanica banyak tumbuh di gunung-gunung Indonesia. Tumbuhan berbunga Edelweiss Jawa ini tumbuh dan berkembang pada daerah puncak gunung dan memiliki manfaat ekologi sangat besar.

Manfaat ekologi dari bunga ini, yaitu sebagai penahan tanah gunung dari erosi limpasan air hujan, sebagai habitat beberapa burung juga bunganya sebagai sumber makanan.

Bunga Edelweis merupakan tumbuhan endemik yang tumbuh di daerah pegunungan, biasa tumbuh pada ketinggian 1.800 sampai 3.000 meter di atas permukaan laut.

Bunga Edelweis memiliki ciri umum kelopak bunga berwarna putih yang biasanya mekar pada sekitar bulan April sampai dengan Agustus.

Edelweis ini terkenal karena keindahan warna dan bentuknya, selain itu, bunga ini tidak mudah layu, sehingga dijuluki sebagai bunga abadi.

Bunga Edelweiss ini selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi para pendaki gunung yang melihatnya. sehingga mengundang keinginan banyak pendaki untuk memetiknya dan membawanya pulang.

Di dalam menjaga kelestariannya, maka keberadaan bunga Edelweis dilindungi oleh undang-undang. Mencabut dan membawa Edelweiss  turun dari gunung adalah tindakan yang tidak diperbolehkan.

Pada setiap tempat pendakian telah dipasang aturan untuk mengimbau agar para pendaki tidak memetik Edelweis.

Selain melanggar kode etik pendakian gunung, mencabut Edelweis juga dapat terancam hukuman sesuai Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Hayati Ekosistem.

Berikut ini adalah fakta unik tentang Edelweis bunga abadi yang tidak boleh dipetik.

1. Dijuluki Bunga Abadi

Edelweis dijuluki sebagai bunga abadi karenan bunga Edelweis dijuluki sebagai bunga abadi lantaran tumbuhan ini memilki waktu mekar yang lama hingga 10 tahun lamanya.

Kandungan hormon etilen pada bunga Edelweis menjadikan bunga tersebut tidak mudah gugur dan rontok. Adanya hormon ini dapat membuat bunga Edelweis mekar sampai 10 tahun lamanya.

Baca :

2. Ditemukan 200 tahun yang lalu

Keberadaan Anaphalis javanica di Indonesia pertama kali ditemukan 200 tahun yang lalu. Edelweis kali pertama ditemukan oleh seorang penjelah naturalis Jerman bernama Georg Carl Reinwardt.

Dilansir dari Tribun Travel, bunga ini ditemukan di lereng Gunung Gede Pangrango, Bogor, Jawa Barat.

3. Dijadikan sebagai logo dan simbol

Di negara Eropa, bunga Edelweis yang tersebar di beberapa dataran tinggi Eropa sering dijadikan simbol dan logo, misalnya simbol pada koin dan logo sebuah lembaga.

Sedangkan di Indonesia, bunga Edelweis Jawa pernah dijadikan sebagai gambar pada perangko oleh Pos Indonesia di tahun 2003.

4. Kata “Edelweis” berasal dari bahasa Jerman

Nama “Edelweis” atau “Edelweiss” berasal dari kombinasi dua kata bahasa Jerman, yaitu Edel yang memiliki arti “agung atau mulia” dan Weiss yang artinya “putih”

Bunga Edelwesi di Indonesia memiliki perbedaan dengan yang ada di Eropa. Bunga Edelweis di Indonesia memiliki nama latin Anaphalis javanica atau biasa disebut Edelweis Jawa.

5. Keberadaannya dilindungi oleh Undang-undang

Untuk mencegah kepunahan, maka pada setiap tempat pendakian gunung, aturan untuk tidak memetik bunga Edelweis telah ditetapkan. Meskipun demikian, masih banyak juga orang yang memetik bunga abadi ini dan mengabaikan larangannya.

Aturan tidak boleh memetik Edelweis ini tertuang dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Hayati Ekosistem pasal 33 ayat 1.

Demikian beberapa fakta unik tentang Edelweis, bunga abadi yang tidak boleh dipetik. Terima kasih sudah berkunjung dan semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan