Angka Penting : Pengertian dan Cara Menentukannya
Gurubagi.com. Di dalam operasional hitungan terutama pengukuran fiska pada umumnya menghasilkan angka. Angka yang di dapa dalam perhitugan salah satunya adalah angka penting.
Angka penting terdiri dari angka pasti dan angka taksiran. Angka pasti adalah angka yang diperoleh dari skala alat ukur.
Sedangkan, angka taksiran adalah angka yang diperoleh dari satuan skala terkecil atau angka ketelitian alat ukur.
Angka penting itu sendiri adalah banyaknya digit yang diperhitungkan di dalam suatu kuantitas yang diukur atau dihitung. Semakin banyak angka penting dalam suatu hasil pengukuran, maka semakin teliti alat ukurnya.
Ketika angka penting digunakan, digit terakhir dianggap tidak pasti. Ketidakpastian dari digit terakhir tergantung pada alat yang digunakan dalam suatu pengukuran.
Dengan kata lain perolehan angka penting disesuaikan dengan tingkat ketelitian alat ukur yang digunakan. Misalnya, panjang rusuk kubus menurut jangka sorong adalah 13,4 mm, sementara menurut mikrometer sekrup adalah 13,45 mm.
Dari pengukuran tersebut dapat disimpulkan bahwa ketelitian alat ukur dari jangka sorong lebih rendah dibandingkan alat ukur mikrometer sekrup.
Aturan menentukan angka penting
Para ilmuwan fisika menetapkan beberapa aturan yang berkaitan dengan angka penting. Berikut ini aturan untuk menentukan angka penting yang perlu diperhatikan.
1. Semua angka bukan bukan nol adalah angka penting. Hal ini mencakup jumlah angka pasti dan angka taksirannya.
Contohnya perhatikan hasil pengukuran berikut :
Hasil pengukuran dengan menggunakan penggaris diatas memiliki 3 angka penting
2. Angka nol yang termasuk angka penting
a. Penulisan angka nol yang terletak di antara angka bukan nolmasih dikategorikan sebagai angka penting.
Contoh :
- 1005 kg memiliki 4 angka penting
- 5,0002 cm memiliki 5 angka penting.
b. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan dibelakang tanda desimal adalah angka penting
Contoh : 43,20 memiliki empat angka penting
3. Angka nol yang ‘tidak’ termasuk angka penting
Angka nol yang terletak di depan angka bukan nol yang pertama, baik sebelah kiri atau kanan tanda desimal adalah tidak termasuk angka penting.
Contoh :
- 0,51 cm dicatat memiliki 2 angka penting
- 0,0215 memiliki 3 angka penting.
4. Deretan angka nol yang terletak di sebelah kanan angka bukan nol adalah angka penting
Aturan ini berlaku pada seluruh hasil pengukuran, kecuali terdapat penjelasan lainnya yang tertulis. Penjelasan tersebut dapat berupa garis bawah pada angka terakhir yang dianggap sebagai angka penting.
Contoh :
- 2400 kg mempunyai 4 angka penting
- 1300 mempunyai 3 angka penting
- 1520 m mempunyai 3 angka penting
Cara membulatkan angka penting
Cara membulatkan angka penting hanya bisa dilakukan pada deretan angka-angka tertentu saja. Seperti pada bilangan 458,0, angka 8 adalah angka taksiran.
Sehingga, angka nol di belakang angka tersebut bukan termasuk dalam angka penting dan deretan angka ini tidak perlu dibulatkan.
Akan tetapi jika di belakang angka 7 tersebut bukan angka nol, maka Anda bisa membulatkannya. Contoh 458,7 dibulatkan menjadi 459,0.
Perhatikan aturan pembulatan angka penting selengkapnya:
1. Angka lebih kecil dari 5 dibulatkan ke bawah,
Contoh, hasil pengukuran :
- 1,724 dibulatkan menjadi 1,72
- 50,481 di bulatkan menadi 50,48
- Angka lebih besar dari 5 dibulatkan ke atas.
Contoh, hasil pengukuran :
- 3,738 dibulatkan menjadi 2,74
- 50,368 dibulatkan menjadi 50,37
3. Angka penting sama dengan 5 dibulatkan ke bawah jika angka sebelumnya genap dan dibulatkan keatas jika angka sebelumnya ganjil.
Contoh, hasil pengukuran :
- 93,245 dibulatkan menjadi 93,24
- 93,275 dibulatkan menjadi 93,28.
Baca :
Demikian pengertian angka penting dan cara membulatkannya. Semoga bermanfaat.