Hidrolisis Garam : Pengertian dan Penjelasannya

Hidrolisis Garam : Pengertian dan Penjelasannya

Gurubagi.com. Garam terbentuk melalui reaksi asam dan basa. Garam yang dihasilkan dapat bersifat asam, basa atau netral.

Jika  garam dilarutkan dalam air, maka ion-ion garam yang berasal dari asam lemah atau basa lemah akan bereaksi dengan air yang dinamakan reaksi hidrolisis.

Hidrolisis adalah bereaksinya ion dari sisa basa lemah atau asam lemah dengan air. Di mana pH masing-masing larutan tergantung dari sifat senyawa yang terlarut dalam airnya.

Jadi hidrolisis adalah reaksi penguraian garam dalam air, yang membentuk ion positif dan ion negatif. Ion-ion tersebut akan bereaksi dengan air membentuk asam (H3O+) dan basa (OH) asalnya.

Jenis-Jenis Hidrolisis Garam

Hidrolisis Garam : Pengertian dan Penjelasannya

Larutan garam di dalam air ada yang bersifat asam, basa dan netraal, sifat asam basa atau netral dari garam tersebut terjadi akibat adanya interaksi antara ion garam dengan air.

Didalam air garam akan terionisasi dan apabila ion yang terbentuk tersebut bereaksi dengan air maka terjadi reaksi hidrolisis. Beberapa kemungkinan reaksi hidrolisis yang dapat terjadi adalah :

a. Kation yang berasal dari garam bereaksi dengan air dan menghasilkan ion H+, menyebabkan konsentrasi ion H+ lebih besar daripada konsentrasi ion OH- sehingga larutan bersifat asam

b. Anion yang berasal dari garam bereaksi dengan air dan menghasilkan ion OH- menyebabkan konsentrasi ion H+ lebih kecil dari pada konsentrasi ion OH- sehingga larutan bersifat basa

c. Kation maupun anion yang berasal dari garam tidak bereaksi dengan air sehingga konsentrasi ion H+ dan ion OH- di dalam air tidak berubah dan larutan bersifat netral.

Garam merupakan hasil reaksi dari suatu asam dengan basa maka ditinjau dari kekuatan asam dan basa pembentuknya, berikut ini 4 reaksi hidrolisis kimia garam dapat terbentuk :

  1. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat

Garam yang Terbentuk dari Asam Lemah dan Basa Kuat ini bersifat  netral dan memiliki pH = 7, yang artinya tidak terjadi hidrolisis. Contohnya adalah NaCl, KCl, K2SO4, Ca(NO3)2.

  1. Garam dari asam kuat dan basa lemah

Garam yang Terbentuk dari Asam Kuat dan Basa Lemah, di mana garam ini akan memiliki pH < 7 alias bersifat asam. Contohnya adalah Zn(ClO4)2, NH4Cl, AlCl3, Fe(NO3)2.

Misalnya reaksi ammonium klorida (NH4Cl) yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah, yaitu asam klorida (HCl) dan ammonia (NH3). Amonia akan mengalami ionisasi terurai menjadi ion NH4+ dan Cl-

Hidrolisis garam ammonium klorida akan mengasilkan larutan asam dengan pH di bawah 7

3. Garam dari asam lemah dan basa kuat

Garam dari asam lemah dan basa kuat, di mana garam ini akan memiliki pH > 7 alias bersifat basa.

Contohnya adalah Na2SO3, KCN, Na2CO3, (CH3COO)2Ca. Misalnya reaksi garam natrium flurida (NaF) yang terbentuk dari asam lemah flurida (HF) dan basa kuat natrium hidroksida (NaOH)

Saat anion (F-) terhidrolisis dengan air, maka terbentuk ion OH- yang membuat larutan bersifat asam dengan pH lebih besar dari 7

4, Garam dari asam lemah dan basa lemah

Garam dari asam lemah dan basa lemah, di mana sifat asam atau basanya bergantung pada besarnya Ka/Kb -nya. Contoh Zn(NO2)2, CH3COONH4, Fe3(PO4)2.

Baca : pH Larutan Garam : Pengertian, Rumus, dan Contoh Soalnya

Misalnya garam ammonium asetat (CH3COONH4) yang terbentuk dari asam lemah dan basa lmah, yaitu asam asetat (CH3COOH) dan ammonium hidroksida (NH4OH).

Demikian pengertian hidrolisis Garam dan Penjelasannya. Semoga bermanfaat

Tinggalkan Balasan