Panduan Asesmen Diagnosis di Awal Pembelajaran Masa Pandemi

Panduan Asesmen Diagnosis di Awal Pembelajaran Masa Pandemi

Gurubagi.com. Panduan Asesmen Diagnosis di Awal Pembelajaran Masa Pandemi Covid-19, telah diterbitkan oleh Pusat Asesmen dan Pembelajaran, Badan Penelitian dan Pengembangan Perbukuan, Kemendikbudristek.

Asesmen diagnosis di awal pembelajaran dapat menjadi salah satu penguatan terhadap prinsip “teaching at the right level” (pembelajaran sesuai dengan tingkat) khususnya pada masa pandemi Covid-19.

Di dalam rangka membatasi penyebaran dan penularan virus Covid-19 secara luas di satuan pendidikan, maka Kemendikburistek mengambil kebijakan penyelenggaraan Belajar dari Rumah (BDR).

Selama masa pandemi penyelenggaraan Belajar Dari Rumah merupakan kondisi yang sangat menantang bagi pendidik. Keadaan ini dimana guru dan siswa tidak dapat bertatap muka secara langsung.

Kebijakan BDR diyakini dapat berdampak terhadap perkembangan siswa yang selanjutnya dapat mempengaruhi wajah pendidikan di masa depan.

Kepala sekolah bertanggung jawab untuk memastikan bahwa asesmen diagnosis dilakukan di semua kelas secara berkala pada awal pembelajaran.

Asesmen dilakukan di semua kelas secara berkala untuk mendiagnosis kondisi kognitif dan non-kognitif siswa sebagai dampak pembelajaran jarak jauh.

Baca : Download Panduan Pembelajaran PAUDDIKDASMEN Masa Pandemi Covid-19

Asesmen diagnosis yang meliputi aspek nonkognitif dan kognitif ini perlu dilakukan agar pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan kondisi siswa.

Hasil asesmen memberikan dasar kepada guru untuk menetapkan perlakuan atau strategi yang tepat kepada masing-masing siswa.

Remedial atau pengayaan yang dilakukan sebagai tindak lanjut hasil asesmen merupakan upaya untuk memastikan tidak ada siswa yang tertinggal atau dirugikan.

Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Siswa

Berikut ini beberapa dampak pandemi Covid-19 terhadap siswa.

1. Terjadinya ketidaktercapaian belajar.

2. Penurunan kemampuan belajar.

3. Ketimpangan pengetahuan yang semakin lebar untuk siswa dengan akses yang berbeda.

4. Perkembangan emosi dan kesehatan psikologis terganggu.

5. Rentan putus sekolah.

6. Dapat berdampak pada pendapatan di kemudian hari.

Untuk mengatasi dampak tersebut, maka solusinya adalah dilakukannya siklus asesmen di awal pembelajaran secara berkala.

Tujuan

Tujuan asesmen diagnosis di awal pembelajaran adalah untuk memonitor perkembangan nonkognitif dan kognitif siswa selama masa pandemi untuk memenuhi target capaian belajar.

Tujuan Asesmen Diagnosis NonKognitif adalah untuk mengetahui :

1. kesejahteraan psikologi dan sosial emosi siswa;

2. aktivitas selama belajar dari rumah;

3. kondisi keluarga siswa.

Tujuan Asesmen Diagnosis Kognitif adalah untuk mengetahui :

1. mengidentifikasi capaian kompetensi siswa;

2. menyesuaikan pembelajaran di kelas dengan kompetensi rata-rata siswa;

3. memberikan kelas remidial atau tambahan pelajaran kepada siswa yang kompetensinya di bawah rata-rata.

Kepala sekolah bertanggung jawab untuk memastikan asesmen dilakukan di semua kelas di mingu pertama dan secara berkala pada awal pembelajaran.

Langkah-langkah Asesmen Diagnosis

Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus dilakukan guru dalam melaksanakan asesmen diagnosis di awal pembelajaran.

1. Asesmen Diagnosis Nonkognitif

Persiapan

a. Siapkan alat bantu berupa gambar ekspresi emosi.

b. Buat pertanyaan kunci, seperti :

  • Apa saja kegiatan kamu selama Belajar Dari Rumah?
  • Hal apa yang paling menyenangkan dan tidak menyenangkan?
  • Apa harapan kamu?
Pelaksanaan

a. Berikan gambar emosi kepada siswa.

b. Minta siswa mengekspresikan perasaannya selama belajar di rumah dengan bercerita, membuat tulisan, atau menggambar.

Tindak Lanjut

a. Identifikasi siswa dengan ekspresi emosi negatif dan ajak berdiskusi empat mata.

b. Menentukan tindak lanjut dan mengkomunikasikan dengan siswa serta orangtua jika diperlukan.

  1. Ulangi pelaksanaan asesmen nonkognitif pada awal pembelajaran.

2. Asesmen Diagnosis Kognitif

Persiapan

a. Buat jadwal pelajaran asesmen.

b. Identifikasikan materi asesmen berdasarkan penyederhanaan KD yang tersedia.

c. Susun 10 (sepuluh) soal sederhana :

  • 2 (dua) soal sesuai kelasnya dengan topik semester 1
  • 6 (enam) soal dengan topik satu kelas di bawah untuk semester 1 dan 2
  • 2 (dua) soal dengan topik dua kelas di bawah, untuk semester 2
Pelaksanaan

Berikan soal asesmen untuk semua siswa di kelas, baik secara tatap muka atau pun Belajar Dari Rumah.

Tindak Lanjut

a. Lakukan diagnosis penilaian hasil asesmen.

b. Berdasarkan hasil diagnosis penilaian, bagi siswa menjadi 3 (tiga) kelompok :

  • siswa dengan rata-rata kelas akan diajar oleh guru kelas;
  • siswa 1 semester di bawah rata-rata, akan dititipkan ke guru kelas di bawah atau membuat kelompok belajar yang didampingi orangtua;
  • Siswa 2 semester di bawa rata-rata akan dititipkan ke guru kelas di bawah atau membuat kelompok belajar yang didampingi orangtua, anggota keluarga, atau pendamping lainnya yang relevan.

c. Lakukan penilaian pembelajaran topik yang sudah diajarkan sebelum memulai topik pembelajaran yang baru.

d. Ulangi proses yang sama disetiap awal pembelajaran selama masa pandemi untuk melakukan adaptasi materi pembelajaran sesuai tingkat kemampuan

Demikian ulasan mengenai panduan asesmen diagnosis di awal pembelajaran masa pandemi. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan