Cara Hidup Sehat Suku Baduy Pada Masa Pandemi yang Perlu Ditiru

Cara Hidup Sehat Suku Baduy Pada Masa Pandemi yang Perlu Ditiru

Gurubagi.com. Sebagai negara yang multikultural, Indonesia memiliki ragam suku dan budaya yang masing-masing memiliki daya tarik tersendiri. Salah satu suku di indonesia yang memiliki keunikan budaya adalah Suku Baduy.

Suku Baduy yang tinggal di Pegunungan Kendeng dengan luas 5.100 hektar bermukim di 65 perkampungan. Jumlah warga Baduy sekitar 11.600 jiwa.

Masyarakat adat Suku Baduy termasuk daerah bebas dari kasus positif Covid-19, karena selama masa pandemik selain memang sudah mengisolasi diri. Mereka juga patuh pada protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona.

Masyarakat Suku Baduy memegang teguh adat dan budaya turun-temurun, dan membatasi interaksi dengan orang luar.

Mereka juga selalu mengingatkan siapapun yang masuk ke perkampungan Suku Baduy agar menghormati kebiasaan dan adat istiadat masyarakat setempat.

Tidak peduli bagaimana masyarakat luar melihat kehidupan Suku Baduy, mereka membuktikan kecintaan pada alam menuntun pada kesehatan dan kesejahteraan.

Cara Hidup Sehat Suku Baduy Pada Masa Pandemi

Berikut adalah beberapa cara hidup sehat yang diterapkan Suku Baduy pada masa pandemi Covid-19.

1. Suku Baduy tunduk kepada arahan pimpinan mereka, yang terkenal dengan sebutan dengan “jaro”. Para jaro mengimbau warga Baduy menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

2. Tetua adat membuat aturan dengan melarang masyarakat Baduy ke luar daerah, terutama zona merah Covid-19. Bagi warga Baduy yang merantau dan akan kembali ke rumah, maka mereka harus memeriksakan diri terlebihdahulu di puskesmas terdekat.

3. Masyarakat Baduy menolak kehidupan modern, tetapi kesehatan tetap menjadikan prioritas mereka.

4. Pemukiman masyarakat Baduy memperketat pencegahan penularan Covid-19 dengan cara menutup semua pintu kunjungan wisata yang masuk ke kawasan Suku Baduy.

5. Suku Baduy sering berinteraksi dengan alam dan lingkungan sekitarnya, karena sebagian besar masyarakat Suku Baduy berprofesi sebagai petani.

6. Suku Baduy telah menerapkan gaya hidup sehat organik sejak 600 tahun silam.

Baca : Manfaat Air Putih Bagi Kesehatan dan Aturan Konsumsinya

7. Di dalam mengolah peratnian tidak menggunakan pestisida, karena selain dianggap dapat merusak alam, tidak ramah lingkungan juga menghindari kemungkinana adanya pestisida yang masuk dalam makanan.

8. Masyarakat Suku Baduy tidak bergantung pada teknologi, juga tidak  menggunakan kendaraan bermotor, sehingga daerah Suku Baduy aman dari polusi udara.

9. Masyarakat suku Baduy akan berjalan kaki untuk bepergian. Ini memberikan dampak positif bagi kesehatan dengan meningkatkan stamina dan mengurangi risiko terjadinya berbagai penyakit.

10. Para warga suku Baduy memiliki kebiasan  tidak menggunanakan alas kaki saat berpergian, ini berarti menambah kerja otot pada kaki dan tungkai, sehingga dapat menyeimbangkan tubuh dan melancarkan sirkulasi darah.

11. Suku Baduy memiliki sifat yang selalu ditanamkan kepada warganya, yaitu sifat gotong royong. Suku Baduy memiliki kebiasaan suka berpindah tempat, sehingga mereka akan lebih suka bergotong royong bersama untuk melakukan perpindahan tempat tersebut.

12. Suku Baduy tidak memakai sabun saat mandi dan tidak pula menggunakan detergen untuk mencuci pakaian. Mereka beralasan tidak ingin mencemari air yang menjadi sumber kehidupan.

13. Sebelum pandemi virus Corona, Suku Baduy memang memiliki prinsip menutup diri dari dunia luar.

Bukan tanpa alasan, prinsip tersebut merupakan pesan leluhur mereka sejak zaman dahulu kala. Nyatanya, menutup diri di masa pandemi virus Corona bisa menyelamatkan jiwa warganya.

Demikian sekilas mengenai cara hidup sehat Suku Baduy pada masa pandemi yang perlu ditiru. Semoga memberikan informasi yang bermanfaat.

Tinggalkan Balasan