Pengertian Sinar Radioaktif dan Sejarah Penemuannya
Gurubagi.com. Sinar Radioaktif merupakan kata sifat yang artinya memancarkan energi yang kita kenal sebagai energi radiasi. Sehingga, zat radioaktif dapat diartikan sebagai suatu zat yang senantiasa memancarkan energi.
Radiasi yang tidak terkendali memang akan bersifat membahayakan, bahkan menyebabkan kerusakan pada sel-sel biologis, sehingga menimbulkan risiko kesehatan
Akan tetapi, radiasi dapat pula memberikan banyak keuntungan dalam pengobatan bagi dua kedokteran, salah satunya untuk terapi kanker.
Dengan mempelajari materi ini, kalian akan mengetahui mengenai sinar radioaktif dan sejarah penemuannya.
Pengertian Sinar Radioaktif
Pengertian sinar Radioaktif adalah suatu pancaran dan tranmisi energi yang melewati ruang dalam bentuk partikel atau gelombang.
Atom radioaktif mengandung energi yang mengalir secara spontan sebagai partikel subatomik energi atau gelombang elektromagnetik.
Bahan radioaktif di bumi terdapat di alam secara alami. Inilah salah satunya yang menyebabkan mengapa bagian dalam bumi hangat dan diproduksi terus menerus di atmosfer oleh sinar kosmik.
Beberapa bahan radioaktif mengeluarkan energinya dengan cepat, dan yang lainnya mencurahkannya secara perlahan. Selanjutnya pelepasan energi dikuantifikasi melalui waktu paruh material, yang merupakan waktu setelah separuh atom awal melepaskan energinya.
Energi yang dibawa oleh radiasi ini seringkali cukup untuk menyebabkan kerusakan pada sel-sel biologis dan oleh karena itu menimbulkan risiko kesehatan.
Sejarah Penemuan Sinar Radioaktif
Penelitian tentang radioaktif diawali dari penelitian beberapa ilmuawan sebagai berikut
1. Wilhelm Conrad Röntgen (Tahun 1895)
Wilhelm Conrad Röntgen pada tanggal 8 November 1895 melakukan percobaan dengan sinar katoda untuk menguji fenomena cahaya yang ditemukan pada percobaan sebelumnya.
Röntgen sebelumnya memasang sebuah layar yang telah dicat dengan barium platinocyanide (yang kemudian diketahui dapat berpendar di hadapan Sinar X) dan tabung Crookes, kemudian dibungkus dengan karton hitam untuk menutupi pendaran sinarnya.
Tiba-tiba, ia melihat adanya cahaya hijau pada jarak sekitar satu meter.Menurut perkiraan sebelumnya, sinar katoda seharusnya tidak dapat mencapai layar, akantetapi nyatanya bisa.
Bahkan ketika Röntgen menempatkan kertas karbon atau sepotong kayu di antara tabung Crookes dan layar, sinar tetap bisa mencapai layar.
Baca : Materi Kimia Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit Kelas 10 SMA MA SMK
Selama percobaan berikutnya, Röntgen menemukan bahwa objek dengan ketebalan berbeda apabila ditempatkan di jalur sinar ini akan menunjukkan variabel transparansi saat direkam pada pelat fotografi.
Secara kebetulan, pada saat tangan istrinya berada di jalur sinar di atas pelat foto tersebut, Röntgen mengamati gambar tangan sang istri yang menunjukkan bayangan yang terdiri dari tulang tangan dan cincin yang dikenakannya, dikelilingi oleh penumbra daging, yang lebih mudah ditembus sinar dan oleh karenanya menimbulkan bayangan yang lebih redup.
Röntgen telah menemukan bentuk baru radiasi elektromagnetik, akan tetapi karena belum megetahui jenis sinar yang ditemukannya, Röntgen hanya menyebutnya dengan sinar X.
2. Henry Becquerel (Tahun 1896)
Henry Becquerel melakukan percobaan kebalikan dari dari apa yang telah dilakukann oleh Rontgen. Henry ingin mengetahui apakah sinar x dapat dihasilkan oleh bahan fluoresen yang distimulasi dengan intensitas tinggi.
Di dalam percobaannya dia meletakan garam uranium pada pelat fotografik yang dilapisi kertas hitam, kemudian disinari dengan cahaya matahari.
Setelah dicuci Henry mendapatkan pelat tersebut berkabut. Berdasarkan hasil penyelidikannya ia menyimoulkan bahwa radiasi pada pelat tersebut bukanlah gejala fluoresen, melainkan gejala dari radiasi uranium itu sendiri.
Radiasi yang dipancarkan memiliki daya tembus yang sangat tinggi. Selanjutnya unsur yang dapat menimbulkan radiasi tersebut disebut unsur radioaktif. dan sinar yang dipancarkannya disebut sinar radioaktif.
3. Rutherford
Rutherford berhasil menemukan bahwa radiasi yang dipancarkan oleh zat radioaktif terdiri atas tiga jenis yang berbeda kemampuan daya tembusnya. Rutherford hanya berhasil menemukan dua sinar, yaitu sinar alfa dan beta.
Sedangkan sinar ketiga ditemukan oleh Vilard pada tahun 1900 yang ditemukan pada pelat filmyang ditempatkan berhadapan dengan radiasi radioaktif, yaitu sinar gama.
Sifat-sifat sinar radioaktif
Sinar radioaktif memiliki beberapa sifat yakni sebagai berikut.
- Dapat menembus lempengan logam tipis atau kertas
- Dapat mengionkan gas yang disinari
- Dapat menghitamkan pelat hitam
- Mengakibatkan benda-benda ZnS bisa berfluoresensi atau berpendar
- Dapat diuraikan oleh medan magnet dan menjadi 3 berkas sinar, yaitu alfa, beta dan gamma.
4. Pasangan PiereCurie(1859 – 1906) dan Marie Curie (1867 – 1934)
Penelitian radioaktif selanjutnya terus mengundang perhatian para ilmuwan, salah satunya adalah pasangan PiereCurie( 1859 – 1906) dan Marie Curie (1867 – 1934).
Mereka berhasil menemukan unsur polonium dan radium. Penelitian ini terus berkembang, tidak hanya sebatas pada radionuklida (unsur radioaktif) alam saja, akan tetapi juga dalam pembuatan radionuklida buatan.
Berdasarkan proses pembentukan di alam radionuklida dapat dikelompokan menjadi 4 (empat), sebagai berikut.
1. Radionuklida alam primer
Nuklida ini terbentuk secara almiah, bersiat radioaktif, dan mempunyai waktu paruh yang panjang sehingg sampai sekarang masih ditemukan
2. Radionuklida alam sekunder
Nuklida radioaktif ini terbentuk secara alamiah dari hasil peluruhan radionuklida alam primer
3. Radionuklida alam terinduksi
Radionuklida ini secara terus-menerus terbentuk di alam. Meskipun mempunyai waktu paruh yang relatif pendek, nuklida ini selalu ditemukan di alam dengan kelimpahan tertentu.
4. Radonuklida buatan
Radionuklida ini merupakan hasil transmutasi inti di laboratorium melalui reaksi inti.
Demikian ulasan mengenai pengertian sinar radioaktif dan sejarah penemuannya. Semoga bermanfaat