Upaya Mitigasi Bencana pada Korban Letusan Gunung Berapi

Upaya Mitigasi Bencana pada Korban Letusan Gunung Berapi 

Gurubagi.com. Mitigasi bencana letusan gunung berapi perlu dipahami untuk meminimalkan jatuhnya korban, baik nyawa maupun harta benda.

Letusan gunung berapi merupakan bencana alam yang harus diwaspadai, karena apabila tidak dilakukan upaya mitigasi yang tepat dan cepat, akan menimbulkan banyak korban.

Letusan atau dikenal dengan erupsi gunung berapi adalah letusan yang mengakibatkan keluarnya material gunung berapi dari dalam perut bumi. Material yang dikeluarkan oleh letusan gunung api berbentuk padat, cair dan gas.

Material berbentuk padat seperti pasir vulkanik, abu vulkanik dan batu apung. Material berbentuk cair, antara lain lava dan lahar.

Lava adalah magma yang sampai ke permukaan bumi yang suhunya sangat tinggi, sedangkan lahar merupakan lumpur panas yang terdiri dari campuran lava, air dan materi-materi yang ada di permukaan bumi.

Material berbentuk gas yang dikeluarkan oleh letusan gunung api adalah gas nitrogen, gas karbon dioksida serta gas karbon monoksida.

Apabila erupsi terjadi dalam waktu yang lama dan dengan jumlah lava yang sangat besar, maka sangat dimungkinkan gunung berapi akan muncul hingga ke permukaan air laut.

Upaya Mitigasi Bencana Letusan Gunung Berapi

Untuk mencegah adanya korban dari letusan gunung berapi ini, maka perlu dilakukan mitigasi bencana.

Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.

Bencana dapat diartikan sebagai rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat.

Baca : Contoh Tahapan Mitigasi Bencana Gempa Bumi (Pra, Saat, dan Pasca)

Bencana dapat disebabkan oleh faktor alam atau faktor non alam (manusia), sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Mitigasi bencana letusan gunung berapi dibedakan menjadi tiga, yaitu mitigasi sebelum letusan, selama letusan, dan sesudah letusan.

Berikut ini beberapa tindakan mitigasi yang perlu dilakukan dalam peristiwa letusan gunung berapi. 

A. Sebelum Letusan

1. Mencari tahu tentang sistem pengamanan di daerah masing-masing.

2. Mewaspadai mengenai bahaya yang menyertai letusan gunung, misalnya lahar, banjir, dan gempa bumi.

3. Melakukan rencana evakuasi

4. Menyiapkan persediaan perlengkapan darurat, misalnya senter, obat-obatan, makanan, minuman, masker, dan kacamata.

5. Menghubungi pihak-pihak yang berwenang dalam penanggulangan bencana.

B. Selama Letusan

1. Mengikuti perintah pengungsian yang diperintahkan oleh yang berwenang.

2. Menghindari melewati searah dengan arah angin dan sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung yang sedang meletus.

3. Menghindari daerah bahaya yang telah ditetapkan oleh pemerintah atau lembaga yang berwenang.

4. Menghindari melewati lembah-lembah sungai dan daerah yang rendah. Mencoba mendekati gunung api yang sedang meletus merupakan ide yang dapat membawa maut.

5. Mencari daerah yang lebih tinggi apabila melihat permukaan aliran air sungai naik cepat.

6. Selalu mendengarkan berita mengenai situasi terakhir bahaya letusan gunung api.

C. Pasca Letusan

1. Menghindari berada di daerah-daerah zona hujan abu.

2. Selalu menggunakan masker apabila berada di luar ruangan, karena debu gunung api dapat mengiritasi sistem pernapasan.

3. Menghindari mengendarai kendaraan di daerah hujan abu yang lebat.

4. Menghindari sedapat mungkin kontak dengan debu gunung api.

5. Tinggal di dalam rumah sampai keadaan dinyatakan aman di luar rumah.

Demikian upaya mitigasi bencana pada korban letusan gunung berapi. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan