Buku Panduan Kurikulum Operasional Sekolah Penggerak dan SMK PK 2021

Buku Panduan Kurikulum Operasional Sekolah Penggerak dan SMK PK 2021

Gurubagi.com. Buku Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional pada Sekolah Penggerak dan SMKPK telah diterbitkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbudristek.

Buku Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional pada Sekolah Penggerak dan SMK PK ini berisi prinsip-prinsip pengembangan kurikulum operasional satuan pendidikan dan digunakan bersama dengan dokumen terkait lain yang mempunyai peran saling melengkapi.

Dokumen panduan pengembangan ini dibuat untuk membantu satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum operasional yang kontekstual dan relevan bagi satuan pendidikan dan terutama peserta didik dalam mencapai profil Pelajar Pancasila dan Capaian Pembelajaran.

Prinsip pengembangan kurikulum operasional sekolah ini bertujuan untuk membantu proses berpikir dalam menyusun kurikulum operasional sekolah.

Buku ini memberikan gambaran mengenai prinsip-prinsip dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kurikulum operasional, serta contoh- contoh yang bisa dijadikan inspirasi.

Satuan pendidikan memiliki kebebasan untuk mengembangkan dengan cara lain selama selaras dengan tujuan utama dari kurikulum operasional sekolah. Sebagai pemimpin proses belajar di satuan pendidikan, kepala sekolah perlu melakukan refleksi sebagai bagian aktivitas sehari-hari.

Proses refleksi menjadi budaya dan kebiasaan yang dilakukan secara personal dan sebagai bagian diskusi dengan seluruh anggota sekolah.

Khusus untuk sekolah menengah kejuruan (SMK), kurikulum operasional adalah kurikulum implementatif yang menjabarkan kurikulum inti bidang dan program kompetensi ke dalam bentuk konsentrasi serta potensi internal sekolah dan dunia kerja.

Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan

Kurikulum operasional di satuan pendidikan memuat seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran.

Untuk menjadikannya bermakna, maka kurikulum operasional satuan pendidikan dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik dan satuan pendidikan.

Baca :

Komponen dalam kurikulum operasional ini disusun untuk membantu proses berpikir dan mengembangkan satuan pendidikan.

Di dalam pengembangannya, dokumen ini juga merupakan hasil refleksi semua unsur pendidik di satuan pendidikan yang kemudian ditinjau secara berkala guna disesuaikan dengan dinamika perubahan dan kebutuhan peserta didik.

Prinsip Pengembangan Kurikulum Pperasional Satuan Pendidikan

1. Berpusat pada peserta didik, yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik. Profil Pelajar Pancasila selalu menjadi rujukanpada semua tahapan dalam penyusunan kurikulum operasional sekolah.

2. Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri (khusus SMK), dan menunjukkan karakteristik atau kekhususan peserta didik berkebutuhan khusus (khusus SLB).

3. Esensial, yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan digunakan di satuan pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan mudah dipahami.

4. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual.

5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan kurikulum satuan pendidikan melibatkan komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan, antara lain orang tua, organisasi, berbagai sentra, serta industri dan dunia kerja untuk SMK, di bawah koordinasi dan supervisi dinas Pendidikan atau kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan kewenangannya.

Komponen Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan

1. Karakteristik Satuan Pendidikan

Dari analisis konteks, dirumuskan karakteristik sekolah yang menggambarkan keunikan sekolah dalam hal peserta didik, sosial, budaya, guru, dan tenaga kependidikan. Untuk SMK, karakteristik melingkupi satuan pendidikan dan program keahliannya.

2. Visi, Misi, dan Tujuan

Visi

  • Menggambarkan bagaimana peserta didik menjadi subjek dalam tujuan jangka panjang sekolah dan nilai-nilai yang dituju.
  • Nilai-nilai yang mendasari penyelenggaraan pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai Profil Pelajar Pancasila.

Misi

  • Misi menjawab bagaimana sekolah mencapai visi.
  • Nilai-nilai yang penting untuk dipegang selama menjalankan misi.

Tujuan

  • Tujuan akhir dari kurikulum sekolah yang berdampak kepada peserta didik.
  • Tujuan menggambarkan patok-patok (milestone) penting dan selaras dengan misi.
  • Strategi sekolah untuk mencapai tujuan pendidikannya.
  • Kompetensi/karakteristik yang menjadi kekhasan lulusan sekolah tersebut dan selaras dengan profil Pelajar Pancasila.

Untuk SMK visi dan misi disusun untuk lingkup sekolah, sedangkan tujuan disusun untuk lingkup program keahlian berdasarkan analisis kebutuhan dunia kerja.

Komponen Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan

1. Pengorganisasian Pembelajaran

Cara sekolah mengatur muatan kurikulum dalam satu rentang waktu, dan beban belajar, cara sekolah mengelola pembelajarannya untuk mendukung pencapaian CP dan Profil Pelajar Pancasila (misal mingguan, sistem blok, atau cara pengorganisasian lainnya).

a. Intrakurikuler, berisi muatan/mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada (mulok).

b. Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila, menjelaskan pengelolaan projek yang mengacu pada profil Pelajar Pancasila pada tahun ajaran tersebut. Untuk SMK, projek penguatan ini terintegrasi dalam Pengembangan Karakter dan Budaya Kerja.

c. Praktik Kerja Lapangan (PKL, untuk SMK). Menyiapkan peserta didik agar memiliki pengalaman dan kompetensi di dunia kerja.

d. Ekstrakurikuler. Gambaran ekskul dalam bentuk matriks/tabel.

2. Rencana Pembelajaran

Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup sekolah: menggambarkan rencana pembelajaran selama setahun ajaran. Berisi alur pembelajaran/unit mapping (untuk sekolah-sekolah yang sudahmenjalankan pembelajaran secara integrasi), program prioritas satuan pendidikan

3. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional

Kerangka bentuk pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional yang dilakukan untuk peningkatan kualitas pembelajaran secara berkelanjutan di satuan pendidikan.

Baca : Panduan Materi MPLS Tahun 2021 Sesuai Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016

Pelaksanaan ini dilakukan oleh para pemimpin satuan pendidikan secara internal dan bertahap sesuai dengan kemampuan satuan pendidikan.

4. Lampiran

a. Contoh-contoh rencana pembelajaran ruang lingkup kelas: menggambarkan rencana pembelajaran per tujuan pembelajaran dan/atau per tema (untuk sekolah-sekolah yang sudah nmenjalankan pembelajaran secara integrasi).

b. Contoh penguatan Profil Pelajar Pancasila penjabaran pilihan tema dan isu spesifik yang menjadi projek pada tahun ajaran tersebut (deskripsi singkat tentang projek yang sudah dikontekstualisasikan dengan kondisi lingkungan sekolah dan kebutuhan peserta didik, tidak perlu sampai rincian pembelajarannya).

c. Referensi landasan hukum atau landasan lain yang kontekstual dengan karakteristik sekolah.

Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan

1. Penyusunan dokumen

a. Siapa yang akan memfasilitasi penyusunan ini? Siapa yang akan dilibatkan dalam penyusunan ini?

b. Apakah sudah pernah dilakukan pembahasan kurikulum operasional oleh pemangku kepentingan internal? (pimpinan sekolah dan guru)

c.  Apakah sudah pernah dilakukan pembahasan kurikulum operasional sekolah oleh pemangku kepentingan eksternal, (meliputi: orang tua, komite satuan pendidikan dan pemangku kepentingan lainnya yaitu, organisasi, berbagai sentra, serta industri dan dunia kerja untuk SMK)?

2. Peninjauan dan revisi

a. Siapa yang akan memfasilitasi peninjauan dan revisi ini? Siapa yang akan dilibatkan dalam peninjauan dan revisi?

b. Apakah satuan pendidikan memiliki dokumen kurikulum operasional sekolah yang sebagian atau seluruh isinya merepresentasikan satuan pendidikan?

c. Apakah ada diskusi/kerja kolaborasi untuk menyusun kurikulum operasional sekolah yang setidaknya melibatkan para pimpinan atau perwakilan guru?

d. Apakah ada informasi atau pembahasan yang disampaikan pada orangtua mengenai kurikulum dan/ atau program-program?

e. Khusus untuk SMK, apakah subtansi kurikulum yang ada masih sesuai dengan kebutuhan dunia kerja?

Buku Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional pada Sekolah Penggerak dan SMK PK Tahun 2021 (Versi 25 Juni 2021) selengkapnya dapat di unduh pada tautan di berikut ini.

 

Unduh

Demikian yang dapat dibagikan mengenai Buku Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional pada Sekolah Penggerak dan SMK PK Tahun 2021. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan