Klasifikasi Makhluk Hidup : Pengertian, Tujuan, dan Sistem Pengelompokkannya
Gurubagi.com. Makhluk hidup sangat beragam di muka bumi ini dan semakin lama akan semakin bertambah banyak.
Di dalam mempermudah mempelajari keanekaragaman mahluk hidup, maka manusia berusaha untuk melakukan penyederhanaan dengan cara menggolongkan berdasarkan pada ciri yang dimilikinya.
Ilmu yang mempelajari tentang pengelompokkan makhluk hidup dengan suatu sistem tertentu dinamakan klasifikasi atau taksonomi.
Pengertian dan Tujuan Klasifikasi
Klasifikasi adalah suatu cara pengelompokan dan pengkategorian yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu. Setiap kelompok tumbuhan ataupun hewan tersebut dipasang-pasangkan dengan kelompok tumbuhan atau hewan lainnya yang memiliki persamaan dalam kategori lain.
Dengan kata lain, pengertian klasifikasi makhluk hidup adalah suatu cara memilah dan mengelompokkan makhluk hidup menjadi golongan atau unit tertentu.
Golongan-golongan ini disusun secara runtut sesuai dengan tingkatannya (hierarkinya), yaitu mulai dari yang lebih kecil tingkatannya hingga ke tingkatan yang lebih besar.
Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali dan mempelajari makhluk hidup. Keanekaragaman makhluk hidup dapat disederhanakan dengan adanya klasifikasi makhluk hidup.
Baca : 9 Ciri-ciri Makhluk Hidup dan Penjelasannya
Dasar klasifikasi adalah persamaan ciri yang dimiliki makhluk hidup. Taksonomi merupakan ilmu yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup. Bapak taksonomi dunia, yaitu Carolus Linneaus.
Carolus Linneaus memperkenalkan melalui sistem tata nama ganda makhluk hidup (binomial nomenclature). Carolus Linneaus membagi makhluk hidup ke dalam dua kelompok besar, yaitu dunia hewan (animalia) dan dunia tumbuhan (plantae).
Dunia hewan
Kingdom – filum – classis – ordo – familia – genus – spesies
Dunia tumbuhan
Kingdom – divisi – classis – ordo – familia –genus – spesies
Sedangkan ilmuwan lainnya, yaitu Robert H. Whittaker, membagi makhluk hidup dalam lima kingdom (kerajaan).
1. Monera
Monera merupakan makhluk hidup bersel satu (monoseluler), tidak memiliki membran inti (prokariotik), berkembang biak dengan membelah diri.
Contoh : bakteri dan ganggang hijau biru
2. Protista
Protista adalah makhluk hidup bersel satu (monoseluler), memiliki membran inti (eukariotik), memiliki ciri-ciri seperti hewan (dapat bergerak) dan seperti tumbuhan (memiliki klorofil). Contoh : protozoa dan alga.
Berdasar alat gerak, protozoa dibagi empat: (1) rhizopoda (hewan berkaki semu), (2) flagellate (bulu cambuk), (3) ciliate (bulu getar), (4) sporozoa (berspora).
Alga berdasarkan zat warnanya: alga hijau, alga merah (bahan agar-agar), alga pirang (industry tekstil), alga kersik (alat gosok logam).
3. Fungi (Jamur)
Fungi (jamur) terdiri satu sel dan banyak sel, tubuh tersusun atas benang-benang halus (hifa), berkembang biak dengan spora, memiliki rizoid untuk menempel dan menyerap makanan.
Berdasarkan bentuknya: jamur ganggang (jamur tempe), jamur benar/sejati (kamur merang, jamur kuping, jamur pada roti/sisa makanan).
4. Plantae (Tumbuhan)
Terdiri atas lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji (biji terbuka dan biji tertutup).
a. Lumut
Tumbuh di tempat lembab. Memiliki akar, batang, dan daun tidak sejati, memiliki rizoid (untuk menempel), mengalami dua pergiliran keturunan (metagenesis). Lumut dibedakan menjadi dua kelas: lumut hati (hepaticeae) dan lumut daun (musci).
b. Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Memiliki akar batang dan daun sejati, memiliki sporangium dalam sorus (bawah permukaan daun), mengalami metagenesis. Jenis-jenis tumbuhan paku antara lain : paku kurba, paku ekor kuda, dan paku kawat.
c. Tumbuhan berbiji
Pada tumbuhan berbiji dibedakan menjadi : (1) Tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae) : melinjo, pakis haji, damar, cemara; (2) Tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae): padi, kelapa, jagung, kacang tanah.
Berdasarkan jumlah kepingnya, tumbuhan berbiji dibedakan menjadi tumbuhan monokotil (berkeping satu) dan tumbuhan dikotil (berkeping dua)
5. Animalia (Hewan)
Kingdom animalia dibagi menjadi 2 (dua) kelompok berdasarkan ada atau tidak adanya tulang belakang (vertebrata).
Hewan Tidak Bertulang Belakang (Avertebrata)
a. Hewan Berpori (Porifera)
Pada permukaan tubuhnya terdapat pori-pori halus, contoh: Spongilla, Euspongia.
b. Hewan berongga (Coelenterata)
Tubuh Coelenterata berongga oleh tentakel, contoh : Hydra, Obelia.
c. Hewan cacing (vermes)
Contoh hewan cacing : Taenia solium (cacing pita babi), Ascaris lumbicoides (cacing perut), dan Hirudo medicinalis (lintah)
d. Hewan lunak (Mollusca)
Mollusca mempunyai tubuh yang lunak dan dapat mensekresikan lender. Tubuh dilindungi oleh cangkang yang keras.
Contoh Mollusca adalah bekicot, siput air tawar, cumi-cumi, gurita, kerang, tiram mutiara.
e. Hewan berkaki beruas-ruas (Arthropoda)
Tubuh dan kaki Arthoproda beruas-ruas. Tubuhnya terdiri atas kepala, dada, dan perut. Arthoproda meliputi kelompok udang-udangan, serangga, laba -aba, dan lipan (kaki seribu).
f. Hewan Berkulit Duri (Echinodermata)
Ciri-ciri hewan berkulit duri adalah tubuh di selimuti duri, terdapat lempeng dari zat kapur,memiliki alat gerak kaki ambulakral.
Echinodermata memiliki 5 (lima) kelas: (a) Astornoidea (bintang laut); (b) Echinoidea(landak laut); (3) Ophiurodea (bintang laut); (4) Crinoidea(lilia laut); dan (5) Holothuroidea (teripang).
Baca : Latihan Soal Klasifikasi Makhluk Hidup IPA SMP K13 dan Kunci Jawaban
Hewan bertulang belakang (vertebrata)
Vertebrata terbagi dalam lima kelas:
1. Pisces (ikan)
2. Amphibi (hidup di dua alam)
3. Reptil (melata)
4. Aves (burung)
5. Mamalia (hewan menyusui)
Demikian pengertian klasifikasi makhluk hidup, tujuan, dan sistem pengelompokkannya. Semoga bermanfaat.