Konsumsi Daging Kurban Berlebih Memicu Hipertensi, Ini Takaran yang Benar

Konsumsi Daging Kurban Berlebih Memicu Hipertensi, Ini Takaran yang Benar

Gurubagi.com. Sebentar lagi masyarakat Muslim diseluruh dunia akan merayakan Idul Adha. Idul Adha menjadi momen tersendiri untuk umat Islam. Pada hari tersebut seluruh umat Islam merayakannya penuh suka cita, diawali sholat Id dan dilanjutkan melakukan penyembelihan hewan kurban untuk dibagikan kepada yang berhak menerima.

Idul Adha sangat identik dengan makanan yang serba daging, khususnya daging kambing dan daging sapi. Akan tetapi bagi penderita hipertensi, hal ini merupakan ujian karena daging bisa jadi sebagai pemicu naiknya tekanan darah.

Hipertensi (tekanan darah tinggi) adalah kondisi dimana tekanan darah seseorang berada di atas normal. Tekanan darah normal pada saat beristirahat adalah 100 sampai 140 mmHg untuk sistole (bacaan atas) dan 60 sampai 90 mmHg untuk diastole (bacaan bawah). Hipertensi terjadi jika teknana darah di atas ukuran normal tersebut.

Apabila tekanan darah seseorang sering melebihi 120/80 mmHg, maka orang tersebut berpotensi menderita hipertensi. Hipertensi menjadi penyakit yang berbahaya dilihat dari dampak penyakit ini yang seringkali mematikan. Ketika tekanan darah tinggi, jantung akan dipaksa untuk memompa darah lebih keras ke seluruh tubuh.

Kondisi tersebut tentu berbahaya, karena menyebabkan munculnya berbagai penyakit kronis, seperti stroke, gagal ginjal, dan juga jantung koroner.

Hipertensi sering terjadi secara tiba-tiba dan tanpa sebab yang jelas. Penyakit ini dapat ditemukan apabila sudah ada tanda-tanda komplikasi. Gejala hipertensi akan muncul jika tekanan darah sudah sangat tinggi.

Gejala hipertensi yang paling umum terjadi adalah sakit kepala. Apabila tekanan darahnya sangat tinggi, maka rasa sakit kepala ini akan semakin hebat.

Gejala lainnya dari hipertensi, antara lain tubuh lemas, nyeri di dada, mengalami sesak napas, terjadi gangguan irama jantung (aritmia), dan juga penglihatan kabur.

Daging kurban untuk masyarakat Indonesia pada umumnya berupa daging kambing dan daging sapi. Biasanya, muncul kekhawatiran ketika akan mengkonsumsi kedua jenis daging ini, khususnya daging kambing.

Kekhawatiran yang sering muncul adalah adanya efek dari mengkonsumsi daging kambing, yaitu naiknya kolesterol dan juga tekanan darah. Akan tetapi, yang perlu diketahui bahwa berdasarkan beberapa penelitian, daging kambing justru memiliki kandungan lemak dan kolesterol yang lebih rendah dibanding daging yang lain.

Kandungan lemak rata-rata pada kambing adalah 20%, sedangkan pada sapi sekitar  25 %. Kadar kolesterol pada daging kambing juga yang paling rendah, hanya 5-39mg/100 gr, sedangkan sapi adalah 42-78 mg/100 gr.

Sesuai dengan data penelitian tersebut, maka sebenarnya resiko mengkonsumsi daging kambing lebih rendah dibanding mengkonsumsi daging lainnya. Bahkan beberapa ahli menyarankan untuk mengkonsumsi daging kambing yang masih muda (di bawah satu tahun), karena kadar lemak dan kolesterolnya lebih rendah.

Daging kambing juga mengandung zat yang dapat melebarkan pembuluh darah, baik di jantung maupun organ tubuh yang lainnya.

Kenyataan yang sering ditemukan ketika mengkonsumsi hewan kurban secara berlebih dan terus menerus, banyak yang mengeluh pusing dan tegang di bagian kepala, sebagai indikasi daiknya tekanan darah.

Sebenarnya, tidak semua yang mengkonsumsi daging kambing, secara otomatis akan langsung tekanan darahnya menjadi naik.

Penderita hipertensi akan langsung merasakan dampak dari mengkonsumsi daging kurban secara berlebih ini. Kenaikan tekanan darah bisa jadi karena dipicu oleh meningkatnya kadar kolesterol pada tubuh akibat tingginya energi yang dihasilkan oleh daging kambing tersebut.

Tips Mengonsumsi Daging Kurban untuk Penderita Hipertensi

Tidak masalah bagi penderita hipertensi untuk mengonsumsi hidangan yang seba daging asalkan tertakar. Selain itu juga perlu diperhatikan caranya memasak. Para ahli gizi menganjurkan sebaiknya makan daging sebanyak 50 gram sekali makan.

Porsi tersebut setara dengan tiga tusuk sate tanpa lemak atau semangkuk gulai tanpa kuah santan. 

Baca : Surat Edaran Panduan Salat Idul Adha dan Kurban Tahun 1443 H/2022 Masehi

Santan hanya akan menambah jumlah lemak dan kolesterol yang masuk ke dalam tubuh, sehingga disarankan untuk penderita hipertensi memilih hidangan sup atau tongseng.

Penderita hipertensi dapat memilih tiga cara berbeda dalam memasak daging, dan salah satunya dapat menggunakan sedikit santan jika menginginkannya.

Demikian informasi mengenai bahaya konsumsi daging kurban berlebih pada penderita hipertensi dan takaran yang tepat untuk mengonsumsinya. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan