Materi IPA Kelas 9 SMP MTs K13 Komponen Penyusun Tanah
Gurubagi.com. Tanah merupakan bagian kerak Bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah sangat penting bagi kehidupan dan organisme tanah yang ada di dalamnya.
Tanah merupakan campuran dari batuan yang telah lapuk, penguraian bahan organik, mineral, air, dan udara. Tanah terbentuk karena adanya pelapukan fisik, kimia, dan biologis.
Faktor fisik yang memengaruhi pelapukan adalah iklim, adanya sinar matahari, dan curah hujan mempengaruhi suhu bumi, sehingga membantu mempercepat pelapukan batuan.
Selain itu, pelapukan secara biologis, dibantu oleh adanya mikroorganisme tanah dan jenis vegetasi tumbuhan juga mempengaruhi proses pembentukan tanah.
Bahan padat penyusun tanah adalah berupa batuan yang terbentuk secara alami, tersusun atas campuran mineral dan senyawa dengan berbagai komposisi.
Faktor lain yang mempengaruhi pembentukan tanah adalah tipe batuan, topografi atau relief tanah, dan waktu. Ketika tanah digali sampai dalam biasanya akan tampak lapisan-lapisan tanah (horizon tanah) yang memiliki gradasi warna yang berbeda seperti gambar berikut.
Pada bagian paling atas, tumbuhan memperoleh nutrisi berupa air dan mineral-mineral dari dalam tanah. Tanah bagian atas yang kaya nutrisi ini juga rentan kehilangan kandungan mineral dan nutrisi.
Faktornya adalah akibat beberapa kejadian alam, seperti hujan dan banjir apabila tidak ada tumbuhan yang hidup di atasnya.
Komponen Penyusun Tanah
Tanah merupakan bagian permukaan bumi tempat tumbuhnya berbagai jenis tumbuhan serta tempat hidupnya berbagai jenis hewan dan milyaran mikroorganisme.
Tanah tidak hanya terdiri atas satu komponen saja, akan tetapi tersusun dari beberapa komponen lainnya. Berikut ini adalah komponen-komponen penyusun tanah.
1. Batuan
Batuan merupakan bahan padat yang terbentuk secara alami yang tersusun dari campuran mineral dan senyawa dengan berbagai komposisi.
Para ahli geologi mengelompokkan batuan menjadi tiga jenis berdasarkan proses terjadinya, yaitu batuan beku, sedimen, dan metamorf.
Batuan dapat berasal dari magma gunung berapi yang mendingin. Batuan-batuan yang ada di bumi tersebut mengalami pelapukan sehingga menjadi bahan pembentuk tanah.
2. Udara
Meskipun tanah adalah benda yang kelihatannya padat, tetapi sebenarnya pada tanah tersebut terdapat rongga-rongga yang berisi udara.
Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa rongga udara terdapat di antara partikel (butiran) tanah.
Selain di antara partikel tanah, rongga udara juga terdapat di antara batuan yang terdapat di tanah.
Rongga udara tersebut juga terdapat di antara batuan dan partikel tanah, di antara partikel tanah dengan akar tumbuhan atau pun di antara akar tanaman dengan batu. Rongga udara juga dapat terbentuk oleh aktivitas hewan tanah, misalnya cacing.
3. Humus
Humus adalah komponen organik yang dihasilkan dari proses dekomposisi (penguraian) hewan atau tumbuhan yang telah mati, daun yang gugur, atau pun feses oleh bakteri dan jamur.
Humus adalah tanah yang memiliki tekstur gembur dan memiliki banyak pori-pori, sehingga memungkinkan untuk terjadinya pertukaran udara.
Kondisi tersebut menyebabkan akar memperoleh cukup udara dan tanah humus mampu mempertahankan air, sehingga tanah selalu lembab.
Selain itu, humus juga mengandung mineral-mineral dan nutrisi yang penting bagi pertumbuhan tumbuhan.
4. Air
Makhluk hidup yang hidup di tanah pada umumnya membutuhkan kelembaban tanah. Kelembaban tanah disebabkan karena keberadaan air di dalam tanah.
Begitu pula tumbuhan juga membutuhkan air. Air diserap oleh tumbuhan setelah air menembus tanah dan mencapai akar.
5. Mineral
Tanah dapat berasal dari pelapukan batuan dan kerak bumi. Kerak bumi memiliki tebal 10-15 kilometer atau bahkan lebih.
Di dalam kerak bumi inilah banyak terdapat kandungan mineral berupa ion-ion positif dan ion-ion negatif.
Beberapa ion positif yang ada dalam tanah adalah Kalium (K+), Kalsium (Ca2+), dan magnesium (Mg2+). Sedangkan ion-ion negatif adalah nitrat (NO3–), fosfat (H2PO4–), dan sulfat (SO42-).
Ion-ion tersebut merupakan nutrisi bagi tumbuhan yang diserap melalui akar. Kandungan mineral dalam tanah yang berbeda-beda menentukan sifat dan karakter suatu tanah.
Tanah yang subur tidak hanya ditentukan oleh kandungan mineral di dalamnya, tetapi juga sifat fisika dan sifat kimia tanah. Sifat fisika tanah mencakup mencakup tekstur dan struktur tanah.
Salah satu sifat kimia tanah yang menjadi indikator kesuburan tanah adalah derajat keasaman atau pH tanah.
Baca : Magnet Alam dan Magnet Buatan : Pengertian dan Perbedaanya
Tanah yang subur memiliki pH tanah sekitar 7. Pada kisaran pH tersebut tumbuhan dapat menyerap nutrisi secara optimal.
Karena banyak menyerap panas maka kandungan air pada tanah yang gelap akan lebih cepat menguap, sehingga tanah menjadi lebih cepat kering.
Kondisi warna tanah inilah yang secara tidak langsung dapat dikatakan berpengaruh terhadap tingkat kesuburan tanah.
Warna tanah akan mempengaruhi temperatur dan kelembaban sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman, aktivitas organisme tanah, dan struktur tanahnya.
6. Komponen Organik
Tanah merupakan tempat hidup dari beberapa makhluk hidup mulai dari bakteri, jamur, alga, serangga, dan cacing tanah.
Organisme tanah tersebut menguraikan bahan-bahan yang berasal dari makhluk hidup, sehingga menghasilkan material organik di dalam tanah.
Demikian ulasan materi IPA kelas 9 SMP/MTs mengenai komponen penyusun tanah. Semoga bermanfaat.