Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan KOSP

Gurubagi.com. Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) telah diterbitkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Berikut ini adalah isi Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP).

Langkah-langkah Penyusunan Kurikulum Oprasional

(Bagi yang belum pernah menyusun kurikulum operasional di satuan pendidikan)

Bagi satuan pendidikan yang sudah pernah menyusun dokumen kurikulum operasional di satuan pendidikan, maka dilakukan Peninjauan dan revisi.

1. Siapa yang akan memfasilitasi dan terlibat di dalam peninjauan dan revisi ini?

2. Apakah kurikulum operasional di satuan pendidikan yang telah dibuat sudah sesuai dengan kerangka dan ketentuan penyusunan?

3. Apakah ada proses diskusi/kerja kolaborasi untuk menyusun kurikulum operasional di satuan pendidikan?

4. Apakah ada informasi atau pembahasan yang disampaikan pada orangtua mengenai kurikulum dan/atau program-program?

5. Bagaimana strategi yang akan dilakukan untuk mengevaluasi?

6. Khusus untuk SMK, apakah substansi kurikulum yang ada masih sesuai dengan kebutuhan dunia kerja?

Proses Peninjauan dan Revisi Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan

(Bagi yang telah memiliki dokumen kurikulum operasional di satuan pendidikan)

Komponen Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan

Komponen Utama yang ditinjau Tiap 4 – 5 Tahun

1. Karakteristik satuan pendidikan

Dari analisis konteks, diperoleh gambaran mengenai karakteristik satuan pendidikan yang mencakup kondisi riil satuan pendidikan termasuk peserta didik, tenaga pendidik, tenaga kependidikan, serta sosial budaya. Untuk SMK, karakteristik melingkupi program keahliannya.

2. Visi, misi, dan tujuan

Visi

a. Menggambarkan bagaimana peserta didik menjadi subjek dalam tujuan jangka panjang satuan pendidikan dan nilai-nilai yang dituju berdasarkan hasil analisis karakteristik satuan pendidikan.

b. nilai-nilai yang mendasari penyelenggaraan pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai profil pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak untuk PAUD)

Misia. Misi menjawab bagaimana satuan pendidikan mencapai visi.

b. Nilai-nilai penting yang diprioritaskan selama menjalankan misi

Tujuan

a. Tujuan akhir dari kurikulum satuan pendidikan yang berdampak kepada peserta didik.

b. Tujuan menggambarkan tahapan-tahapan (milestone) penting dan selaras dengan misi.

C. Strategi satuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan.

d. Kompetensi/karakteristik yang menjadi kekhasan lulusan suatu satuan pendidikan dan selaras dengan profil pelajar Pancasila.

Untuk SMK visi, misi, dan tujuan disusun untuk lingkup sekolah, sedangkan program keahlian menyusun tujuan program keahlian.

Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan KOSP
Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan KOSP

Komponen Utama yang Ditinjau Tiap Tahun

1. Pengorganisasian Pembelajaran

Cara satuan pendidikan mengatur muatan kurikulum dalam satu rentang waktu dan beban belajar, serta cara mengelola pembelajaran untuk mendukung pencapaian Capaian Pembelajaran (CP) dan profil pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak untuk PAUD).

a. Intrakurikuler, berisi muatan/mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada (mulok). Untuk SMK, mata pelajaran dan/atau konsentrasi disusun oleh satuan pendidikan bersama dunia kerja.

Baca : Struktur Kurikulum Merdeka Pada PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah

Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk SMK, memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk menumbuhkembangkan karakter dan budaya kerja yang profesional, meningkatkan kompetensi peserta Didik sesuai kurikulum dan kebutuhan dunia kerja, serta menyiapkan kemandirian Peserta Didik untuk bekerja dan/atau berwirausaha.

b. Kokurikuler, yaitu projek penguatan profil pelajar Pancasila, menjelaskan pengelolaan projek yang mengacu pada profil pelajar Pancasila pada tahun ajaran tersebut. Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang terpisah dari intrakurikuler. Untuk SMK, projek ini ditambah dengan tema Kebekerjaan dan Budaya kerja.

c. Ekstrakurikuler, kegiatan ekstrakurikuler sebagai wadah mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal.

2. Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran meliputi ruang lingkup satuan pendidikan dan ruang lingkup kelas.

a. Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup satuan pendidikan seperti penyusunan capaian pembelajaran (telah ditetapkan oleh pemerintah), alur tujuan pembelajaran lengkap dengan gambaran besar asesmen dan sumber belajar yang mencakup kegiatan intrakurikuler serta projek penguatan profil pelajar Pancasila, dan perencanaan program prioritas satuan pendidikan.

b. rencana pembelajaran untuk ruang lingkup kelas seperti perencanaan pembelajaran, perangkat ajar, atau rencana kegiatan lainnya.

Untuk dokumentasi rencana pembelajaran ini, satuan pendidikan cukup melampirkan beberapa contoh perangkat ajar atau bentuk rencana kegiatan yang mewakili inti dari rangkaian pembelajaran pada bagian Lampiran.

Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan

Sebelum mengembangkan kurikulum operasional, satuan pendidikan perlu melakukan analisis karakteristik dan lingkungan belajar dengan menampung aspirasi anggota komunitas, dan menjadikan visi dan misi sebagai arahan yang disepakati oleh seluruh warga satuan pendidikan.

Analisis karakteristik satuan pendidikan penting untuk dilakukan agar mendapatkan gambaran utuh kondisi dan kebutuhan satuan pendidikan dan seluruh warganya.

Hasil analisis karakteristik akan menjadi landasan dalam proses perumusan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan.

Prinsip-prinsip Analisis Lingkungan Belajar

1. Melibatkan perwakilan warga satuan pendidikan.

2. Menggunakan data-data yang diperoleh dari situasi nyata/kondisi satuan pendidikan.

3. Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan, pengorganisasian, analisis dan dokumentasi data.

4. Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk mengembangkan strategi atau solusi

Contoh informasi yang perlu didapatkan dalam analisis lingkungan belajar satuan pendidikan:

1. Apa kekhasan daerah setempat yang penting untuk dilestarikan?

2. Bagaimana peran satuan pendidikan sebagai bagian dari masyarakat setempat?

3. Apa dampak dari satuan pendidikan yang sudah dapat dirasakan saat ini (baik oleh warga masyarakat maupun warga satuan pendidikan itu sendiri)?

4. Bagaimana peran satuan pendidikan dalam menyiapkan peserta didik mencapai profil pelajar Pancasila?

5. [SMK] Apa potensi daerah dan kondisi dunia kerja yang relevan?

Berikut adalah pilihan cara untuk mengumpulkan informasi.

1. Kuesioner, dengan pertanyaan disesuaikan dengan tujuan dan sasaran yang dibutuhkan.

2. Wawancara, untuk mendapatkan data secara langsung.

3. Diskusi kelompok terpumpun/Focus Group Discussion (FGD) dengan mengundang perwakilan dari seluruh warga satuan pendidikan dan tokoh masyarakat.

4. Observasi, mengamati dan mencatat apa yang tampak dari objek penelitian. Disarankan lebih dari 1 orang yang melakukan observasi di waktu yang sama untuk menghasilkan hasil pengamatan yang dapat diandalkan (reliable).

5. Rapor pendidikan, terkait mutu dan hasil belajar, kompetensi dan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan, mutu dan relevansi pembelajaran.

Baca : Pedoman Penyusunan Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan selengkapnya dapat di unduh pada tautan berikut.

 

Unduh

Demikian Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP). Semoga bermanfaat.***

Tinggalkan Balasan