Sistem Koloid, Pengertian, Jenis-jenis, dan Perannya dalam kehidupan

Sistem Koloid, Pengertian, Jenis-jenis, dan Perannya dalam kehidupan

Gurubagi.com. Sistem koloid sebenarnya tanpa kita sadari banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan merupakan bagian dari kehidupan kita.

Sistem koloid ini dapat kita lihat jika pada sore hari ketika matahari mulai terlihat garis-garis sinar matahari yang menembus awan. Pada garis-garis sinar tersebut tampak  terlihat  ada penghamburan cahaya.

Partkel-partikel koloid yang ada di udara akan menghamburkan cahaya matahari yang mengenainya, sehingga tampak sebagai garis-garis sinar.Penghamburan cahaya tersebut merupakan salah satu sifat dari  koloid.

Komponen Koloid

Campuran antara air dan gula disebut larutan atau suspense molekuler, artinya suatu campuran dimana molekul zat terlarut (gula) menyebar dalam molekul pelarut(air). Campuran ini sering disbeut cmapuran homogen. Contoh : alkohol, cuka, sirop dan lainya.

Campuran air dan susu disebut koloid, yaitu antara campuran homogen dan campuran heterogen. Contoh kabut, tinta, asap dan lainya

Campuran pasir dan air disebut suspense kasar, yaitu campuran yang terdiri dari dua bagian yaitu endapan dan filtrat (campuran heterogrn).

Suatu campuran dapat digolongkan ke dalam larutan atau koloid atau suspensi berdasarkan cirri-ciri yang dimilikinya.

Perbedaan koloid, suspensi dan larutan

Sistem koloid

Koloid diusulkan oleh Thomas Graham (1805-1869) dari Inggris pada tahun 1861. Graham mengatakan bahwa zat seperti kanji, gelatin, getah, dan albumin berdifusi sangat lambat dan tidak menembus membran tertentu.

Sistem koloid dibagi mejadi dua bagian yaitu fase terdispersi (zat terlarut) dan medium pendispersi (pelarut). Keduanya terdiri dari tiga fase atau wujud zat yaitu, padat, car, dan gas yang bersatu.

Koloid adalah suatu campuran zat heterogen antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid tersebar merata dalam zat lain. Ukuran koloid berkisar antara 1-100 nm ( 10-7-10-5 cm ).

Baca :  Peranan Larutan Penyangga Dalam Kehidupan Sehari-hari

Koloid merupakan campuran antara larutan dan suspensi, yang artinya koloid bukanlah larutan, namun juga bukan suspensi. Untuk lebih detailnya mengenai ciri-ciri dari koloid, kita bisa lihat bandingkan  antara larutan.

Jenis-Jenis Koloid

Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis koloid, diantaranya adalah:

 

1. Aerosol

Aerosol merupakan sistem koloid dari partikel padat atau cair yang terdispersi dalam gas. Aerosol terdiri atas:

Aerosol terdiri atas :

  • Aerosol padat : koloid dengan medium pendispersi gas dengan fase terdipsersi padat  . Contoh aerosol padat: debu buangan knalpot.
  • Aerosol cair : Zat yang terdispersi berupa zat cair dalam medium pendispersi gas. Contoh aerosol cair: hairspray dan obat semprot.
2. Sol

Sol adalah koloid dengan fase terdispersi padat dan medium pendium pendispersi dapat berupa zat padat dan zat cair diantaranya :

  • Sol padat (sol dalam medium pendidpersi padat)
  • Sol cair (sol dalam medium pendispersi cair)
3. Emulsi

Emulsi adalah suatu jenis koloid dengan fase terdispersi berupa zar cair dan medium pendispersi dapat berupa zat padat, zat cair atau gas.

  • Emulsi cair : Sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat cair lain
  • Emulsi padat : Sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat padat

Syarat terjadinya emulsi yaitu kedua zat cair tidak saling melarutkan.

4.Buih

Buih adalah satu jenis koloid dengan fase terdispersi berupa gas dan medium pendispersi dapat berupa zat cair atau zat padat.

Perlu diingat bahwa campuran gas dengan gas tidak membentuk sistem koloid, sebab semua gas akan bercampur homogen dalam segala perbandingan.

Sifat koloid

Sifat-sifat khas yang dimiliki oleh koloid diantaranya adalah sebagai berikut.

1.   Efek Tyndall

Sifat pengahamburan cahaya oleh koloid di temukan oleh John Tyndall, oleh karena itu sifat ini dinamakan Tyndall.

Partikel dalam sistem koloid berupa molekul atau ion yang berukuran cukup besar dapat menghamburkan cahaya ke segala arah, meskipun partikel koloidnya tidak tampak.

Sebaliknya jika ukuran partikel terlalu kecil, mka tidak mampu memantulkan cahaya. Contoh  Efek dari Tyndall dalam kehidupan sehari-hari yaitu sorot lampu mobil, pada malam hari, asap, debu sinar matahari melalui celah daun dan laiinya.

Berkas cahaya dilewatkan dalam larutan koloid
Berkas cahaya dilewatkan dalam larutan koloid

2. Gerak Brown

Gerakan partikel koloid yang selalu bergerak terus menerus secara acak disebut dengan gerak Brown. Gerak Brownpertama kali diamati oleh Robert Brown (1773-1858), seorang ahli botani inggris pada tahun 1827.

Robert Brown pada saat itu sedang mengamati butiran sari tumbuhan pada permukaan air dan mikroskop. Partikel koloid dalam medium pendispersinya disebut gerak brown.

Gerak Brown
Gerak Brown

Gerak Brown dipengaruhi oleh ukuran partikel dan suhu, berikut ini penjelasannya.

  • Gerak Brown semakin cepat jika ukuran partikel-partikel koloidnya semakin kecil
  • Gerak Brown semakin cepat jika suhu koloid semakin tinggi
  • Gerak Brown semakin lambat bila ukuran partikel koloid semakin besar
  • Gerak Brown semakib lambat jika suhu semakin rendah.

Koloid Liofil dan Koloid Liofob

Koloid ini terjadi pada sol, di dalam koloid terdapat dua jenis sol yaitu liofil dan liofob, yaitu.

  1. Sol liofil adalah koloid yang fase terdispersinya suka (dapat mengikat) pada cairan (fase pendispersinya).

Koloid liofil (suka cairan) merupakan koloid di mana terdapat gaya tarik-menarik yang cukup besar antara fase terdispersi dan medium pendispersi. Contoh, dispersi kanji, sabun, deterjen.

  1. Sol liofob adalah koloid yang fase terdispersinya tidak suka paca cairan (fase pendispersinya) pada koloid liofil pengikatan medium pendispersi disebabkan oleh gaya tarik menarik (berupa gaya elektrostatik) pada setiap ujung gugus molekul terdispersi.

Sol liofob/ hidrofob mudah terkoagulasi dengan sedikit penambahan elektrolit, tetapi menjadi lebih stabil jika ditambahkan koloid pelindung yaiut koloid liofil.

Berikut ini lebih jelas perbedaan sol liofil dan liofob

Manfaat Koloid dalam Kehidupan

1. Menghilangkan bau badan

Maanfaat sifat koloid terhadap deodaran, yaitu dapat menyerap atau mengadsorpsi sehingga bau badan dapat menghilang dengan adsopsi oleh partikel koloid tersebut.

2. Membantu pasien gagal ginjal

Pemanfaatan koloid dalam bidang kesehatan kesehatan, yaitu sebagai mesin pencuci darah untuk penderita gagal ginjal.

Ion-ion dan molekul kecil dapat melewati selaput semipermiabel dengan demikian pada akhir proses pada kantung hanya tersisa  koloid saja.

3. Sebagai bahan makanan dan obat

Ada zat-zat yang tidak larut dalam air sehingga harus dikemas dalam bentuk koloid sehingga mudah diminum. Contohnya obat dalam bentuk kapsul.

4. Mengurangi polusi udara

Polusi udara yang berasal dari gas buangan pabrik yang mengandung asap dan partikel berbahaya dapat diatasi dengan menggunakan alat yang disebut pengendap cottrel.

Prinsip kerja alat ini memanfaatkan sifat muatan dan penggumpalan koloid sehingga gas yang dikeluarkan ke udara telah bebas dari asap dan partikel berbahaya.

5. Penggumpalan lateks

Karet alam merupakan zat padat yang molekulnya sangat besar (polimer). Partikel karet alam terdispersi sebagai partikel koloid dalam sol  getah karet.

Untuk mendapatkan karetnya, getah karet harus dikoagulasikan agar karet menggumpal dan terpisah dari medium pendispersinya.

Demikian ulasan mengenai pengertian sistem koloid, jenis-jenis dan perannya dalam kehidupan. Sekian terimakasih.

Tinggalkan Balasan