Tata Cara Seleksi Tahap 2 Kepala Sekolah PSP Angkatan III

Tata Cara Seleksi Tahap 2 Kepala Sekolah PSP Angkatan III

Gurubagi.com.  Tata Cara Seleksi Tahap 2 Kepala Sekolah Program Sekolah Penggerak (PSP) Angkatan III tertuang Lampiran Surat Edaran Dirjen GTK Nomor : 0980/B3/GT.03.15/2022 Tanggal 4 April 2022 tentang Pengumuman Hasil Seleksi Tahap Ke-1 Kepala Sekolah Calon Pelaksana Program Sekolah Penggerak Angkatan III.

Berikut adalah tata cara pelaksanaan Seleksi Tahap Ke-2 Kepala Sekolah Calon Pelaksana Program Sekolah Penggerak Angkatan III.

Simulasi Mengajar dan Wawancara

A. Petunjuk Umum Seleksi Tahap Ke-2

1. Pelaksanaan seleksi tahap ke-2 akan dilakukan secara daring (online). (Peserta disarankan menggunakan browser Chrome).

2. Peserta seleksi menyiapkan diri dengan baik untuk melakukan Simulasi Mengajar dan Wawancara

3. Seleksi Simulasi Mengajar dan Wawancara akan dilaksanakan direntang waktu yang sama. Simulasi Mengajar akan dilaksanakan terlebih dahulu selama maksimal 30 menit lalu akan dilanjutkan dengan Wawancara selama maksimal 60 menit. Total pelaksanaan sesi seleksi tahap ke-2 adalah 1 jam 30 menit.

4. Akan ada 2 (dua) asesor yang akan memberikan nilai untuk seleksi Simulasi Mengajar dan Wawancara.

5. Peserta seleksi diharapkan hadir 5 menit sebelum waktu pelaksanaan seleksi.

6. Peserta menyiapkan hal-hal berikut untuk mengikuti seleksi tahap ke-2:

a. Ruangan yang kondusif, memiliki pencahayaan yang terang, dan tersedia akses listrik dan internet,

b. Alat dan bahan yang diperlukan untuk seleksi,

c. Jaringan internet yang baik dan cadangan sambungan internet,

d. Komputer/Laptop/perangkat elektronik dengan kamera video dan speaker/microphone yang berfungsi dengan baik,

e. Meletakkan komputer/laptop/perangkat elektronik yang mampu menampilkan gambar dan menangkap suara kandidat dengan baik.

7. Peserta diharapkan dapat melakukan latihan panggilan video menggunakan aplikasi Google Meet dengan orang lain untuk memeriksa kualitas suara dalam panggilan video, sebelum pelaksanaan seleksi.

8. Jadwal pelaksanaan seleksi akan diberikan melalui aplikasi seleksi (SIMPKB) paling lambat pada tanggal 8 April 2022. Ikutilah seleksi sesuai jadwal yang diberikan.

9. Jika peserta terputus ditengah pelaksanaan seleksi silahkan mencoba untuk mengakses tautan Google Meet yang sama.

10. Jika mengalami kendala dalam mengikuti seleksi, peserta bisa menghubungi tim pemantau melalui tautan aplikasi Whatsapp/WA yang tersedia di aplikasi.

12. Di awal seleksi asesor akan melakukan konfirmasi identitas. Silahkan siapkan KTP dan menunjukkannya jika diminta.

Petunjuk Khusus Seleksi Simulasi Mengajar

  1. Peserta diwajibkan memilih salah satu topik mengajar yang tersedia (sesuai mata pelajaran dan jenjang) melalui tautan berikut: https://bit.ly/TopikRPPSekolahPenggerak2.

2. Topik mengajar untuk kepala SLB dan kepala sekolah yang sedang atau pernah mengampu mata pelajaran bahasa daerah, TIK, dan Agama bisa menyesuaikan dengan kurikulum pada jenjang yang sedang atau pernah diampu.

3. Kepala sekolah yang sedang atau pernah mengajar sebagai guru mata pelajaran bahasa asing/bahasa daerah wajib menggunakan bahasa Indonesia dalam memberikan instruksi
pembelajaran (80% bahasa Indonesia, 20% bahasa asing/daerah).

4. Siapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran/RPP untuk durasi 10 menit dan unggah melalui aplikasi seleksi (SIMPKB) sebelum jadwal pelaksanaan seleksi Simulasi Mengajar.

5. RPP yang diunggah mengacu pada panduan yang terdapat dalam Surat Edaran Mendikbud Nomor 14 tahun 2019, RPP yang diunggah berisi tujuan pembelajaran, langkah-langkah (kegiatan) pembelajaran, dan penilaian (assessment) pembelajaran.

6. Karena pembelajaran akan berlangsung secara singkat selama 10 menit, maka peserta diharapkan berfokus pada tahap pembuka dan inti pembelajaran dalam mengikuti seleksi Simulasi Mengajar. Rencana penilaian pembelajaran wajib disiapkan oleh peserta seleksi walau tidak dilakukan/dilaksanakan dalam simulasi mengajar.

7. Lakukan Simulasi Mengajar selama 10 menit.

8. Lakukan Simulasi Mengajar seolah-olah pembelajaran dilakukan secara tatap muka, dengan menganggap terdapat murid-murid yang mengikuti proses pembelajaran di kelas tersebut.

9. Simulasi Mengajar dilaksanakan bukan sebagai metode pengajaran daring, sehingga kandidat tidak bisa melakukan share screen untuk memberikan materi pembelajaran.

10. Persiapan alat dan bahan yang diperlukan untuk Simulasi Mengajar (contoh: rencana pembelajaran, papan tulis kecil/kertas putih besar, alat peraga, spidol, dan lain-lain)

11. Pada akhir sesi Simulasi Mengajar akan ada sesi tanya jawab dengan Asesor selama maksimal 6 menit. Peserta akan menjawab beberapa pertanyaan yang akan diajukan oleh tim Asesor.

12. Simulasi Mengajar akan dihentikan oleh Tim Seleksi/Asesor jika sudah melewati waktu pelaksanaan simulasi.

13. Letakkan komputer/laptop/perangkat elektronik yang dapat menampilkan sekitar 70% dari badan peserta.

Berikut adalah beberapa contoh tampilan kandidat yang diharapkan dalam mengikuti seleksi simulasi mengajar secara daring.

Unsur Penilaian Seleksi Simulasi Mengajar

Kompetensi 1 – Mengembangkan lingkungan kelas yang memfasilitasi murid belajar secara aman dan nyaman.

Peserta menggembangkan pembelajaran dengan mempertimbangkan tujuan pembelajaran yang relevan bagi murid dan strategi komunikasi yang baik.

Kompetensi 2 – Memandu dan merefleksikan proses belajar mengajar yang efektif.

Peserta memandu pelajaran dengan mempertimbangkan strategi yang dapat membantu murid
dalam memperoleh dan/atau menerapkan pengetahuan.

Kompetensi 3 – Menunjukkan kebiasaan refleksi untuk pengembangan diri (Self-regulated learning).

Peserta melakukan refleksi diri terhadap praktik pembelajaran yang telah dilakukan.

Kompetensi 4 – Mendesain proses belajar mengajar yang efektif

Peserta dapat merancang strategi penilaian yang baik.

Kompetensi Seleksi Wawancara

1. Membangun Kerjasama

Menggunakan gaya interpersonal dan metode komunikasi yang sesuai untuk bekerja secara efektif dengan mitra kerja (misalnya pimpinan sekolah, lembaga pemerintahan, insitusi pendidikan, lingkungan masyarakat, dll) guna mencapai tujuan yang saling menguntungkan; membangun jejaring untuk memperoleh kerjasama yang memenuhi kebutuhan berbagai pihak.

2. Memimpin Perubahan

Secara terus menerus mencari kesempatan atau mendorong orang lain untuk mencari kesempatan melakukan pendekatan yang berbeda dan inovatif dalam mengatasi masalah serta peluang yang dihadapi di sekolah yang dipimpin.

3. Pembinaan dan Pementoran

Melibatkan diri dan berkomitmen dalam proses mengembangkan perilaku, keterampilan, atau pengetahuan spesifik yang dibutuhkan coachee (guru, staf kependidikan, orangtua, atau orang lain), serta memastikan munculnya sikap positif dari coachee (guru, staf kependidikan, orangtua, atau orang lain) yang kelak membantu dan menunjangnya untuk sukses di saat ini dan di masa depan.

4. Memimpin Implementasi

Menerjemahkan arahan dan strategi menjadi program dan rencana kerja; menyelaraskan komunikasi, akuntabilitas, kemampuan sumber daya, proses internal, serta sistem pengukuran berkala untuk memastikan bahwa arahan dan strategi tersebut terwujud dalam pencapaian hasil yang dapat diukur.

5. Mendorong Inovasi

Menciptakan lingkungan atau budaya yang menginspirasi orang untuk menghasilkan solusi solusi baru dengan nilai yang terukur untuk kepentingan pembelajaran; mendorong melakukan cara-cara baru untuk menyelesaikan masalah di pekerjaan dan mengambil peluang yang menghasilkan solusi-solusi yang berbeda.

6. Kematangan Beretika

Pimpinan sekolah yang mampu membangun kepercayaan dengan menunjukkan kematangan emosi dalam berkarya melalui keterbukaan dan kejujuran, berperilaku dengan kebijaksanaan serta kasih sayang, selaras antara perkataan dengan tindakan dan sesuai dengan petunjuk moral, spiritual, nilai, etika profesi, dan kebijakan yang ada.

7. Orientasi Pembelajar

Secara terus-menerus berupaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri; membangun lingkungan yang memiliki keinginan untuk terus memperbaiki dan meningkatkan diri

8. Tujuan/Misi

Menjalani panggilan hidup sebagai pimpinan sekolah yang memberi dampak positif secara luas, baik bagi anak didik maupun lingkungan sekitar, sehingga terjadi proses transformasi yang menunjukkan kemajuan positif baik bagi dirinya sendiri maupun anak didik dan lingkungan sekitar.

9. Daya Juang/Resiliensi

Sebagai pimpinan sekolah yang terus berupaya, fokus, dan positif saat mencapai tujuan yang ingin dicapai, serta bangkit kembali saat menghadapi kegagalan mencapai tujuan.

10. Pengambilan Keputusan Strategis

Sebagai pemimpin sekolah yang mampu mengumpulkan informasi serta mengidentifikasi isu utama dan hubungan yang relevan terkait dengan pencapaian tujuan jangka panjang atau visi sekolah; menjalankan serangkaian tindakan untuk mencapai tujuan jangka panjang atau visi setelah mengembangkan alternatif berdasarkan asumsi logis, fakta, sumber daya yang tersedia, serta aturan dan kebijakan yang ada.

Demikian tata cara seleksi Tahap 2 Kepala Sekolah Program Sekolah Penggerak (PSP) Angkatan III. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan