7 Fakta Unik Seputar Kunang-kunang, Salah Satunya Mengobati Kanker

7 Fakta Unik Seputar Kunang-kunang, Salah Satunya Mengobati Kanker

Gurubagi.com. Kunang-kunang termasuk serangga yang terancam punah keberadaanya. Serangga cantik bercahaya ini banyak ditemui pada daerah yang bersuhu lembab.

Hewan ini memiiki keajaiban daripada hewan lainnya, salah satunya memiliki cahaya pada bagian tubuhnya, akan sangat terlihat jika malam hari.

Menurut  buku mengenai Fakta Sains, dijelaskan bahwa kunang-kunang akan mengeluarkan cahaya ketika tiba musim kawin. Kunang-kunang jantan akan mencari perhatian dengan menunjukan tarian cahayanya terlihat oleh kunang-kunang betina.

Cahaya yang keluar pada kunang-kunang ini berasal dari perut bagian bawah. Cahaya tersebut dihasilkan oleh sinar dingin yang tidak mengandung ultraviolet maupun sinar inframerah.

Kunang-kunang memiliki cahaya dengan panjang gelombang 510 sampai 670 nanometer dengan warna merah pucat, kuning, atau hijau, dengan efisiensi sinar sampai 96 persen.

7 Fakta Unik Seputar Kunang-kunang

 

Berikut ini adalah 7 fakta unik seputar kunang-kunang, salah satunya mengobati kanker.

1.Kunang-kunang termasuk kumbang, bukan lalat

Hewan kunang-kunang sepintas mirip  dengan lalat, akan tetapi hewan nokturnal anggota Lampyridae, termasuk familia serangga dalam urutan kumbang Coleoptera, atau kumbang yang bersayap.

Baca :

Nama familia Lampyridaedari kunang-kunang ini berasal dari bahasa Yunani “lampein”, yang berarti bersinar, seperti lampu.

Seperti halnya kumbang lainnya, hewan ini memiliki sayap yang keras. Kunang-kunang menggunakan sayap depan yang disebut elytra untuk menjaga keseimbangan saat terbang.

2. Mengobati kanker

Zat kimia yang terkandung dalam kunang-kunang terutama bagian perutnya, menghasilkan cahaya karena reaksi kimia yang melibatkan Luciferin, zat ini juga dipercaya merupakan penerang bagi ilmuwan kedokteran untuk mengobati kanker.

Seorang peneliti mengatakan penting untuk terus mempelajari luciferin dan bioluminesensi karena senyawa tersebut berpotensi untuk diaplikasikan dalam obat.

Salah satunya adalah Stephen Miller ahli biologi dari University of Massachusetts Medical School, yang menilai pemahaman detail tentang reaksi luciferin bisa diterapkan untuk pencitraan tumor dalam tubuh manusia.

3. Hewan yang memiliki reaksi kimia

Kunang-kunang menciptakan cahaya seperti sihir. Ketika zat kimia yang bernama luciferin, terdapat pada bagian perut mereka bercampur dengan oksigen, kalsium dan adenosin trifosfat sehingga terjadilah reaksi kimia.

Proses terakhir reaksi ini adalah formula bernama uric acid crystals  yang terletak dalam sel yang membuat atau menghasilkan cahaya dari tubuh kunang-kunang. Seluruh proses ini dikenal dengan sebutan bioluminescence.

Kunang-kunang menghasilkan cahaya paling efisien yang pernah dibuat. Hampir 100 persen dari energi dalam reaksi kimia dipancarkan sebagai cahaya.

 

4. Hewan penggoda

Kunang-kunang termasuk hewan penggoda yang nyentrik, dengan kelebihan cahaya yang dimilikinya tersebut. Setiap kunang-kunang jantan mempunyai pola kedipan cahaya yang berbeda.

Kunang-kunang betina akan melihat pejantan yang mendekatinya, jika merasa cocok, dia akan menjawab dengan kerlipan spesifik tersendiri.

Setiap spesies kunang-kunang memiliki pola spesifik kedipan cahaya. Kunang-kunang jantan menggunakan pola ini untuk membiarkan para betina dari spesies yang sama tahu bahwa mereka akan cocok untuk satu sama lain.

5. Mereka memiliki diet aneh

Kunang-kunang pun bisa melakukan diet seperti halnya pada manusia, akan tetapi diet kunang-kunang ini cukup aneh, dimana bayi kunang-kunang yang tinggal pada bagian bawah tanah merupakan karnivora dan berpesta pora memangsa siput berlendir, cacing tanah dan keong.

Akan tetapi setelah mereka tumbuh, bebrapa diantaranya akan beralih menjadi kanibalisme dengan memakan kunang-kunang lain dan sebagian ada juga yang memakan serbuk sari dan nectar, dan beberapa tak makan apa pun sama sekali selama hidup mereka yang pendek

6. Cahayanya bisa menjadi pertahanan diri

Cahaya yang dipancarkan kunang-kunang juga berfungsi  untuk saling mengenal satu sama lain, selain itu cahaya pada hewan ini juga berguna untuk mempertahankan diri.

Cahaya yang mereka keluarkan dapat menjadi pertanda kepada musuh seperti serangga dan burung bahwa mereka bukanlah binatang yang enak dimakan.

Zat pemicu pembentukan cahaya pada kunang-kunang memiliki rasa yang pahit. Jika ada serangga yang nekat memangsa mereka, maka akan memakan kunang-kunang pada bagian kepala hingga belakang, dengan meninggalkan bagian perutnya.

7. Saling memakan

Fakta unik yang terakhir adalah, dimana hewan ini pada saatnya akan saling memakan. Mereka akan saling memakan setelah masa perkawinan.

Perkawinan  kunang-kunang dilakukan dengan menyentuhkan kedua alat kelamin yang ada di ujung perut, kemudian sperma akan ditransfer ke tubuh betina.

Perkawinan pada kunang-kunang ini bisa berlangsung sepanjang malam. Pada saat proses  perkawinan kunang-kunang tidak akan memancarkan sinarnya.

Setelah perkawinan, sang betina akan memakan sang jantan, sehingga akan memperoleh tambahan protein yang berguna untuk membesarkan sel telur di tubuhnya.

Demikianlah ulasan mengenai 7 fakta unik seputar kunang-kunang, Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan