Modul Sebagai Media Pembelajaran, Fungsi, dan Tujuannya
Gurubagi.Com. Modul merupakan bahan ajar cetak yang dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta didik. Modul berisi pernyataan satuan pembelajaran tentang tujuan, aktivitas belajar, dan evaluasi.
Media ini juga memungkinkan peserta didik memperoleh kompetensi-kompetensi yang belum dikuasai dari hasil pretes, dan mengevaluasi kompetensinya untuk mengukur keberhasilan belajar.
Baca :
- Media Audio : Pengertian, Jenis-Jenis, Kekurangan, dan Kelebihannya
- Pengertian Media Visual, Kriteria Pemilihan, dan Contohnya
- Modul Pembelajaran : Pengertian, Ciri-ciri, Kelebihan dan Kekurangannya
- Pengertian Media Pembelajaran, Manfaat, Fungsi, dan Jenis-jenisnya
Modul juga merupakan media untuk belajar mandiri karena di dalamnya telah dilengkapi petunjuk untuk belajar sendiri,
Artinya, pembaca atau peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar tanpa kehadiran pengajar secara langsung.
Berdasarkan beberapa pengertian modul tersebut, dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran adalah salah satu bentuk bahan ajar sistematis dan menarik sehingga mudah untuk dipelajari secara mandiri.
Fungsi Modul
Berikut ini adalah fungsi modul sebagai media pembelajaran.
1. Meningkatkan efektivitas pembelajaran tanpa harus melalui tatap muka secara teratur, karena kondisi geografis, sosial ekonomi, dan situasi masyarakat.
2. Menentukan dan menetapkan waktu belajar yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan belajar peserta didik.
3. Secara tegas mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik secara bertahap melalui kriteria yang telah tertulis dalam modul.
4. Mengetahui kelemahan atau kompetensi yang belum dicapai peserta didik sesuai kriteria yang berada dalam modul,
5. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik secara maksimal, melalui langkah-langkah yang teratur, sehingga menimbulkan motivasi yang kuat untuk berusaha segiat- giatnya.
6. Merupakan perantara dalam interaksi belajar mengajar, yaitu sebagai alat bantu pada proses belajar mengajar yang efektif.
7. Peningkatan secara maksimal kegiatan pembelajaran antara peserta didik dan kegiatan mengajar guru, sehingga mengurangi rasa persaingan di kalangan peserta didik.
Isi Modul
Sebuah modul akan bermakna jika peserta didik dapat dengan mudah menggunakannya. Oleh karena itu, isi modul harus menggambarkan Kompetensi Dasar yang akan dicapai oleh peserta didik.
Penyajian modul usahakan menggunakan bahasa yang baik, menarik, beserta dengan ilustrasi yang jelas dan tidak membingungkan, sehingga modul berisi paling tidak berisi komponen berikut.
1. Petunjuk belajar (Petunjuk peserta didik /guru)
2. Kompetensi yang harus peserta didik capai
3. Content atau isi materi
4. Informasi pendukung
5. Latihan-latihan
6. Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK)
7. Evaluasi
8. Balikan terhadap hasil evaluasi
Pembelajaran dengan modul memungkinkan peserta didik yang memiliki kecepatan tinggi dalam belajar akan lebih cepat menyelesaikan satu atau lebih KD.
Tujuan Penulisan Media Modul
1. Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (tanya jawab).
2. Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera, baik bagi peserta didik maupun dosen/instruktur.
3. Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi dalam proses pembelajaran.
4. Meningkatkan motivasi dan gairah belajar peserta didik.
5. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam berinteraksi langsung dengan lingkungannya dan sumber belajar lainnya.
6. Memungkinkan peserta didik belajar mandiri sesuai kemampuan dan minatnya.
7. Memungkinkan peserta didik dapat mengukur atau mengevaluasi sendiri hasil belajarnya (self assesment).
Kelebihan dan Kelemahan Modul
Kelebihan Modul
1. Memberikan feedback yang cepat, sehingga peserta didik dapat mengetahui taraf hasil belajarnya.
2. Kesalahan peserta didik saat pembelajaran dapat segera di perbaiki kelemahan dengan modul remedial.
3. Setiap peserta didik mendapat kesempatan untuk mencapai angka tertinggi dengan menguasai bahan pelajaran secara tuntas.
4. Kegiatan pembelajaran lebih fleksibel karena dapat guru dapat menyesuaikan dengan perbedaan peserta didik yang satu dengan yang lainnya.
5. Membimbing peserta didik mencapai sukses melalui langkah-langkah yang teratur, sehingga akan menimbulkan motivasi yang kuat untuk berusaha segiat-giatnya.
6. Mengurangi rasa persaingan kalangan peserta didik karena semua dapat mencapai hasil tinggi.
7. Setelah dilakukan evaluasi, guru dan peserta didik mengetahui benar, pada modul yang mana siswa telah berhasil dan pada bagian modul yang mana mereka belum berhasil.
8. Pendidikan lebih berdaya guna, karena bahan pelajaran disusun menurut jenjang akademik.
Kelemahan Modul :
Berikut ini adalah kelemahan belalajar dengan menggunakan medai modul
1. Penyusunan modul yang baik membutuhkan keahlian dan waktu cukup lama tergantung dari pembuat modul tersebut.
2. Sulit menentukan proses penjadwalan dan kelulusan, sehingga memerlukan manajemen pendidikan yang sangat berbeda dari pembelajaran konvesional.
Karena setiap peserta didik menyelesaikan modul tergantung kemampuan masing-masing peserta didik.
3. Pendukung pembelajaran sangat penting untuk sumber belajar, tapi tidak semua sekolah menggunakan modul karena dari segi.
4. Menentukan kedsiplinan belajar tinggi yang mungkin kurang peserta didik miliki pada umumnya dan belum matang pada khususnya.
5. Membutuhkan ketekunan yang lebih tinggi dari fasilitator untuk terus menerus mamantau proses belajar peserta didik.
6. Selama proses belajar guru perlu mengadakan beberapa ulangan yang perlu guru nilai sesegera mungkin
Demikian sekilas penjelasan mengenai penggunaan modul sebagai media pembelajaran, fungsi, dan tujuannya. Semoga bermanfaat.