Kenali Bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari dan Bagaimana Menyikapinya
Gurubagi.com. Ketika kita mendengar “bahan kimia” yang terdapat di dalam pikiran kebanyakan orang adalah zat yang berbahaya, meledak atau beracun. Padahal tanpa kita sadari bahan kimia sangat erat kaitannyanya dalam kehidupan manusia sehari-hari.
Bahan kimia telah menjadi bagian yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalkan saat kita akan mandi, kita membutuhkan beberapa benda yang mengandung bahan kimia sepeti sabun, pasta gigi dan shampo.
Sebelum kita mempelajari bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari, kita pelajar terebih dahulu mengenai pengertian ilmu kimia. Kata kimia berasal dari bahasa arab yaitu kimiya = perubahan benda atau zat.
Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan sifat serta perubahan materi. Materi adalah segala sesuau menempati ruang dan memiliki massa.
Sedangkan zat kimia atau bahan kimia, dikenal sebagai zat murni, adalah suatu bentuk materi yang memiliki komposisi kimia dan sifat karakteristik konstan.
Adapun bahan kimia sering kali terkandung dalam produk yang kita gunakan sehari-hari, seperti pembersih kamar mandi, sabun deterjen, dan disinfektan. Kendati bermanfaat, penggunaan dan penyimpanan yang tidak tepat bisa membahayakan kesehatan.
Meski sering kali dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, menyimpan dan menggunakan produk berbahan kimia tidak boleh sembarangan.
Hal ini karena sebagian bahan kimia yang sering digunakan di rumah kita memiliki potensi untuk menyebabkan keracunan, bahkan bisa memicu iritasi mata dan tenggorokan, hingga kematian.
Bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari
Berikut ini kita mengenal beberapa bahan kimia yang terdapat dalam dalam kehidupan sehari hari.
1. Pemutih kosmetik
a. Hidrokuinon
Hidrokuinon biasa ditemukan dalam bahan pencerah wajah, mengatasi bercak gelap, menyamarkan bintik hitam, dan mencerahkan kulit. Sebenarnya, kandungan yang biasa ditemukan dalam krim wajah ini cukup aman digunakan.
Dengan catatan, digunakan di bawah pengawasan dokter kulit dan tidak melebihi dosis aman. Hal ini penting dilakukan untuk menghindari risiko munculnya efek samping berbahaya dari penggunaan krim dengan hidrokuinon.
Batas aman alias dosis hidrokuinon dalam krim kecantikan adalah tidak lebih dari 2 persen. Di Indonesia, penggunaan hidrokuinon dalam kosmetik maupun produk perawatan kecantikan sudah dilarang peredarannya.
Hal itu tertuang dalam peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) nomor HK.00.05.42.1018 tanggal 25 Februari 2008. Dalam surat edaran tersebut, BPOM menyatakan bahwa kosmetik yang mengandung hidrokuinon harus ditarik dari peredaran.
- Tretinoin topikal
Tretinoin topikal adalah obat untuk mengobati jerawat. Obat ini juga dapat digunakan untuk mengatasi kerutan halus, bintik-bintik hitam, dan kulit kasar pada wajah yang disebabkan oleh paparan sinar matahari
2. Pestisida
Bahan kimia pestisida erat sekali dengan kehidupan petani. Pestisida dipakai untuk memberantai hama tanaman sehingga tidak hasil prodik pertanian.
Pestisida memiliki fungsi untuk mengatur maupun merangsang tumbuhnya tanaman, selainitu pestisida juga bisa mencegah hama-hama air selain hama darat dan binatang pengganggu seperti ular.
Akan tetapi sayuran dan buahan non organik yang mengandung residu pestisida dengan jumlah banyak dapat membahayakan bagi kesehatan manusia apabila di konsumsi.
Jika pestisida terkena dengan tubuh kita maka akan menyebabkan kerusakan organ yang lumayan serius dengan jangka waktu tertentu.
Dalam penyemprotan pestisida juga perlu berhati-hati sebab akan meninggalkan sisa pestisida yang akan terbuang pada lingkungan sekitar tanaman.
Maka dari itu untuk mencegah adanya bahaya residu dari pestisida alagakah baiknya kita mencuci di air mengalir buah atau sayur yang akan kita konsumsi.
3. Zat aditif dalam makanan
Zat aditif merupakan bahan-bahan yang umumnya ditambahkan pada makanan atau minuman. Zat aditif pada umumnya aman digunakan, akan tetapi ada beberapa jenis zat aditif yang diduga dapat menimbulkan efek samping bagi kesehatan.
Berikut ini beberapa fungsi zat aditif ditambahkan ke dalam makanan
- Memperlambat proses pembusukan
- Meningkatkan atau menjaga nilai gizi
- Membuat roti dan kue lebih mengembang
- Memperkaya rasa, warna, dan penampilan
- Menjaga konsistensi rasa dan tekstur makanan
Untuk memastikan zat aditif pada makanan dapat digunakan tanpa efek berbahaya, maka ditetapkanlah jumlah asupan harian yang layak dikonsumsi (Acceptable Daily Intake/ADI).
ADI adalah perkiraan jumlah maksimal zat aditif pada makanan yang dapat dikonsumsi dengan aman setiap hari selama seumur hidup, tanpa efek kesehatan yang merugikan.
Berikut beberapa zat kimia berbahaya yang sering ditemuka pada jajanan anak sekolah:
a. Siklamat (pemanis buatan)
b. Sakarin (pemanis buatan)
c. Nitrosamin (aroma khas pada sosis, keju, kornet, ham dan dendeng)
d. MSG (penyedap rasa)
e. Rhodamin B (pewarna tekstil dan kertas)
f. Metanil Yellow (pewarna tekstil dan cat)
g. Formalin (pengawet non makanan dan disinfektan)
h. Boraks (pengawet non makanan dan pestisida)
i. Natamysin (pengawet)
j. Kalium asetat (pengawet)
k. Butil Hidroksi Anisol (BHA)
Meskipun selama ini tidak muncul masalah dari bahan kimia yang kita guakan, bukan berarti bahan kimia tersebu tidak berbahaya.
Baca : Bahan Kimia : Pengertian dan Manfaatnya Bagi kehidupan Manusia
Untuk memperkecil risiko penggunaan bahan kimia, maka dari itu terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan pengguanaannya,
a. Bahan kimia harus seuai dengan fungsinya
b Pemakain zat sesuai dosis atau takaran yang diterletsk dalam label
Demikian bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana menyikapinya. Semoga bermanfaat