Materi Polimer : Pengertian, Jenis dan Sifatnya

Materi Polimer : Pengertian, Jenis dan Sifatnya

Gurubagi.com. Polimer termasuk  salah satu materi kimia kelas 12. Tanpa kita sadari polimer banyak kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti pada  kain, plastik, dan pipa.

Polimer merupakan senyawa yang terbentuk dari rangkaian  molekul kecil (monomer), secara berulang atau molekul raksasa (makromelekul) melalui ikatan kimia.

Dari pengertian polimer di atas  ribuan bahkan jutaan monomer saling berikatan membentuk senyawa yang disebut polimer.

Molekul-molekul kecil yang berulang atau bisa kita sebut dengan monomer itu jumlahnya bisa ribuan, puluhan ribu, bahkan ratusan ribu.

[ – M – M – M – M – M – M – M – M – ]

Jenis monomernya nanti bisa sama, bisa juga beda, berikut ini jenis monomer sama, misalnya seperti ini:

[ – M1 – M1 – M1 – M1 – M1 – M1 – M1 – M1 – ]

Maka, disebut dengan homopolimer, jika  jenis monomer yang temukan ternyata berbeda-beda, maka disebut dengan kopolimer, contohnya seperti ini:

[ – M1 – M2 – M1 – M2 – M1 – M2 – M1 – M2 – ]

Jenis Polimer

Materi Polimer : Pengertian, Jenis dan Sifatnya

Polimer dapat digolongkan menjadi beberapa jenis.  Ada yang dibedakan berdasarkan asal, sifat panas, hingga reaksi pembentuknya. Berikut penjelasannya masing-masing:

1. Berdasarkan asal

a. Polimer alam

Polimer alam adalah polimer yang sudah ada di alam dan terbentuk secara alami di dalam tubuh makhluk hidup. Contoh polimer alam ini adalah pati, amilum, protein, dan selulosa.

Contoh polimer ini dalam kehidupan sehari-hari adalah yang terdapat pada kentang, gandum, nasi. Berikut ini bebrapa contoh polimer.

 

b. Polimer sintetis

Polimer sintetis adalah polimer yang dibuat oleh manusia untuk berbagai tujuan, baik di bidang industri, otomotif, dan masih banyak lagi.

Contoh polimer sintetis ini adalah plastik, pipa PVC (polivinil klorida), nilon, karet sintetis (terbentuk dari monomer stirena), dan sebagainya. Polimer sintetis masih dibagi lagi menjadi tiga jenis berdasarkan ketahanannya terhadap suhu, yaitu termoset, termoplas, dan elastomer.

2. Berdasarkan Reaksi Pembentukannya

Berdasarkan proses reaksi pembentukannya, polimer dibagi menjadi dua.

a. Polimer adisi 

Pembentukan polimer ini dilakukan secara reaksi adisi, yaitu polimer yang terbentuk melalui reaksi antara monomer satu dan lainnya melalui pemutusan ikatan rangkap (gugus alkena),  seperti vinilklorida, stirena, dan tetrafluoroetilena

Dengan kata lain, kita akan mengubah ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal, sehingga dalam reaksi ini, syaratnya monomernya harus punya ikatan rangkap (C=C).

b. Polimer kondensasi 

Pada pembentukan reaksi kondensasi, syaratnya harus memiliki gugus COOH, OH, atau NH2. Karena, reaksi ini akan melepaskan satu zat, biasanya air (H2O) dan CH3OH dalam pembentukannya.

Contoh polimer kondensasi adalah amilum, protein dari asam amino, selulosa dari glukosa, nilon-6,6, dan masih banyak lagi.

3. Berdasarkan monomer penyusunnya

Berdasarkan jenis monomer penyusunnya, polimer dibagi menjadi dua, yaitu homopolimer dan kopolimer.

a. Homopolimer adalah polimer yang tersusun dari monomer sejenis, contohnya PVC, PTFE, dan selulosa.

b. Kopolimer adalah polimer yang tersusun dari polimer tak sejenis, contohnya DNA, bakelit, dan melamin.

Baca : Latihan Soal Polimer Kimia Kelas 12 SMA MA Kurikulum 2013

4. Berdasarkan Sifat Panas

Klasifikasi polimer berdasarkan sifat panasnya terbagi menjadi dua jenis, yaitu :

a. Termoplas

Polimer ini jika dipanaskan akan menjadi lunak, setelah didinginkan akan menjadi keras. Selanjutnya, jika dipanaskan lagi, maka jenis ini akan menjadi lunak lagi, begitu seterusnya. Intinya, jenis polimer ini bisa didaur ulang.

b. Termoset

Berbeda dengan termoplas, jenis polimer termoset tidak bisa didaur ulang. Hal itu karena siklusnya yang setelah dipanaskan dua kali akan tetap keras, jadi tidak bisa lunak lagi.

Sifat Polimer

Sifat polimer dapat dipengaruhi oleh struktur dan jenis monomernya. Berikut ini beberapa sifat polimer antara lain

a. Kelenturan dan Kekakuan

Sifat yang pertama adalah kelenturan dan kekakuan. Sifat ini berkaitan dengan kekuatan tarik, tekan dan ketahanan terhadap patahan, sehingga mampu bertahan terhadap korosi.

Kekuatan tarik akan menunjukan sifat terhadap adanya tarikan. Sedangkan, kekuatan tekan menunjukan sifat kebalikan dari kekuatan tarik terhadap polimer.

b. Kekuatan terhadap Panas

Jenis polimer yang yang memiliki kekuatan tersebut adalah polimer aromatik. Pada umumnya, polimer ini tahan terhadap temperatur tinggi, hal ini kemudian dikembangkan untuk keperluan industri penerbangan.

Demikian pengertian polimer, jenis dan sifatnya. Semoga bermanfaat

Tinggalkan Balasan