Paparan Pembelajaran Mendalam Kemendikdasmen
Gurubagi.com. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) telah menyampaikan Paparan Pembelajaran Mendalam.
Paparan Pembelajaran Mendalam Kemendikdasmen ini untuk memberikan penjelasan mengenai pembelajaran mendalam sebagai pendekatan pendidikan yang nantinya akan diterapkan pada kurikulum nasional.
Berikut adalah isi Paparan Pembelajaran Mendalam dari Kemendikdasmen.

Latar Belakang
1. Perubahan masa depan sulit diprediksi.
2. Permasalahan mutu pendidikan: literasi, numerasi, keterampilan berpikir tingkat tinggi, dan ketimpangan pendidikan.
3. Bonus Demografi 2035 dan Visi Indonesia 2045.
4. Kompetensi Masa Depan.
Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Peserta Didik Indonesia Masih Rendah
Hasil Pisa 2022 :
> 99% Murid Indonesia hanya bisa menjawab soal Level 1-3, Lower Order Thinking Skills (LOTS).
< 1% Murid yang bisa menjawab soal Level 4-6, Higher Order Thinking Skills (HOTS).
Mengapa Perlu Pembelajaran Mendalam?
Melengkapi pendekatan pembelajaran dengan menambah karakteristik praktik pedagogi.
1, Keterlibatan
Guru membangun keterlibatan peserta didik sebagai subjek belajar untuk memperoleh pengalaman belajar yang bermakna
2, Berkesadaran
Guru lebih dapat membangun kesadaran peserta didik untuk menjadi pembelajar yang aktif termotivasi secara intrinsik untuk belajar, serta aktif mengembangkan strategi belajar untuk mencapai tujuan.
3. Memuliakan
Guru dan peserta didik lebih saling menghargai dan menghormati potensi, martabat, dan nilai-nilai kemanusiaan.
4. Pengembang Budaya Belajar
Guru lebih dapat mengembangkan kreativitas dan berinovasi, dan melibatkan peserta didik dalam mengembangkan pengalaman belajar.
5. Pemanfaatan Teknologi Digital
Guru dan peserta didik lebih dapat memanfaatkan teknologi digital untuk memberikan efisiensi dan efektivitas pada perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran.
6. Multi/Interdisiplin Ilmu Pengetahuan
Guru dan peserta didik lebih dapat menerapkan multi/interdisiplin ilmu pengetahuan dalam proses pembelajaran.
Pengertian Pembelajaran Mendalam
Pembelajaran Mendalam merupakan pendekatan yang memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan melalui olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga secara holistik dan terpadu.
Memuliakan : Dalam penerapan PM semua pihak yang terlibat saling menghargai dan menghormati dengan mempertimbangkan potensi, martabat dan nilai-nilai kemanusiaan.
1. Berkesadaran (Mindful)
Pengalaman belajar peserta didik yang diperoleh ketika mereka memiliki kesadaran untuk menjadi pembelajar yang aktif dan mampu meregulasi diri.
Peserta didik memahami tujuan pembelajaran, termotivasi secara intrinsik untuk belajar, serta aktif mengembangkan strategi belajar untuk mencapai tujuan.
2. Bermakna (Meaningful)
Peserta didik dapat merasakan manfaat dan relevansi dari hal-hal yang dipelajari untuk kehidupan. Peserta didik mampu mengkonstruksi pengetahuan baru berdasarkan pengetahuan lama dan menerapkan pengetahuannya dalam kehidupan nyata
3. Menggembirakan (Joyful)
Pembelajaran yang menggembirakan merupakan suasana belajar yang positif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi. Peserta didik merasa dihargai atas keterlibatan dan kontribusinya pada proses pembelajaran.
Peserta didik terhubung secara emosional, sehingga lebih mudah memahami, mengingat, dan menerapkan pengetahuan.
Olah pikir : merupakan proses pendidikan yang berfokus pada pengasahan akal budi dan kemampuan kognitif, seperti kemampuan untuk memahami, menganalisa, dan memecahkan masalah.
Olah hati : adalah proses pendidikan untuk mengasah kepekaan batin, membentuk budi pekerti, serta menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual.
Olah rasa : sebagai proses pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan kepekaan estetika, empati, dan kemampuan menghargai keindahan serta hubungan antarmanusia.
Olahraga : merupakan bagian dari pendidikan yang bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan fisik, kekuatan tubuh, serta membentuk karakter melalui kegiatan jasmani.
Baca : Naskah Akademik Pembelajaran Mendalam (Deep Learning)
Kerangka Kerja Pembelajaran Mendalam

Delapan Dimensi Profil Lulusan
1. Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan YME
Individu yang memiliki keyakinan teguh akan keberadaan Tuhan YME dan menghayati serta mengamalkan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kewargaan
Individu yang memiliki rasa cinta tanah air serta menghargai keberagaman budaya, mentaati aturan dan norma sosial dalam kehidupan bermasyarakat, memiliki kepedulian dan tanggung jawab sosial, serta berkomitmen untuk menyelesaikan masalah nyata yang berkaitan dengan keberlanjutan kehidupan, lingkungan, dan harmoni antarbangsa dalam konteks kebhinekaan global.
3. Penalaran Kritis
Individu yang mampu berpikir secara logis, analitis, dan reflektif dalam memahami, mengevaluasi, serta memproses informasi untuk menyelesaikan masalah.
4. Kreativitas
Individu yang mampu berpikir secara inovatif, fleksibel, dan orisinal dalam mengolah ide atau informasi untuk menciptakan solusi yang unik dan bermanfaat.
5. Kolaborasi
Individu yang mampu bekerja sama secara efektif dengan orang lain secara gotong royong untuk mencapai tujuan bersama melalui pembagian peran dan tanggung jawab.
6. Kemandirian
Individu yang mampu bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya sendiri dengan menunjukkan kemampuan untuk mengambil inisiatif, mengatasi hambatan, dan menyelesaikan tugas secara tepat tanpa bergantung pada orang lain.
7. Kesehatan
Individu yang memiliki fisik yang prima, bugar, sehat, dan mampu menjaga keseimbangan kesehatan mental dan fisik untuk mewujudkan kesejahteraan lahir dan batin (well-being).
8. Komunikasi
Individu yang memiliki kemampuan komunikasi intrapribadi untuk melakukan refleksi dan antarpribadi untuk menyampaikan ide, gagasan, dan informasi baik lisan maupun tulisan serta berinteraksi secara efektif dalam berbagai situasi.
Penerapan Prinsip Pembelajaran Mendalam
1. Berkesadaran :
- Kenyamanan peserta didik dalam belajar
- Fokus, konsentrasi, dan perhatian
- Kesadaran terhadap proses berpikir
- Keterbukaan terhadap perspektif baru
- Keingintahuan terhadap pengetahuan dan pengalaman baru
2. Bermakna
- Kontekstual dan/atau relevan dengan kehidupan nyata
- Keterkaitan dengan pengalaman sebelumnya
- Kebermanfaatan pengalaman belajar untuk diterapkan dalam konteks baru
- Keterkaitan dengan bidang ilmu lain
- Pembelajar sepanjang hayat
3. Menggembirakan
- Lingkungan pembelajaran yang interaktif
- Aktivitas pembelajaran yang menarik
- Menginspirasi
- Tantangan yang memotivasi
- Tercapainya keberhasilan belajar (AHA moment)
Penerapan prinsip pembelajaran mendalam dapat terjadi secara terpisah atau pun simultan dan tidak harus berurutan.
Pengalaman Belajar
1. Memahami
Tahap awal peserta didik untuk aktif mengkonstruksi pengetahuan agar dapat memahami secara mendalam konsep atau materi dari berbagai sumber dan konteks. Pengetahuan pada fase ini terdiri dari pengetahuan esensial, pengetahuan aplikatif, dan pengetahuan nilai dan karakter.
2. Mengaplikasi
Pengalaman belajar yang menunjukan aktivitas peserta didik mengaplikasi pengetahuan dalam kehidupan secara kontekstual. Pengetahuan yang diperoleh oleh peserta didik melalui pendalaman pengetahuan.
3. Merefleksi
Proses di mana peserta didik mengevaluasi dan memaknai proses serta hasil dari tindakan atau praktik nyata yang telah mereka lakukan.
Tahap refleksi melibatkan regulasi diri sebagai kemampuan individu untuk mengelola proses belajarnya secara mandiri, meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi terhadap cara belajar mereka.
Kerangka Pembelajaran Mendalam
1. Praktik Pedagogis
Strategi mengajar yang dipilih guru untuk mencapai tujuan belajar dalam mencapai dimensi profil lulusan. Untuk mewujudkan pembelajaran mendalam guru berfokus pada pengalaman belajar peserta didik yang autentik, mengutamakan praktik nyata, mendorong keterampilan berpikir tingkat tinggi dan kolaborasi.
2. Kemitraan Pembelajaran
Kemitraan pembelajaran membentuk hubungan yang dinamis antara guru, peserta didik, orang tua, komunitas, dan mitra profesional. Pendekatan ini memindahkan kontrol pembelajaran dari guru saja menjadi kolaborasi bersama.
3. Lingkungan Pembelajaran
Lingkungan pembelajaran menekankan integrasi antara ruang fisik, ruang virtual, dan budaya belajar untuk mendukung pembelajaran mendalam.
Ruang fisik dan virtual dirancang fleksibel sebagai tempat yang mendorong kolaborasi, refleksi, eksplorasi, dan berbagi ide, sehingga dapat mengakomodasi berbagai gaya belajar peserta didik
dengan optimal.
4. Pemanfaatan Digital
Pemanfaatan teknologi digital juga memegang peran penting sebagai katalisator untuk menciptakan pembelajaran yang lebih interaktif, kolaboratif, dan kontekstual. Tersedianya beragam sumber belajar menjadi peluang menciptakan pengetahuan bermakna pada peserta didik.
Baca : Unduh Naskah Akademik Pembelajaran Mendalam
Paparan Pembelajaran Mendalam selengkapnya dapat dibaca dan di unduh pada tautan berikut ini.
Demikian Paparan Pembelajaran Mendalam Kemendikdasmen. Semoga bermanfaat.