Fakta Unik dan Menarik Seputar Hujan Meteor Perseid
Gurubagi.com. Hujan meteor Perseid merupakan fenomena alam menarik yang terjadi ketika debu dan puing-puing melintasi tata surya bagian dalam dan melintasi jalur orbit Bumi mengelilingi Matahari.
Meteor merupakan pecahan benda langit (komet, asteroid, atau benda langit lainnya) yang masuk ke dalam atmosfer bumi dan menyebabkan terjadinya gesekan permukaan meteor dengan udara dalam kecepatan tinggi.
Sedangkan perseid adalah fenomena alam berupa hujan meteor yang sering dikaitkan dengan komet Swift-Tuttle.
Disebut Perseid. karena titik radian hujan meteor ini seolah-olah berasal dari arah rasi bintang Perseus.
Fenomena alam hujan meteor perseid menghiasi langit di berbagai belahan dunia ini, kembali terjadi pada awal bulan Agustus 2019.
Puncak dari hujan meteor Perseid adalah pada tanggal 13 dan 14 Agustus tahun 2019, dimana turun sekitar 90 meteor dalam satu jamnya.
Fenomena hujan meteor ini juga dapat disaksikan langsung dengan mata telanjang, tanpa bantuan alat.
Anda akan dapat melihat sekitar 10 sampai 15 meteor tiap jam. Apabila diamati dengan radar meteor, maka hujan meteor Perseid tersebut akan berjumlah hingga ratusan.
Baca : 5 Virus Paling Mematikan di Dunia yang Wajib Anda Ketahui
Proses tersebut akan menimbulkan sebuah fenomena pijaran api dan cahaya dari kejauhan yang biasa disebut dengan bintang jatuh.
Berikut ini adalah fakta unik dan menarik seputar hujan meteor Perseid.
1. Nama Perseid diambil dari Bahasa Yunani
Asal kata “Perseid” adalah dari bahasa Yunani, yaitu Perseidai yang artinya anak-anak Pahlawan Perseus. Titik radian meteor Perseid berasal dari arah rasi bintang Perseus.
Meteor Perseid ini turun ke Bumi dalam jumlah puluhan hingga ratusan pada tiap jamnya jika kondisi cuaca sempurna.
2. Bisa Disaksikan di Indonesia
Hujan meteor Perseid ini bisa Anda lihat dari berbagai wilayah di dunia, termasuk di seluruh wilayah Indonesia.
Peristiwa ini bisa disaksikan di rentang waktu pukul 22.00-05.00 WIB, dan puncaknya terjadi pada sekitar tanggal 12 hingga 13 Agustus 2019.
3. Berasal Dari Serpihan Debu Ekor komet Swift-Tuttle
Meteor Perseid berasal dari serpihan debu ekor komet Swift – Tuttle yang masuk ke atmosfer Bumi.
Komet Swift-Tuttle pertama kali ditemukan pada tahun 1862 dan mengelilingi Matahari setiap 130 tahun sekali.
Jejak ionisasi meteor Perseid dapat dideteksi pada atmosfer Bumi di ketinggian 70 hingga 110 km. Jejak ionisasi tersebut berasal dari debu komet yang terbakar, sehingga tampak seperti bintang jatuh.
4. Memiliki Keistimewaan Tersendiri
Hujan meteor Perseid ini memiliki keistimewaan dibandingkan hujan meteor lainnya. Perseid ini berpotensi memproduksi meteor terang atau fireball dalam puncak hujan meteornya.
Hujan meteor Perseid juga memiliki jumlah meteor maksimum tergolong besar, bisa sampai 90 meteor per jam bila langit dalam kondisi sempurna.
5. Memiliki Karakter Hujan Meteor Kuat
Sumber hujan meteor Perseid juga berbeda dengan hujan meteor lainnya. Seluruh hujan meteor periodik berasal dari remah-remah komet.
Akan tetapi tapi hanya Perseid yang memiliki karakter hujan meteor kuat sementara komet induknya punya periode agak panjang.
6. Bisa Dilihat Tanpa Alat Bantu
Hujan meteor Persied bisa disaksikan tanpa alat bantu. Akan tetapi, pengamatan harus dilakukan di tempat yang tidak terkena polusi cahaya.
Butuh waktu sekitar 30 menit bagi mata untuk menyesuaikan dengan kegelapan. Semakin lama, kemungkinan mata akan menagkap beberapa meteor Perseid.
Demikian ulasan fakta unik dan menarik seputar hujan meteor Perseid. Semoga bermanfaat