Contoh Karya Ilmiah OPSI SMP Bidang IPS dan Kemanusiaan (Bagian 1)
Gurubagi.com. Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) adalah ajang kompetisi penelitian ilmiah tahunan bagi siswa SMP dan SMA sederajat, baik berupa karya tulis maupun temuan (invention).
Kompetisi ini diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Khusus untuk tingkat SMP, bidang ilmu yang dilombakan dalam OPSI adalah bidang IPA dan lingkungan, bidang IPS dan kemanusiaan, serta bidang teknik dan rekayasa.
Berikut ini dibagikan contoh Laporan Karya Ilmiah Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) SMP Bidang IPS dan Kemanusiaan (bagian 1) berjudul Solusi Mengatasi Putus Sekolah pada Pekerja Pabrik Usia Anak.
Contoh Karya Ilmiah OPSI Bidang IPS dan Kemanusiaan jenjang SMP ini untuk referensi peserta OPSI yang akan membuat laporan karya ilmiah dari hasil penelitian yang sudah dilakukan.
Peserta OPSI dapat mengembangkan sendiri laporan karya ilmiahnya dengan melihat contoh laporan Karya Ilmiah OPSI Bidang IPS dan Kemanusiaan untuk jenjang SMP ini.
Judul
Solusi Mengatasi Putus Sekolah pada Pekerja Pabrik Usia Anak
Abstrak
Kata Kunci : putus sekolah, pekerja pabrik, usia anak
Jumlah peserta didik SMP Negeri 1 Pringapus yang tidak melanjutkan pendidikan tergolong cukup tinggi. Di dalam kurun waktu lima tahun tersebut, hampir sepertiga dari jumlah lulusan tidak melanjutkan pendidikan setiap tahunnya (rata-rata 32,50%).
Salah satu penyebab peserta didik, khususnya perempuan memutuskan tidak melanjutkan pendidikan adalah adanya industrialisasi. Banyaknya pabrik yang berdiri di sekitar kecamatan Pringapus mendorong peserta didik untuk putus sekolah dan memilih menjadi pekerja pabrik pada usia anak..
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan faktor penyebab munculnya pekerja pabrik usia anak dan mencari solusi dalam mengatasi putus sekolah pada pekerja pabri usia anak. Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara, yaitu wawancara dan studi pustaka. Wawancara dilakukan kepada pekerja pabrik lulusan SMP Negeri 1 Pringapus yang masih usia sekolah dan pihak pabrik.
Berdasarkan hasil wawancara, diketahui bahwa faktor utama penyebab munculnya pekerja pabrik usia anak adalah faktor ekonomi.Pekerja pabrik usia anak terpaksa memilih bekerja karena orangtua sudah tidak mampu membiayai untuk melanjutkan pendidikan.
Solusi untuk mengatasi putus sekolah pada pekerja pabrik usia anak adalah mengikuti Kejar Paket C. Pabrik akan memberikan ijin kepada pekerja pabrik yang ingin melanjutkan sekolah ke Kejar Paket C dengan masih tetap bekerja di pabrik.
Saran yang dapat dikemukakan adalah perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang upaya lain dalam mengurangi tingginya angka putus sekolah akibat industrialisasi dan perlunya memberikan penyadaran kepada orangtua yang tinggal di wilayah industri tentang pentingnya pendidikan bagi masa depan anak-anak mereka
Latar Belakang
Berdasarkan data statistik lulusan peserta didik SMP Negeri 1 Pringapus kabupaten Semarang dalam lima tahun terakhir, diketahui bahwa masih banyak lulusan yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA atau sederajat. Berikut ini data statistik lulusan peserta didik yang tidak melajutkan pendidikan dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016.
Data pada tabel di atas menunjukkan jumlah peserta didik SMP Negeri 1 Pringapus yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya tergolong cukup tinggi. Di dalam kurun waktu lima tahun tersebut, hampir sepertiga dari jumlah lulusan tidak melanjutkan pendidikan setiap tahunnya (rata-rata 32,50%). Data juga menggambarkan bahwa peserta didik perempuan lebih banyak tidak melanjutkan pendidikan dibandingkan peserta didik laki-laki.
Salah satu penyebab peserta didik, khususnya perempuan memutuskan tidak melanjutkan pendidikan adalah adanya industrialisasi. Banyaknya pabrik yang berdiri di sekitar kecamatan Pringapus mendorong peserta didik untuk menjadi pekerja pabrik pada usia anak.
Berbekal pengalaman menjahit dan ijazah sekolah yang dimiliki, maka peserta didik dengan mudah dapat diterima menjadi pekerja pabrik. Pabrik-pabrik di kawasan kecamatan Pringapus, khususnya pabrik tekstil, beralasan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja, sehingga terpaksa menerima tenaga kerja di bawah umur yang ditetapkan.
Melihat cukup banyaknya lulusan peserta didik SMP Negeri 1 Pringapus yang tidak meneruskan pendidikan dan memilih menjadi pekerja pabrik, maka peneliti memandang perlu untuk mencari solusi bagaimana mengatasi putus sekolah pada pekerja pabrik usia anak agar mereka tetap bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.
“Bagaimanakah solusi mengatasi putus sekolah pada pekerja pabrik usia anak?”
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) faktor penyebab munculnya pekerja pabrik usia anak; dan (2) solusi dalam mengatasi putus sekolah pada pekerja pabrik usia anak akibat adanya industrialisasi.
Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya tentang upaya mengurangi jumlah anak yang putus sekolah karena menjadi pekerja pabrik usia anak. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan yang baik untuk pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang ilmu sosial.
Contoh Laporan Karya Ilmiah OPSI bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan jenjang SMP (bagian 2) berjudul Solusi Mengatasi Putus Sekolah pada Pekerja Pabrik Usia Anak. selengkapnya dapat dibaca dan di unduh di sini.
Contoh Laporan Karya Ilmiah OPSI SMP bidang IPS dan Kemanusiaan selengkapnya dapat dibaca dan di unduh pada tautan berikut ini.
- Contoh Karya Ilmiah OPSI SMP Bidang IPS dan Kemanusiaan (Bagian 2)
- Contoh Karya Ilmiah OPSI SMP Bidang IPS dan Kemanusiaan (Bagian 3)
Baca :
- Contoh Karya Ilmiah OPSI SMP Bidang IPA dan Lingkungan
- Contoh Karya Ilmiah OPSI SMP Bidang Teknik dan Rekayasa
Demikian contoh Laporan Karya Ilmiah OPSI SMP Bidang IPS dan Kemanusiaan (bagian 1). Semoga bermanfaat.