Hubungan Puasa Dengan Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah

Hubungan Puasa Dengan Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah 

Gurubagi.com. Bulan puasa tidak hanya memberikan keberkahan, akan tetapi juga mendatangkan manfaat yang sangat besar, termasuk untuk kesehatan.

Penyakit jantung dan pembuluh darah masuk dalam penyebab kematian nomor satu di dunia. Perubahan gaya hidup selama satu bulan berpuasa dapat memengaruhi faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.

Saat berpuasa, banyak organ tubuh yang akan beristirahat, karena terjadi perubahan pola makan. Oleh karena itu, bagi penderita penyakit jantung, puasa menjadi waktu yang tepat untuk mengurangi risiko pembentukan plak pada pembuluh darah.

Pembentukan plak ini yang akan  menjadi awal mula serangan jantung. Sebab, asupan lemak jahat ke dalam tubuh selama puasa akan berkurang, sehingga risiko pembentukan plak pun berkurang.

Risiko yang paling banyak dihubungkan dengan kejadian penyakit jantung koroner dan stroke, yaitu kadar lemak dalam darah, faktor koagulasi dan pembekuan darah, tekanan darah tinggi, dan kebiasaan merokok.

Saat bulan puasa memungkinkan untuk merubah pola makan dan pola hidup seseorang. Sehingga dapat memengaruhi  dan mengurangi berbagai faktor risiko tersebut.

Baca : Manfaat Madu dan Waktu yang Tepat Mengonsumsinya Saat Puasa

Berikut ini penjelasan mengenai hubungan puasa dengan kesehatan jantung  dan pembuluh darah.

1. Menurunkan tekanan darah

Dengan berpuasa, akan bermanfaat bagi orang yang memiliki riwayat  tekanan darah tinggi. Jika tekanan darah tinggi maka jantung harus bekerja lebih keras dalam memompa darah dibanding dengan orang normal.

Jika jantung bekerja lebih keras, maka menyebabkan jantung kelelahan, sehingga dapat terjadi pembesaran dan penebalan otot jantung bahkan hingga gagal jantung.

Saat kita menjalankan ibadah puasa,  pola makan menjadi terkontrol. Hal ini menyebabkan tekanan darah dapat  mengalami  penurunan. Penurunan tekanan darah sistolik dari 132.9±16 mmHg menjadi 129.9±17 mmHg, sedangkan pada tekanan darah diastolik, tidak terdapat penurunan berarti.

2.Kadar lemak dan berat badan

Saat berpuasa, apalagi jika kita ikuti dengan pola makan yang baik, tidak banyak mengonsumsi lemak misalnya, akan dapat menurunkan berat badan dan lingkar pinggang.

Lemak merupakan faktor utama penyebab penyakit jantung dan pembuluh darah. Lemak dapat menyusup ke dalam lapisan pembuluh darah yang rusak dan menyebabkan aterosklerosis, yaitu penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah.

Berat badan dan lingkar pinggang juga merupakan salah satu faktor penyebab dalam penyakit jantung. Semakin besar berat badan dan lingkar pinggang, maka semakin berisiko terhadap penyakit kardiovaskular.

3. Menurunkan kadar homosistein darah

Homosistein merupakan salah satu asam amino alami yang jika kadarnya tinggi dalam darah bisa meningkatkan risiko aterosklerosis atau penyempitan pembuluh darah koroner akibat lemak yang menyusup dalam lapisan pembuluh darah.

Dengan berpuasa dapat menurunkan homosistein darah, sehingga mengurangi risiko seseorang terkena penyakit jantung dan pembuluh darah. Meskipun tidak signifikan, akan tetapi terdapat penurunan kadar homosistein darah saat seseorang berpuasa.

4. Menghindari tubuh mengalami resistensi insulin

Hubungan puasa dengan kesehatan jantung dan pembuluh darah yang terakhir adalah saat kita berpuasa ternyata dapat membuat tubuh lebih bijak dalam menggunakan gula.

Hal ini dapat dapat menghindari tubuh mengalami resistensi insulin yang berujung penyakit diabetes melitus. Jika kondisi metabolisme gula terkontrol dengan baik, maka tubuh akan jauh dari risiko terjadinya penyakit jantung.

Demikian ulasan mengenai hubungan puasa dengan kesehatan jantung dan pembuluh darah. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan