Ikatan Ion : Pengertian dan Proses Terjadinya
Gurubagi.com. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan dan mengkonsumsi bahan makanan yang merupakan senyawa kimia, salah satunya garam dapur. Garam termasuk senyawa kimia yang memiliki ikatan kimia, salah satunya ikatan ion.
Ikatan kimia adalah ikatan yang terbentuk karena suatu unsur dalam keadaan tidak stabil. Ikatan tersebut berusaha menjadi stabil dengan membentuk ikatan dengan unsur lain, seperti gas mulia.
Ikatan kimia diklasifikasikan menjadi dua jenis: ikatan kovalen dan ikatan ion. Materi yang akan kita bahas disini yaitu mengenai ikatan ion dan bagaimana proses terbentuknya.
Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat adanya serah terima elektron sehingga membentuk ion positif dan ion negatif, sehingga konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia.
Ikatan ion biasanya terbentuk antara unsur logam dan non logam, karena adanya perbedaan muatan antar ion (ion positif dan ion negatif), maka ion positif dan negatif akan saling tarik menarik oleh gaya elektrostatik.
Proses terbentuk ikatan ion
Dalam ikatan ion ini, elektron ditransfer dari satu atom ke atom lainnya. Dengan mentransfer elektron, atom yang mendapatkan elektron menjadi bermuatan negatif (anion) dan atom yang kehilangan elektron menjadi bermuatan positif (kation).
Perhatikan gambar berikut:
Contoh di atas adalah terbntuknya senyawa ion NaCl. NaCl (garam dapur) terbentuk dari Na dan Cl. terjadi peristiwa serah terima elektron.
Natrium (Na) dengan konfigurasi elektron (2,8,1) akan lebih stabil jika melepaskan 1 elektron sehingga konfigurasi elektron berubah menjadi (2,8) dan Na menjadi ion positif.
Na → Na+
Sedangkan Klorin (Cl), yang mempunyai konfigurasi (2,8,7), akan lebih stabil jika mendapatkan 1 elektron sehingga konfigurasinya menjadi (2,8,8) dan Cl menjadi ion negatif.
Cl → Cl–
Kemudian terjadi gaya elektrostatik antara Na+ dan Cl– sehingga membentuk ikatan ionik menjadi senyawa NaCl.
Baca :Contoh Soal Ikatan Kimia Kelas 10 SMA MA Kurikulum 2013
Contoh ikatan ion
Ikatan ion umumnya terjadi pada atom logam dan non logam. Atom logam seperti golongan IA dan IIA akan berperan sebagai kation sedangan atom-atom non logam seperti golongan VIIA dan VIA akan berperan sebagai anionnya.
Contoh senyawa yang mengandung ikatan ion yaitu:
a. KF memiliki ikatan ionik, karena K termasuk logam (golongan IA) dan F termasuk non logam (golongan VIIA).
K+ + F– → KF
b. K2O memiliki ikatan ionik, karena K termasuk logam (golongan IA) dan O termasuk non logam (golongan VIA).
K+ + O-2 → K2O
c. MgCl2 memiliki ikatan ionik, karena Mg termasuk logam (golongan IIA) dan Cl termasuk non logam (golongan VIIA)
Mg+2 + Cl– → MgCl2
d. BaCl2 memiliki ikatan ionik, karena Ba termasuk logam (golongan IIA) dan Cl termasuk non logam (golongan VIIA)
Ba+2 + Cl– → BaC2
e. CaF2 memiliki ikatan ionik, karena Li termasuk logam (golongan IA) dan F termasuk non logam (golongan VIIA)
Ca+2 + F– → CaF2
Demikian pengertian ikatan ion dan proses terjadinya. Semoga bermanfaat.