Gurubagi.com. Di dalam tiap jenjang pendidikan pasti memiliki standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator beturjuan untuk mengetahui materi apa saja yang akan dipelajari.
Pada setiap mata pelajaran, standar kompetensi, dan kompetensi dasar sudah ditentukan oleh para pengembang kurikulum, yang dapat di lihat dari standar isi. Sedangkan indikator dapat dikembangkan sendiri oleh guru sesuai kebutuhan.
Baca :
- Indikator Soal : Pengertian, Fungsi, Syarat, dan Komponen-komponenya
- Silabus : Pengertian, Manfaat, Fungsi, dan Komponen-komponennya
Pengertian Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator
Standar Kompetensi mata pelajaran merupakan deskripsi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai setelah peserta didik mempelajari mata pelajaran tertentu pada jenjang pendidikan tertentu pula.
Kompetensi Dasar adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang harus dicapai oleh peserta didik untuk menunjukkan bahwa peserta didik telah menguasai standar kompetensi yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, maka kompetensi dasar merupakan penjabaran dari standar kompetensi.
Indikator merupakan penanda pencapaian KD, yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Pengembangan indikator harus sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah, dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur serta dapat diobservasi.
Jadi indikator merupakan kompetensi dasar yang secara spesifik menjadi acuan untuk menilai ketercapaian hasil pembelajaran peserta didik.
Indikator juga menjadi tolak ukur sejauh mana penguasaan peserta didik terhadap suatu pokok bahasan atau mata pelajaran tertentu.
Langkah-langkah Perumusan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Di dalam merumuskan merumuskan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), guru harus berpedoman pada rumusan SK dan KD yang tersusun oleh BSNP berdasarkan mata pelajaran.
Berikut adalah langkah-langkah perumusan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
1. Guru memilih SK dan KD yang telah tercantum pada BSNP
Pemilihan SK dan KD harus sesuai dengan jenjang pendidikan, mata pelajaran, dan semester. SK dan KD yang diambil menjadi pedoman dalam mengembangkan komponen-komponen silabus berikutnya.
2. Guru mengajukan pertanyaan dasar tentang SK dan KD yang dipilih
Setelah memilih SK dan KD, selanjutnya menganalisis dengan mengajukan pertanyaan dasar, yaitu “Apa sajakah tanda-tanda yang menunjukan bahwa peserta didik telah menguasai kompetensi?”.
Untuk memperoleh jawaban terhadap pertanyaan dasar tersebut, dapat menggunakan tiga pertanyaan bantuan, sebagai berikut.
a. Pengetahuan apa sajakah yang harus peserta didik kuasai
Jawaban terhadap pertanyaan ini dapat berupa konsep, fakta, prosedur, prinsip, atau rumus dari body of knowledge ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan mata pelajaran.
b. Keterampilan apa sajakah yang harus peserta didik tampilkan
Jawaban terhadap pertanyaan ini adalah semua bentuk keterampilan yang harus menunjukan kemampuan peserta didik, sehubungan dengan kompetensi yang sedang kita analisis.
Keterampilan terbagi menjadi dua bagian, yaitu keterampilan yang muara akhirnya berupa barang (product) dan keterampilan yang muara akhirnya berupa penampilan kinerja (performance).
c. Sikap atau perilaku apa sajakah yang dibatinkan dan diterapkan peserta didik
Jawaban terhadap pertanyaan ini berupa rumusan perilaku atau kebiasaan yang berkaitan dengan penerapan sikap nilai dalam kehidupan peserta didik sehari-hari.
Oleh karena itu, hendaknya menggunakan sikap/perilaku yang berhubungan dengan mata pelajaran tersebut, terutama dengan kompetensi bersangkutan.
Langkah-langkah Penyusunan Indikator
Adapun langkah-langlah penyusunan indikator adalah sebagai berikut.
1. Mengkaji KD
Mengkaji KD bertujuan untuk mengidentifikasi apakah indikator dan rumusan indikatornya relevan tanpa memikirkan urutannya terlebih dahulu, dan meenentukan indikator-indikator yang relevan dan tuliskan sesuai urutannya.
2. Mengkaji Indikator
Mengkaji indikator bertujuan untuk mengetahui apakah semua indikator tersebut telah mempresentasikan KD. Apabila belum lakulanlah analisis lanjut untuk menemukan indikator-indikator lain yang kemungkinan belum teridentifikasi.
3. Menambahkan Indikator Lain
Menambahkan indikator lain sebelumnya dan rubahlah rumusan yang kurang tepat dengan lebih akurat dan pertimbangkan urutannya.
Penjabaran Kata-kata Operasional Dalam Membuat Indikator:
Ranah Kognitif
Adapun renah kognitif memiliki 6 aspek sebagai berikut yaitu.
1. Ingatan
Berikut contoh kata kerja operasional dalam indikator RPP yaitu, menyebut, menggambarkan, mendefinisikan, memberi ciri dan mengingatkan kembali.
2. Pemahaman
Berikut contoh kata kerja operasional dalam indikator RPP yaitu, mengubah, menjelaskan, memperkirakan dan menyimpulkan.
3. Penerapan,
Berikut contoh kata kerja operasional dalm indikator RPP berikut ini yaitu, memperhitungkan, mendemonstrasikan, menerapkan dan menggunakan.
4. Analisis
Berikut contoh kata kerja operasional dalam RPP adalah, membedakan, memisahkan dan membagi-bagikan.
5. Sintesis
Berikut contoh kata kerja operasional dalam RPP adalah, menyusun, menciptakan, menjelaskan dan menerangkan.
6. Evaluasi
Berikut contoh kata kerja operasional dalam indikator RPP adalah, menyimpulkan, mengkritik, mendukung, dan membandingkan.
Ranah Afektif
Adapun renah afektif ini memiliki 5 aspek sebagai berikut.
1. Penerimaan
Berikut contoh kata kerja operasional dalam indikator RPP, bertanya, menggambarkan, mengikuti, memberi serta mengidentifikasi.
2. Membri respon
Berikut contoh kata kerja operasional dalam indikator RPP, menjawab, menyetujui, membenatu, dan mempersembahkan.
3. Penilian
Berikut contoh kata kerja operasional dalam indikator RPP ini adalah, menggambarkan, mengikuti, mengajak dan bergabung.
4. Pengorganisasian
Berikut contoh kata kerja operasional dalam indikator RPP adalah, mematuhi, mengatur, mempertahankan, dan mengembangkan.
5. Karakteristik
Berikut contoh kata kerja operasional dalam RPP adalah, mengorganisasikan, menyisentiskan, mempergunakan, dan mendengarkan.
Ranah Psikomotorik
Adapun ranah psikomotorik ini memiliki 5 aspek sebagai berikut,
1. Menirukan
Menggunakan kata kerja Operasional antara lain, mengubah, membersihkan, memposisikan, mengkontruksi, mengatur, mengaktifkan, dan lain-lain.
2. Memanipulasi
Contoh kata kerja yang dalam tahap ini adalah merancang, mengoreksi, mendemonstrasi, mencampur, melatih, memperbaiki, mengidentifikasi, mengisi, dan mereparasi, dan lain-lain.
Demikian penjelasan mengenai langkah-langkah perumusan SK, KD, dah indikator. Semoga dapat bermanfaat.***