Mengenal Sistem Ekskresi Pada Manusia dan Penjelasannya
Gurubagi.com. Tubuh manusia membutuhkan nutrisi atau makan untuk bertahan hidup. Makanan tersebut akan di olah dalam tubuh, sedangkan aktivitas yang terjadi dalam tubuh akan menyebabkan adanya zat-zat yang dikeluarkan dari dalam tubuh melalui sistem eksresi.
Zat tersebut merupakan zat sisa metabolisme yang seharusnya secara alami dikeluarkan oleh tubuh.Tidak hanya terjadi pada manusia, hewan, dan tumbuhan juga mengalami proses pengeluaran zat-zat dari dalam tubuh.
Sistem ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme dari dalam tubuh. Zat sisa metabolisme merupakan hasil dari pembongkaran makanan yang nantinya akan dikeluarkan oleh alat-alat ekskresi. Fungsinya adalah untuk menjaga keseimbangan dalam tubuh.
Tidak hanya mengeluarkan zat-zat dari dalam tubuh, sistem ekskresi juga mengatur keseimbangan air di dalam tubuh. Hal ini dilakukan guna menyeimbangkan keluar masuknya air pada tubuh.
Sistem ekskresi memiliki alat yang berfungsi mengeluarkan zat sisa metabolisme. Setiap alat ekskresi manusia memiliki zat sisa metabolisme yang berbeda-beda untuk dikeluarkan. Beberapa di antaranya adalah zat warna empedu, karbon dioksida, dan urea.
Alat-lat ekresi pada manusia
D dalam tubuh manusia, terdapat alat ekskresi, berikut ini beberapa alat ekresi pada manusia dan penjelasannya.
1. Ginjal
Di dalam tubuh manusia normalnya memiliki sepasang ginjal (dua buah) yang berbentuk seperti kacang. Ginjal terletak di dalam rongga perut bagian kanan dan kiri ruas-ruas tulang pinggang, berwarna merah, .
Berat dan besarnya ginjal bervariasi, tergantung jenis kelamin, umur, serta ada tidaknya ginjal pada sisi lain.
Pada lelaki dewasa, rata-rata ginjal memiliki ukuran panjang sekitar 11,5 cm, lebar sekitar 6 cm dan ketebalan 3,5 cm dengan berat sekitar 120-170 gram atau kurang lebih 0,4% dari berat badan.
Pada wanita dewasa, berat ginjal sekitar 115 – 155 gram. Volume rata-rata ginjal adalah 146 cm3 di kiri dan 134 cm3 di kanan.
Fungsi utama ginjal adalah mengekskresikan zat sisa metabolisme yang terdapat unsur nitrogen di dalamnya, contohnya Amonia. Amonia adalah hasil dari pemecahan protein yang dimakan oleh manusia.
Fungsi lain ginjal adalah mengekskresikan zat yang jumlahnya berlebih dan menjaga air agar tetap seimbang. Air yang seimbang akan mempertahankan cairan ekstraseluler.
Dengan demikian, ginjal akan melaksanakan fungsi osmoregulasi, yaitu mengeluarkan kelebihan air dalam tubuh. Zat ekskresi yang dikeluarkan oleh ginjal adalah urine.
Sebagai alat ekskresi, ginjal akan menjalankan tiga tahapan dalam proses pembuangan, termasuk penyaringan (filtrasi), penyerapan kembali (reabsorbsi) dan pengumpulan (augmentasi) berikut ini pnjelasannya.
a. Filtrasi
Filtrasi adalah proses penyaringan sel-sel darah. Hasil dari proses filtrasi berupa urin primer yang masih mengandung air, glukosa, dan asam amino. Akan tetapi sudah tidak mengandung protein dan darah.
b. Reabsorbsi
Reboisasi adalah proses penyerapan kembali zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh. Hasil dari proses reabsorbsi adalah urin sekunder.
c. Augmentasi
Augmentasi adalah proses pengumpulan cairan dari proses sebelumnya. Hasil dari proses augmentasi adalah urin sesungguhnya.
2. Kulit
Adanya kelenjar keringat (glandula sudorifera) menjadikan kulit sebagai salah satu alat ekskresi manusia. Sesuai namanya, kelenjar keringat berfungsi untuk mengeluarkan keringat.
Zat-zat sisa metabolisme yang ada dalam keringat adalah air, larutan garam, dan urea (berjumlah sedikit). Zat-zat tersebut akan diserap oleh kelenjar keringat dari kapiler darah yang memiliki jarak berdekatan.
Setelah larut, zat-zat tadi akan dikeluarkan melalui pori-pori menuju permukaan kulit berupa keringat. Keringat kemudian menjaga agar suhu tubuh tetap dengan menyerap panas tubuh.
Suhu lingkungan dan aktivitas tubuh merupakan faktor-faktor yang memengaruhi proses keluarnya keringat. Apabila suhu lingkungan panas, maka kelenjar keringat akan bekerja lebih giat dan menyebabkan banyaknya keringat yang keluar.
Begitu juga sebaliknya, suhu lingkungan yang dingin akan membuat kelenjar keringat bekerja lebih sedikit dan santai, sehingga tidak banyak keringat yang dikeluarkan.
Daripada mengeluarkan keringat di suhu yang dingin, tubuh akan merespons keadaan tersebut dengan mengeluarkan cairan dalam tubuh melalui fungsi ginjal, yaitu sering buang air kecil.
Kulit terdiri dari 3 macam lapisan, yang masing-masing memiliki fungsi sendiri, diantaranya:
a. Epidermis (Lapisan kulit ari)
Epidermis adalah sebuah lapisan kulit paling luar dan sangat tipis. Epidermis terdiri dari lapisan tanduk dan lapisan malphigi.
Lapisan tanduk adalah sebuah sel-sel mati yang mudah mengelupas dan tidak mengandung pembuluh darah serta serabut saraf, sehingga lapisan ini tidak dapat mengeluarkan darah saat mengelupas.
Sementara lapisan malphigi adalah sebuah lapisan yang terdapat di bawah lapisan tanduk, yang tersusun dari sel-sel yang hidup dan memiliki kemampuan untuk membelah diri.
Di dalam lapisan malphigi terdapat sebuah pigmen yang dapat menentukan warna kulit serta melindungi sel dari kerusakan akibat sinar matahari.
b. Dermis (Lapisan kulit jangat)
Dermis adalah sebuah lapisan kulit yang terletak di bawah lapisan epidermis. Lapisan ini lebih tebal daripada lapisan epidermis dan terdiri dari beberapa jaringan, diantaranya.
- Pembuluh kapiler yang bertugas untuk menyampaikan nutrisi pada akar rambut dan sel kulit.
- Kelenjar keringat yang bertugas untuk menghasilkan keringat.
- Kelenjar minyak yang akan menghasilkan minyak agar kulit dan rambut tidak kering.
- Pembulu darah untuk mengedarkan darah ke seluruh sel atau jaringan.
- ujung-ujung saraf yang meliputi ujung saraf perasa, peraba, rasa nyeri, rasa panas, dan rasa sentuhan; dan kantong rambut yang menjadi tempat akar, batang dan kelenjar minyak rambut.
c. Lapisan bawah kulit
Lapisan ini terletak di bawah dermis, diantara lapisan jaringan ikat bawah kulit dengan dermis yang dibatasi oleh sel lemak yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari benturan, sebagai sumber energi dan penahan suhu tubuh.
Dengan demikiam banyaknya komponen pada tubuh manusia, mulai dari otot, pancaindra, otak, jantung, dan berbagai organ lainnya yang masing-masing memiliki fungsinya.
3. Paru-Paru
Peran utama paru-paru adalah sebagai alat pernapasan. Di samping itu, paru-paru juga merupakan alat ekskresi manusia. Paru-paru sebagai organ ekskresi mengeluarkan karbon dioksida dan uap air saat kamu bernapas melalui hidung atau mulut.
Baca : Materi IPA Kelas 9 SMP MTs K13 Komponen Penyusun Tanah
Paru-paru akan mengeluarkan zat sisa metabolisme dari sel-sel yang ada di jaringan tubuh. Kemudian zat-zat tersebut akan masuk ke dalam aliran darah melalui pembuluh baik. Setelah sampai di pembuluh balik, zat sisa metabolisme akan dibawa ke jantung.
Darah yang memiliki kandungan karbon dioksida dan air akan dipompa menuju paru-paru melalui pembuluh nadi paru-paru.
Di alveolus, terjadi difusi pada karbon dioksida dan air. Setelah itu, keduanya akan dikeluarkan melalui saluran pernapasan. Karbon dioksida akan keluar dari hidung, sedangkan air akan keluar dari paru-paru dalam bentuk uap air.
4. Hati
Hepar atau hati adalah organ tubuh yang terletak di dalam rongga perut bagian kanan, tepatnya di bawah sekat rongga dada.
Organ berwarna merah tua ini merupakan kelenjar terbesar di tubuh manusia. Hati berperan sebagai sistem pencernaan manusia, tetapi di samping itu ia hati juga berperan dalam sistem ekskresi.
Zat yang akan disaring berasal dari sistem pencernaan. Sistem ekskresi hati berfungsi memilah zat-zat mana saja yang masih berguna bagi tubuh, yang harus dibuang, dan harus diolah lagi.
Saat menemukan zat beracun, hati akan mengubahnya menjadi zat yang lebih aman. Contohnya, saat mengkonsumsi makanan berprotein, zat protein akan dicerna menjadi asam amino. Asam amino dibutuhkan untuk memperbaiki sel pada tubuh.
Asam amino ini mengandung nitrogen Pahamifren, jadi ketika asam amino sudah terserap tubuh, nitrogen yang terkandung bakal terlepas.
Sistem ekskresi hati memisahkan nitrogen dari asam amino yang kemudian bergabung dengan zat lain. Nitrogen kemudian diubah menjadi NH3 bersama amonia yang diubah lagi menjadi urea. Zat urea ini kemudian masuk ke ginjal untuk kemudian dibuang bersama urin.
Selain itu hati menjadi salah satu alat ekskresi manusia karena menghasilkan empedu. Kandungan yang terdapat dalam empedu adalah air, kolesterol, zat warna empedu, asam empedu, garam empedu, dan lain-lain.
Penyumbatan dapat terjadi di saluran empedu dan akan mengganggu fungsi hati. Hal tersebut akan menyebabkan masuknya cairan empedu ke dalam sistem peredaran darah dan darah akan menguning.
Biasanya, penyumbatan terjadi karena batu empedu dan kolesterol. sehingga, sebelum zat-zat semacam karbon dioksida ini menumpuk dan jadi racun di dalam tubuh paru-paru sebagai organ ekskresi mengeluarkan zat beracun tersebut. Bentuknya bisa berupa gas atau cairan hasil sampah metabolisme tubuh.
Demikian sistem ekskresi pada manusia dan penjelasannya. Semoga bermanfaat