Gurubagi.com. Media visual memegang peranan sangat penting dalam pembelajaran, karena membantu menyampaikan, memperkuat ingatan dan memberikan hubungan antara isi materi dan pelajaran dengan dunia nyata peserta didik .
Media visual merupakan sebuah benda yang memiliki fungsi sebagai alat informasi pembelajaran, yang diterapkan memalui indera penglihatan peserta didik.
Masing-masing media, baik yang bergerak maupun yang tak bergerak, penggunaannya tak lepas dari kelebihan dan keterbatasan yang ada, tergantung pada situasi dan kondisi pengoperasiannya.
Baca : Kriteria Memilih Media Pembelajaran dan Penjelasannya
Kriteria Pemilihan Media Visual
Kriteria yang perlu diperhatikan oleh guru dalam memilih media visual, antara lain sebagai berikut.
1. Media visual yang dipilih sesuai dengan kurikulum, tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
2. Mempertimbangkan kemampuan dan keterampilan peserta didik, praktis dan sederhana, bersifat fleksibel, multiguna, tahan lama, ekonomis, dan mudah digunakan oleh guru.
3. Memudahkan dalam fungsi utaman guru sebagai seorang pendidik.
4. Pengoptimalan media visual memberikan dampak psikologis bagi guru, karena ia akan lebih memiliki rasa percaya diri dalam menyampaikan materi atau pesan kepada peserta didik.
Macam-Macam Media Visual
Berikut merupakan beberapa contoh media visual yang dapat membantu prose pembelajaran.
1. Media yang Tidak Diproyeksikan
Media ini memberikan pengalaman nyata untuk peserta didik, sehingga dapat mempelajari materi lebih jelas.
Contoh media jenis ini adalah sebagai berikut.
a. Model
Model merupakan benda tiruan yang dapat menggantikan benda yang sesungguhnya dalam wujud tiga dimensi.
Guru dapat menggunakan media model saat pembelajaran biologi, misal mempelajari sistem gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan.
Kelebihan menggunakan media model antara lain sebagai berikut.
- Peserta didik dapat langsung belajar karena pembelajaran ini lebih aktif menggunakan alat indra.
- Peserat didik lebih fokus, dan tidak mudah bosan.
- Sifatnya nyata dan jelas terhadap objek pembelajaran.
- Bahan dapat terbuat dari sendiri dan harga murah.
- Dapat menunjukan alur secara jelas.
Kelemahan menggunakan media model antara lain sebagai berikut.
- Tidak efektif jika terlalu banyak peserta didik.
- Penyampaian materi tidak akan jelas jika suara kurang keras.
- Memerlukan pengamatan yang ekstra.
b. Media Grafis
Media ini merupakan penyalur pesan melalui simbol-simbol, sehingga lebih menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya melalui penjelasan verbal.
Berikut adalah contoh-contoh media grafis.
- Grafik, yaitu penyajian data berangka melalui perpaduan antara angka, garis, dan simbol.
- Diagram, yaitu gambaran yang sederhana untuk memperlihatkan hubungan timbal balik yang biasanya tersaji melalui garis-garis simbol.
- Bagan, yaitu perpaduan sajian kata-kata, garis, dan simbol yang merupakan ringkasan suatu proses, perkembangan, atau hubungan-hubungan penting.
- Sketsa, yaitu gambar yang sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokok dari suatu bentuk gambar.
- Poster, yaitu sajian kombinasi visual yang jelas, menyolok, dan menarik dengan maksud untuk menarik perhatian orang yang lewat.
- Papan Flanel, yaitu papan yang berlapis kain flanel untuk menyajikan gambar atau kata-kata yang mudah ditempel dan mudah pula dilepas.
- Bulletin Board, yaitu papan biasa tanpa dilapisi kain flanel. Gambar-gambar atau tulisan-tulisan biasanya langsung guru menempelkan dengan menggunakan lem atau alat penempel lainnya.
Kelebihan menggunakan media grafis antara lain sebagai berikut.
- Mempermudah dan mempercepat pemahaman peserta didik terhadap pesan yang disajikan.
- Lengkap dengan warna-warna, sehingga lebih menarik perhatian peserta didik.
- Pembuatannya mudah dan harganya murah.
Kelemahan menggunakan media grafis antara lain sebagai berikut.
- Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama untuk grafis yang lebih kompleks.
- Penyajian pesan hanya berupa unsur visual.
c. Media Cetak
Buku Teks
Buku teks, yaitu buku tentang suatu bidang studi atau ilmu tertentu yang dapat memudahkan para guru dan peserta didik dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. Penyusunan buku teks ini sesuai dengan urutan dan ruang lingkup kurikulum tiap bidang studi tertentu.
Memilih sebuah buku sebaiknya memperhatikan hal- hal sebagai berikut.
- Substansi materi.
- Memiliki daya tarik.
- Mudah untuk memahami mateti pelajaran.
- Materi lebih mudah dibaca
Modul
Modul, yaitu suatu paket yang tersusun dalam bentuk satuan tertentu yang berguna kepentingan belajar peserta didik.
Guru dalam memilih modul sebaiknya memperhatikan hal sebagai berikut.
- Substansi materi relevan dengan kompetensi dasar atau materi pokok yang harus peserta didik kuasai.
- Modul tersusun secara lengkap, paling tidak mencakup antara lain, judul, pernyataan kompetensi dasar, petunjuk menggunakannya, informasi, langkah kerja, dan penilaian.
- Materi memberikan penjelasan secara lengkap tentang definisi, klasifikasi, prosedur, perbandingan, rangkuman dan sebagainya.
- Padat pengetahuan.
- Penyusun dapat mempertanggungjawabkan kebenaran materi.
- Kalimatnya singkat, jelas.
- Menuntun dan mempermudah guru dan peserta didik.
2. Media Visual Proyeksi
Berikut adalah jenis media visual proyeksi .
a. Media OHP/ OHT
OHT (Overhead Transparency) adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat proyeksi yang disebut OHP (Overhead Projector).
OHT dapat menggunakan 3 (tiga) jenis bahan, sebagai berikut.
- Write on film (plastic transparansi), yaitu jenis transparansi yang dapat menulis dan menggambar secara langsung dengan menggunakan spidol.
- PPC transparansi film (PPC = Plain Paper Copier), yaitu jenis transparansi yang dapat memberi tulisan atau gambar dengan menggunakan mesin fotocopy.
- Infrared transparency film, yaitu jenis transparansi yang dapat menulis atau menggambar dengan menggunakan mesin thermofax.
OHP (Overhead Projector ) adalah media yang dapat memproyeksikan program- program transparansi pada sebuah layar. Biasanya alat ini apat menggantikan papan tulis.
Ada 2 (dua) jenis model OHP, yaitu OHP Classroom dan OHP Portable.
- OHP Classroom, media ini permanen tersimpan dalam suatu ruangan. Biasanya memiliki bobot yang lebih berat daipada OHP jenis portable.
- OHP Portable, dirancang agar mudah memibawanya kemana- mana, sehingga ukuran dan bobot beratnya lebih ringkas.
Kelebihan menggunakan media OHP/OHT antara lain sebagai berikut.
- Menyajikan pesan semua ukuran ruangan kelas.
- Menarik, karena memungkinkan penyajian yang variatif, dengan warna- warna yang menarik.
- Dapat menyajikan pesan yang banyak dalm waktu realtive singkat.
- Peserta didik dapat konsentrasi untuk mencatat hal-hal penting.
- Program OHT penggunaanya dapat berulang- ulang.
Kelemahan menggunakan media OHP/OHT antara lain sebagai berikut.
- Memerlukan perencanaan yang matang dalam pembuatan dan penyajiaannya.
- OHT dan OHP merupakan hal yang tidak dapat terpisahkan, karena sebuah gambar dalam kertas biasa tidak dapat terproyeksikan melalui OHP.
- Urutan OHT mudah kacau, karena merupakan urutan yang lepas.
b. Media Opaque Projector
Opaque Projector atau proyektor tak tembus pandang, yaitu untuk memproyeksikan bahan dan benda- benda tidak tembus pandang, seperi buku, foto, dan model-model, baik yang dua dimensi maupun tiga dimensi.
Berbeda dengan OHP, opaque projector ini tidak memerlukan transparansi, tetapi memerlukan penggelapan ruangan.
c Media Slide
Media Slide atau film bingkai, merupakan proyektor Slide. Slide atau film bingkai terbuat dari film positif yang bingkainya terbuat dari karton/ plastik.
Film positif yang biasanya untuk film slide adalah film yang ukurannya 35 mm dengan ukuran bingkai 2 x 2 inchi.
Sebuah program slide biasanya terdiri atas beberapa bingkai yang banyaknya tergantung pada bahan atau materi pembelajaran.
Kelebihan menggunakan media slide antara lain sebagai berikut.
- Urutan gambar (film bingkai) dapat berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan.
- Isi pelajaran yang sama terdapat dalam gambar-gambar film bingkai dan dapat tersebar pada pada tempat lain secara bersamaan.
- Gambar pada film bingkai tertentu dapat tayang lebih lama, sehingga dapat menarik perhatian dan membangun persepsi peserta yang sama terhadap konsep atau pesan yang ingin tersampaikan.
- Film bingkai dapat menyajikan peristiwa masa lalu atau peristiwa di tempat lain.
Kelemahan menggunakan media slide antara lain sebagai berikut.
- Gambar dan grafik visual yang terlihat tidak bergerak sehingga daya tariknya tidak sekuat dengan televisi atau film.
- Film bingkai terlepas-lepas, ini merupakan suatu titik keunggulan sekaligus kelemahannya, karena memerlukan perhatian untuk penyimpanannya agar film-film itu tidak hilang atau tercecer.
- Meskipun biaya produksinya tidak terlihat mahal, film bingkai masih memerlukan biaya lebih besar daripada pembuatan media foto, gambar, grafik, yang tidak diproyeksikan.
Demikian ulasan mengenai pengertian media visual, kriteria pemilihan, dan contohnya. Semoga bermanfaat.***