Penyebab Tunawicara Anak Berkebutuhan Khusus dan Karakteristiknya
Gurubagi.com Tunawicara yang terjadi pada anak-anak merupakan tanda-tanda adanya gangguan pendengaran di dalam perkembangan anak.
Gangguan berkomunikasi pada anak, terkadang membuat orangtua khawatir dan membandingkan anak mereka dengan anak lain seusianya. Padahal, perkembangan berbicara tiap anak bisa berbeda-beda.
Tunawicara merupakan hambatan pada seorang individu yang mengalami kesulitan berbicara, karena tidak berfungsinya alat-alat bicara atau keterhambatan perkembangan bahasa akibat kerusakan pada system saraf.
Hambatan tunawicara ini dapat terjadi sejak lahir karena kelainan bawaan, atau karena adanya kecelakanaa yang mengakibatkan anak terhambat berbicara.
Tunawicara menjadi gangguan atau hambatan pada anak, sehingga sulit melakukan komunikasi secara verbal dengan teman di lingkungannya.
Kelainan bicara ini juga dapat bersifat fungsional, dimana kemungkinan terjadi ketunarunguan. Kelaorganik yang memang disebabkan ketidaksempurnaan organg bicara maupun gangguan pada organ motorik yang berkaitan dengan bicara.
Penyebab Tunawicara
Berikut ini adalah beberapa faktor-faktor yang berkaitan dengan penyebab anak tunawicara.
1. Faktor Sentral
Faktor ini berhubungan dengan susunan saraf pusat yang terganggu, sehingga anak mengalami ganguan fungsi.
2. Faktor Periferal
Faktor periferal hubungannya dengan gangguan sensoris atau fisik, gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, gangguan fisik, dan gangguanmotorik yang berhubungan dengan bicara
3. Faktor lingkungan dan emosional
Faktor ini sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak dengan kelainan tunawicara ini, karena faktor lingkungan fisik dan psikologi antara lain penelantaran dan penganiayaan, masalah perkembangan perilaku dan emosi anak.
4. Penyebab lain
Penyebab lain merupakan campuran semua faktor di atas yang saling terkait, yaitu faktor sentral, periferal, dan faktor lingkungan.
Karaktersistik Anak Tunawicara
Anak berkebutuhan khusus tunawicara ini merupakan anak yang membutuhkan penanganan khusus dalam kehidupannya, karena memiliki gangguan atau kelainan .
Berikut ini adalah karakteristik-karakteristik khusus pada anak tunawicara dengan gangguan bicaranya.
- Terjadi pada anak-anak yang lahir prematur .
Kemungkinan empat kali lipat pada anak yang belum berjalan pada usia 18
Belum bisa berbicara dalam bentuk kalimat pada usia dua tahun.
Memiliki gangguan penglihatan, sehingga sering dikategorikan sebagai anak kikuk oleh
Kurang bisa menyesuaikan diri dari segi perilakunya, sulit membaca dan banyak terjadi pada anak laki-laki.
Jenis Terapi untuk Tunawicara
Salah satu pengobatan yang dapat Anda lakukan untuk anak jenis ini, yaitu dengan melakukan terapi, sehingga akan melatih kemampuan berbahasa dan berbicara anak tersebut.
Berikut ini adalah variasi jenis kegiatan terapi untuk anak tunawicara.
1. Aktivitas intervensi berbahasa
Kegiatan terapi ini melibatkan anak dalam kegiatan yang melatih komunikasi lewat berbicara, menunjuk gambar, objek, atau aktivitas lain secara berulang-ulang untuk memperbaiki skill berbahasa anak.
2. Artikulasi
Terapi ini bertujuan untuk melatih anak mengeluarkan lebih banyak kosa kata dan melafalkan kata-kata dengan cara memperlihatkan gerakan lidahnya. Terapi ini sesuai dengan usia maupun tingkat keparahan gejala tuna wicara pada anak.
3. Oral-motor
Terapi oral-motor adalah terapi fisik yang dilakukan untuk memperkuat otot di sekitar bibir, lidah, maupun rahang. Kegiatan terapi ini sangat beragam, mulai dari pijat wajah hingga meminta anak mengunyah makanan tertentu
Klasifikasi Gangguan Tunawicara
Berikut ini beberapa klasifikasi gangguan komunikasi anak berkebutuhan khusus tunawicara
1. Wicara (artikulasi)
Gangguan berbicara ini dapat terjadi karena berhubungan hambatan yang terjadi dengan fungsi pengamatan, neuromuskuler, kondisi organ bicara, atau adanya pengaruh dari lingkungan.
Di dalam hal ini kesalahan terletak pada titik temu artikulasi meliputi kegagalan mengucapkan satu huruf, beberapa huruf, sehingga sering terjadi penghilangan atau penggantian bunyi huruf tersebut sehingga menimbulkan kesan cara bica- ranya seperti anak kecil.
2. Bahasa
Gangguan ini tejadi karena anak mengalami hambatan penggunaan kaidah linguistik yang biasa digunakan untuk berkomunikasi dengan lingkungannya.
3. Suara
Gangguan suara biasanya terjadi akibat adanya sebab-sebab organik maupun fungsional yang mempengaruhi fungsi laring pada waktu fonasi.
Gangguan dalam proses produksi suara ini dapat terlihat dari adanya gangguan aspek-aspek suara, meliputi : kenyaringan, nada, dan kualitas.
4. Gangguan Irama atau Kelancaran
Adanya pengulangan, perpanjangan dan blocking pada saat berbicara menyebabkan anak penderita tunawicara tidak mampu berbicara dengan baik dan lancar.
Gangguan berkomunikasi ini dapat ditandai dengan adanya pengulangan bunyi atau suku kata dan perpanjangan saat berbicara.
5. Gangguan Menelan (Disfagia)
Disfagia merupakan kesulitan menelan makanan dan merasa seolah-olah makanannya tersangkut di tenggorokan, karena masalah pada saraf atau otot di mulut, lidah, tenggorokan, kerongkongan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut.
Disfagia pada penderita tunawicara ini merupakan gangguan perkembangan bahasa , mulai proses pendengaran, penerus implus ke otak, otot, atau organ organ pembuat suara.
Demikian ulasan mengenai penyebab tunawicara anak berkebutuhan khusus dan karakteristiknya. Semoga bermanfaat.