Perbedaan Campuran Homogen dan Campuran Heterogen Dalam Kehidupan
Gurubagi.com. Di dalam ilmu Kimia, campuran dapat diartikan sebagai gabungan dari beberapa zat dengan perbandingan tidak tetap tanpa melalui reaksi kimia.
Campuran dalam kehidupan sehari-hari dapat dibedakan menjadi dua, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen.
Secara sederhana, campuran homogen merupakan campuran yang zat penyusunnya sama, sedangkan campuran heterogen adalah campuran dengan zat penyusun berbeda.
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai kedua jenis campuran tersebut, berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai perbedaan campuran homogen dan campuran heterogen dalam kehidupan.
1. Campuran Homogen
Campuran homogen adalah campuran dua zat atau lebih dimana semua zat memiliki susunan yang seragam atau sama. Ukuran partikel dalam campuran homogen memiliki diameter sekitar 0,000000001 meter dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop.
Karena partikel-partikel penyusunnnya sama dan berukuran sangat kecil, maka sulit dibedakan antara komponen zat yang satu dengan yang lainnya. Campuran homogen dalam kehidupan sehari-hari biasa dikenal dengan larutan.
Beberapa contoh campuran homogen adalah sebagai berikut.
a. Larutan gula (campuran antara air dan gula)
b. Larutan garam (campuran antara air dan garam)
c. Minuman ringan (soft drink)
d. Larutan teh (campuran antara daun teh dan air)
e. Kecap
f. Sirup
Contoh-contoh campuran homogen di atas adalah campuran antar zat cair. Sedangkan contoh campuran antar zat padat, misalnya campuran antar logam. Campuran antara logam satu dengan lainya akan membentuk campuran homogen.
Contohnya adalah stanless steel yang banyak digunakan untuk keperluan alat rumah tangga dan alat kesehatan. Stainless stell adalah campuran dari logam besi, krom, dan nikel.
Campuran antara logam satu dengan logam lainnya disebut dengan paduan logam. Pencampuran logam dilakukan dengan melelehkan logam-logam tersebut.
Emas juga merupakan contoh dari campuran homogen. Emas murni merupakan logam yang lunak, mudah dibengkokkan.
Supaya emas menjadi keras sehingga sulit untuk dibengkokkan, maka emas murni tersebut dicampur dengan logam lain, yaitu tembaga.
Semakin sedikit kadar emas yang dimiliki, maka akan makin banyak kandungan tembaga dalam emas tersebut.
Emas murni memiliki kadar 24 karat, sedangkan emas yang sudah dicampur dengan logam tembaga memiliki kadar 22 karat, 20 karat, atau 18 karat.
Ada juga dalam campuran emas dan tembaga yang masih dicampur dengan logam lain, misalnya perak. Hal ini dilakukan untuk mempercantik penampilan emas tersebut.
Campuran antara emas, tembaga dan perak menghasilkan emas berwarna putih yang biasa disebut emas putih.
2. Campuran Heterogen
Campuran heterogen merupakan campuran antara dua macam zat atau lebih yang partikel-partikel penyusunnya masih dapat dibedakan satu sama lainnya.
Pada campuran heterogen, dinding pembatas antar zat juga masih dapat terlihat, misalnya campuran antara air dengan minyak, campuran besi dengan pasir, dan campuran serbuk besi dengan air.
Campuran heterogen juga memiliki degradasi (warna tidak sama satu dengan lainnya). cenderung memiliki rasa tidak sama dalam setiap lapisan, perbandingan zat yang tercampur tidak sama, dan dapat dipisahkan dengan cara mekanis seperti filtrasi (penyaringan).
Berikut ini adalah contoh campuran heterogen dalam kehidupan sehari-har.
a. Pasir
b. Tanah
c. Campuran air dengan pasir
d. Campuran air dengan minyak tanah
e. Campuran air dengan kapur
f. Campuran air dengan kopi
g. Serbuk besi dengan karbon
h. Adonan kue
i. Adonan cor beton
Berdasarkan ukuran partikel penyusunnya, campuran heterogen dibedakan menjadi suspensi dan koloid.
a. Suspensi
Suspensi adalah campuran heterogen antara fase terdispersi dalam medium pendispersi. Secara umum, zat yang terdispersi adalah padatan, sedangkan medium pendispersi adalah air.
Di dalam sistem suspensi dapat dibedakan antara zat terdispersi dan medium pendispersi. Fase terdispersi dalam bentuk padatan dengan ukuran besar akan terlihat tersebar dalam medium air.
Karena ukuran zat terdispersi besar, maka fase air tidak mampu lagi menahannya, sehingga zat terdispersi akan mengendap.
Ukuran zat terdispersi dalam suspensi lebih dari 10-5 cm. Dengan penyaringan biasa, zat terdispersi tersebut dapat disaring. Jadi, suspensi adalah dispersi padatan dengan bentuk fisik heterogen.
Contoh suspensi adalah air keruh, campuran air dengan pasir, campuran kopi dengan air, air kapur, dan campuran minyak dengan air.
b. Koloid
Koloid merupakan campuran yang hampir homogen antara fase terispersi dan fase pendispersi. Campuran ini hampir homogen, artinya campuran dua zat hampir menyatu dan sulit dibedakan.
Fase terdispersinya bukan dalam bentuk molekuler, akan tetapi gabungan dari beberapa molekul.
Misalnya zat terdispersi padatan dalam fase pendispersi air, maka sistem koloid merupakan dispersi padatan (gabungan dari molekul) yang tersebar dalam medium pendispersi.
Hanya saja partikel padatan yang terdispersi ini kecil, sehingga tidak bisa dibedakan mana fase terdispersi dan mana fase pendispersi. Contoh sistem koloid adalah sabun, susu, santan, agar-agar, selai, mentega, dan mayonaise.
Demikian perbedaan campuran homogen dan heterogen dalam kehidupan. Semoga bermanfaat.