Unduh Naskah Akademik Pembelajaran Mendalam
Gurubagi.com. Berikut ini adalah Naskah Akademik Pembelajaran Mendalam. Kemendikdasmen telah menerbitkan Naskah Akademik Pembelajaran Mendalam (Deep Learning), Menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua.
Naskah Akademik Pembelajaran Mendalam ini diterbitkan sebagai landasan akademik untuk mendukung implementasi Pembelajaran Mendalam di Indonesia dalam rangka menciptakan ekosistem pendidikan yang kondusif dan berdaya saing global.
Dengan terbitnya naskah ini diharapkan dapat menjadi panduan yang bermanfaat bagi seluruh pihak yang berkepentingan dalam menciptakan pendidikan bermutu dan merata untuk semua.

Ringkasan Eksekutif
Indonesia memiliki keberagaman yang merupakan modal berharga untuk menciptakan pembelajaran yang lebih kontekstual dan bermakna. Pemanfaatan teknologi merupakan peluang akses pendidikan bagi berbagai lapisan masyarakat.
Momentum Bonus Demografi 2035 dan visi Indonesia Emas 2045 menjadi tantangan sekaligus peluang besar bagi sistem pendidikan di Indonesia.
Oleh karena itu, pendidikan memiliki peran penting dalam menciptakan generasi menuju visi Indonesia Emas 2045. Pendidikan dasar dan menengah di Indonesia berupaya dengan cepat dan tepat untuk mengakselerasi dampak pendidikan melalui berbagai pendekatan pembelajaran, salah satunya Pembelajaran Mendalam (PM).
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah menyusun Naskah Akademik Pembelajaran Mendalam. Proses penyusunan naskah akademik ini melibatkan para pakar, akademisi, dan praktisi dalam berbagai bidang ilmu dan keahlian baik dari unsur perguruan tinggi, guru, dan para pemangku kepentingan lainnya.
Tim penyusun tersebut telah melakukan kajian literatur dan diskusi kelompok terpumpun secara intensif untuk membahas berbagai hal terkait dengan filosofi, teori, konsep dan strategi implementasi pendekatan PM yang disesuaikan dengan konteks Indonesia.
Untuk konteks Indonesia, Pembelajaran Mendalam bukan kurikulum melainkan suatu pendekatan pembelajaran. Pembelajaran Mendalam juga bukan pendekatan baru dalam sistem pendidikan Indonesia.
Sejak tahun 1970-an telah dikenalkan pendekatan pembelajaran Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM), Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM), Contextual Teaching and Learning (CTL).
Akan tetapi, semua pendekatan tersebut masih banyak menghadapi kendala, baik dalam tataran konsep maupun implementasi. Oleh karena itu, PM berfungsi sebagai fondasi utama dalam peningkatan proses dan mutu pembelajaran.
Penerapan Pembelajaran Mendalam pada setiap jenjang pendidikan perlu didukung oleh ekosistem pembelajaran yang kondusif, kemitraan pembelajaran yang luas dan bermakna, dan pemanfaatan teknologi digital yang efektif agar terwujud belajar penuh kesadaran dan perhatian, bermakna dan relevan, serta belajar dengan gembira, antusias dan semangat.
Pembelajaran Mendalam didefinisikan sebagai pendekatan yang memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan melalui olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga secara holistik dan terpadu.
Kerangka kerja Pembelajaran Mendalam terdiri atas empat komponen, yaitu (1) dimensi profil lulusan, (2) prinsip pembelajaran, (3) pengalaman belajar, dan (4) kerangka pembelajaran.
Profil lulusan terdiri atas delapan dimensi, yaitu (1) keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, (2) kewargaan, (3) penalaran kritis, (4) kreativitas, (5) kolaborasi, (6) kemandirian, (7) kesehatan, dan (8) komunikasi.
Dimensi profil lulusan merupakan kompetensi utuh yang harus dimiliki oleh setiap peserta didik setelah menyelesaikan proses pembelajaran dan pendidikan.\
Prinsip Pembelajaran Mendalam terdiri atas berkesadaran (mindful), bermakna (meaningful), dan menggembirakan (joyful). Prinsip-prinsip PM akan mampu memuliakan guru, siswa, dan pemangku kepentingan pendidikan lain serta memberikan pengalaman belajar memahami, mengaplikasi, dan merefleksi.
Guru memberikan kesempatan peserta didik mendapatkan pengalaman belajar untuk proses perolehan pemahaman, mengaplikasi dalam berbagai konteks, serta merefleksikan PM. Komponen kerangka pembelajaran terdiri atas praktik pedagogis, lingkungan pembelajaran, kemitraan pembelajaran, dan pemanfaatan teknologi digital.
Penerapan pendekatan PM juga berimplikasi terhadap urgensi penyelarasan antar peraturan perundang-undangan terkait dengan standar nasional pendidikan, kurikulum, buku teks pelajaran, proses pembelajaran, dan asesmen.
Tujuan
Tujuan penyusunan naskah akademik Pembelajaran Mendalam ini meliputi sebagai berikut.
1. Memberikan landasan bagi pengambilan kebijakan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terkait penerapan PM di Indonesia.
2. Menyediakan acuan bagi pengembangan program dan kegiatan untuk memastikan ketersediaan dan kecukupan sumber daya serta infrastruktur yang diperlukan dalam penerapan PM.
3. Mendeskripsikan kerangka kerja strategis implementasi PM yang meliputi kerangka waktu dan distribusi tugas fungsi unit utama di lingkungan Kemendikdasmen.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup naskah akademik tentang konsep dan implementasi Pembelajaran Mendalam di Indonesia ini adalah sebagai berikut.
1. Konsep akademik Pembelajaran Mendalam dengan prinsip pembelajaran berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan.
2. Faktor pendukung yang perlu dipersiapkan untuk menerapkan Pembelajaran Mendalam dalam sistem pendidikan Indonesia pada jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan menengah, terutama pada aspek infrastruktur, sumber daya manusia, dan kebijakan.
Naskah Akademik Pembelajaran Mendalam selengkapnya dapat dibaca dan di unduh pada tautan di bawah ini.
Demikian Naskah Akademik Pembelajaran Mendalam (Deep Learning). Semoga bermanfaat.