Efek Rumah Kaca : Pengertian, Penyebab, Proses, dan Cara Mengatasi
Gurubagi.com. Rumah kaca merupakan penyebab efek rumah kaca, dimana bangunan yang dinding dan atapnya terbuat dari kaca dengan tujuan agar panas dari sinar matahari yang ditangkap pada siang hari.
Adapun , sinar matahari yang ditangkap pada siang hari terperangkap di dalam bangunan sehingga pada malam hari suhu di dalam bangunan tetap hangat.
Penamaan efek rumah kaca didasarkan, karena peristiwa yang terjadi sama dengan rumah kaca, di mana panas yang masuk akan terperangkap di dalamnya, dan tidak dapat menembus ke luar kaca.
Hal ini akan membuat suhu di dalam seisi rumah kaca tersebut lebih tinggi dibandingkan di luarnya. Pada prinsipnya, efek rumah kaca sama dengan kondisi yang terjadi pada rumah kaca, dimana panas matahari terjebak di atmosfer bumi dan menyebabkan suhu bumi hangat.
Efek rumah kaca juga dapat diartikan sebagai sebuah istilah untuk menggambarkan kondisi bumi yang memiliki efek seperti rumah kaca di atas.
Panas matahari terperangkap oleh atmosfer bumi. Gas-gas di atmosfer seperti karbon dioksida (CO2) bisa menahan panas matahari yang mengakibatkan panas matahari terperangkap di atmosfer bumi.
Penyebab Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca dapat terjadi karena beberapa faktor seperti berikut ini.
1. Penggunaan bahan bakar fosil secara berlebihan
Penyebab pertama efek rumah kaca, yaitu penggunaan bahan bakar fosil yang berlebihan. Bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batu bara yang digunakan secara berlebihan akan berdampak buruk pada kualitas udara.
Baca : Efek Rumah Kaca dan Dampaknya Terhadap Lingkungan
Selain itu, penggunaan bahan bakar yang berlebihan ini dapat meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca pada atmosfer dan menyebabkan dampak negatif bagi lingkungan.
2. Penebangan liar dan pembakaran hutan
Banyaknya penebangan liar akan mengakibatkan berkurangnya media yang mengurangi efek rumah kaca. Jika hutan dibakar, akan terbentuk gas rumah kaca seperti CO2. Gas itu akan dilepaskan ke udara, lalu menjadi penahan radiasi sinar matahari.
Selain itu, semakin sempit hutan juga bisa jadi penyebab efek rumah kaca, sebab, lahan hutan memiliki peran sangat penting untuk makhluk hidup. Hutan juga menjadi paru-paru dunia yang harus dijaga. Menyempitnya lahan hutan akan mengakibatkan memburuknya cuaca.
Tanpa keberadaan hutan, tidak ada yang membantu mengubah karbondioksida menjadi oksigen. Hal itu akan mengganggu pernapasan dan terjadinya pencemaran udara. Selain itu, pohon yang seharusnya bisa menyerap karbon dioksida juga akan berkurang.
3. Limbah rumah tangga
Penyebab efek rumah kaca berikutnya, yaitu limbah rumah tangga. Jika limbah rumah tangga dibiarkan, lambat laun akan menghasilkan gas metana dan karbon dioksida dari bakteri-bakteri pengurai sampah.
Oleh karena itu, manusia sebagai penduduk bumi harus meningkatkan kesadaran, penghargaan, dan tanggung jawab manusia terhadap lingkungan.
4. Penggunaan bahan bakar bensin
Menggunakan bahan bakar bensin secara berlebihan juga dapat menambah penyebab terjadinya efek rumah kaca. Bahan bakar bensin yang digunakan pada mobil dan motor akan menimbulkan gas karbondioksida.
Gas ini ini akan sangat berpengaruh terhadap pemanasan global. Pada akhirnya, gas karbondioksida ini akan menangkap cahaya panas.
Akan tetapi cahaya panas tersebut tidak dapat disalurkan ke luar angkasa yang akhirnya kembali ke bumi dan berdampak buruk bagi polusi udara di bumi.
5. Penggunaan Chloro Four Carbon (CFC) berlebihan
Penggunaan Chloro Four Carbon (CFC) menjadi salah satu penyebab efek rumah kaca yang sulit dihindari. Bahan yang mengandung CFC diantaranya seperti yang terdapat pada kulkas, AC, hair spray, dan cat semprot.
Akan tetapi , CFC masih dapat ditangani dan dikendalikan. CFC adalah bahan kimia yang digabungkan menjadi alat rumah tangga. Peralatan tersebut memang dapat menunjang kehidupan, namun tidak direkomendasikan apabila digunakan secara berlebihan.
6. Penggunaan tisu berlebihan
Tisu termasuk benda yang kita butuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, ternyata penggunaan tisu secara berlebihan dapa meningkatnya pemanasan global. Hal ini karena tisu terbuat dari serat kayu yang berasal dari pohon kemudian diolah lagi menggunakan teknologi canggih.
Apabila tisu semakin banyak digunakan, maka akan semakin banyak pula serat kayu yang diproduksi. Hal itu juga menyebabkan semakin berkurangnya persediaan pohon di bumi.
Akibatnya, persediaan oksigen berkurang dan mengakibatkan penipisan lapisan ozon. Lebih lanjut, kualitas udara akan memburuk dan bisa merugikan semua makhluk di bumi.
7. Meningkatnya gas karbon monoksida
Gas karbon monoksida sangat berkaitan dengan aktivitas manusia. Terutama aktivitas manusia yang berkaitan dengan kendaraan bermotor. Gas karbon monoksida akan dikeluarkan oleh kendaraan bermotor hingga menyebabkan polusi.
Salah satu solusi untuk mengurangi gas karbon monoksida adalah membatasi penggunaan kendaraan bermotor. Kita bisa lebih banyak berjalan kaki atau menggunakan kendaraan umum, meskipun tidak sepenuhnya mengatasi, setidaknya bisa mengurangi produksi polusi.
Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca terjadi melalui serangkaian proses, misalnya dalam rumah kaca yang digunakan untuk budidaya, di negara yang memiliki musim salju, atau percobaan tanaman di bidang biologi dan pertanian.
Panasnya matahari yang masuk lewat atap kaca itu sebagian dipantulkan keluar atmosfer, sementara sebagian lainnya terperangkap di dalam rumah kaca yang mengakibatkan naiknya suhu.
Contoh lainnya, bayangkan ketika kita berada di dalam mobil yang sedang parkir di bawah teriknya matahari dan kaca mobil dalam keadaan tertutup.
Panas yang masuk lewat kaca mobil itu sebagian dipantulkan kembali ke luar melalui kaca, sementara sebagian lainnya terperangkap di dalam mobil. Hal itu mengakibatkan suhu di dalam mobil lebih tinggi daripada di luar.
Saat proses terjadinya efek rumah kaca, ada gas kaca yang keluar lalu membentuk lapisan yang menyelimuti bumi. Gas kaca tersebut berupa karbon dioksida, metana, nitrogen dioksida, dan beberapa gas lainya dan merupakan reaksi alami industri.
Apabila gas efek rumah kaca tersebut lepas, partikelnya akan mampu naik hingga lapisan troposfer. Kemudian, terbentuklah lapisan yang menyelimuti bumi.
Energi-energi yang memantul lagi ke bumi di antaranya sebanyak 25% dipantulkan awan dan partikel lain, 25% terserap awan, 45% terserap permukaan bumi, dan 10% dipantulkan lagi oleh permukaan bumi.
Perlu diketahui, bahwa bumi yang kita tinggali ini dilapisi oleh lapisan atmosfer. Melalui proses terjadinya efek rumah kaca, terdapat partikel gas yang melayang di antara bumi dan lapisan atmosfer itu. Hal ini mengakibatkan panas bumi memantul dan harus dibawa keluar.
Pada prosesnya, panas bumi kembali masuk yang mengakibatkan suhu bumi naik lalu akhirnya menghangat. Mulanya, kondisi bumi hanya akan menghangat saja. Akan tetapi apabila hal ini terus berlanjut, bumi tidak hanya menghangat melainkan juga memanas yang bersifat global. Hal itu dikenal sebagai pemanasan global (global warming).
Cara Nengatasi efek rumah kaca
Beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mengurangi efek rumah kaca antara lain sebagai berikut.
1. Efisiensi penggunaan energi listrik, dengan mematikan lampu yang tidak digunakan serta mencabut alat elektronik dari sumber listrik
2. Mengendalikan jejak karbon dengan mengurangi frekuensi menggunaan kendaraan bermotor pribadi
3. Mengurangi penggunaan air minum dalam botol kemasan dan sedotan plastik. Gunakan tempat minum dan sedotan yang dapat dipakai ulang.
4. Mengelola sampah yang dihasilkan baik rumah tangga dan industri dengan mengolah sampah menjadi kompos dan memisahkan sampah organik dan nonorganik
5. Kurangi penggunaan kertas dengan cara mencetak bolak balik atau menggunakan kertas bekas dan mengurangi barang-barang yang mengandung senyawa kimia CFC.
6. Menjaga lingkungan dengan tidak menebang pohon sembarangan
Demikian pengertian efek rumah kaca, penyebab, proses, dan cara mengatasi. Semoga bermanfaat.