Zat Tunggal dan Zat Campuran : Pengertian Beserta Contohnya
Gurubagi.com. Suatu zat tersusun dari beberapa partikel penyusunnya. Setiap zat terbentuk dari susunan dan komposisi yang tetap serta mempunyai sifat yang jelas.
Berdasarkan komponen penyusunnya, zat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu zat tunggal dan campuran. Kedua jenis zat ini memiliki perbedaan yang didasarkan pada karakteristiknya.
Berikut ini pembahasan materi zat tunggal dan campuran diambil dari berbagai sumber ynag dapat kalian pelajari.
Zat Tunggal
Zat tunggal merupakan bentuk zat yang paling sederhana, jika dibandingkan dengan jenis zat lainnya. Dengan kata lain zat tunggal adalah materi yang terdiri atas satu jenis zat saja.
Zat tunggal ini dibedakan menjadi dua, yaitu unsur dan senyawa, berikut ini penjelasannya masing-masing.
1. Unsur
Pengertian Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana lagi meskipun menggunakan reaksi kimia.
Unsur dikelompokkan menjadi tiga, yaitu unsur logam, non-logam dan semi logam.
a. Unsur logam
Secara umum, unsur logam mempunyai sifat berwarna putih mengkilap, mempunyai titik lebur rendah, dapat menghantar arus listrik, dapat ditempa, dan dapat menghantar kalor atau panas.
Beberapa unsur logam yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
1) Khrom (Cr), merupakan unsur yang sering digunakan untuk bumper mobil, dan campuran dengan baja menjadi stainless stel.
2) Nikel (Ni), merupakan unsur yang sangat tahan terhadap udara dan air pada suhu biasa. Oleh karena itu nikel dapat digunakan sebagai lapisan pelindung alat otomotif supaya tidak mudah rusak.
3) Besi (Fe), adalah unsur logam yang paling murah yang digunakan sebagai campuran dengan karbon untuk menghasilkan baja.
b. Unsur Nonlogam
Unsur nonlogam ini merupakan penghantar arys listrik yang buruk, dan memiliki sifat yang tidak mengkilap. Selain itu, unsur nonlogam juga tidak dapat ditempa seperti unsur logam.
Berikut ini beberapa unsur nonlogam yang sering digunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari adalah.
1) Flour (F), merupakan senyawa yang sering dicampur dengan pasta gigi, untuk membuat gigi lebih kuat. Selain itu, flour (senyawa flourid), sering digunakan sebagai Freon-12 yaitu materi yang digunakan untuk pendingin kulkas dan AC.
2) Brom (Br), adalah senyawa nonlogam yang sering digunakan sebgai obat penenang saraf dan sebagai campuran zat pemadam kebakaran. c) Yodium (I)
c. Unsur Semilogam (metalloid)
Jenis unsur yang terakhir adalah unsur semilogam, memiliki sifat di antara unsur logam dengan unsur nonlogam.
Beberapa unsur semilogam yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah Silicon (Si), dan Germanium (Ge).
Silicon biasanya digunakan untuk peralatan pemotong, pengamplasan, sebagai bahan pembuatan semikonduktor, gelas, dan keramik.
Sementara Germanium digunakan sebagai bahan semikonduktor. Pada suhu rendah berfungsi sebagai isolator, dan di suhu tinggi sebagai konduktor.
2. Senyawa
Senyawa adalah zat tunggal yang terdiri dari dua atau beberapa unsur yang dapat dipecah-pecah lagi menjadi unsur-unsur dasar pembentuknya dengan reaksi kimia.
Contoh zat tunggal adalah:
- Air,
- Gula,
- Garam,
- Kawat besi,
- Kawat tembaga,
- Gas oksigen,
- Gas hidrogen,
3. Campuran
Campuran adalah suatu zat atau materi yang terbentuk dari penggabungan atau pencampuran dua buah zat tunggal atau lebih dengan perbandingan yang tidak tetap.
Campuran dapat berupa gabungan unsur dengan unsur, unsur dengan senyawa, atau senyawa dengan senyawa, dan dapat berwujud padat, gas dan cair.
Baca : Perubahan Iklim : Pengertian dan Dampaknya Terhadap Ekosistem
Komposisi unsur-unsur penyusun suatu campuran tidak tertentu atau tidak tetap sehingga rumus kimia suatu campuran tidak dapat ditentukan.
Campuran dibagi menjadi dua jenis, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen. Berikut ini penjelasannya.
a. Campuran homogen
Campuran homogen adalah campuran yang tidak dapat dibedakan zat-zat yang tercampur di dalamnya atau zat-zat penyusunya.
Di dalam larutan, zat terlarut tersebar dalam bentuk partikel-partikel yang sangat kecil dalam ukuran molekul yang tidak dapat dilihat oleh mata. Bahkan ketika kita menggunakan mikroskop ultra sekalipun. Ukuran partikel terlarut ini kurang dari 10-7 cm.
Contoh campuran homogen adalah larutan seperti larutan gula, larutan garam, dan sirup. Di dalam larutan ini tiap-tiap bagian mempunyai susunan yang sama.
Sebagai contoh, pada sirup terdapat dua penyusun larutan, yaitu air dan gula. Air dalam hal ini disebut pelarut, sedangkan gula adalah zat terlarut.
b. Campuran heterogen
Campuran heterogen merupakan campuran antara dua jenis zat atau lebih yang partikel-partikel penyusunnya masih bisa dibedakan anara yang satu dengan yang lainnya.
Contohnya campuran ini adalah tanah, air, sungai, makanan, adonan kue dan banyak lagi. Intinya, pada campuran heterogen dinding pembatas antar zat masih dapat terlihat.
Campuran heterogen dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yakni suspensi dan koloid. Suspensi merupakan campuran zat heterogen, dimana partikel didalamnya lebih besar daripada partikel yang ditemukan dalam larutan.
Jika suspensi didiamkan selama beberapa saat, partikelnya turun ke bawah dan komponennya akan mengendap. Koloid adalah campuran dua macam zat atau lebih yang bersifat antara larutan dan suspensi. Ukuran partikel koloid antara 10-7 cm – 10-5 cm.
Sepintas, jika dilihat koloid tampak homogen, tetapi jika dilihat dengan mikroskop ultra maka ia bersifat heterogen. Koloid memiliki dua fase, yaitu pendispersi dan terdispersi.
Sebagai contoh, campuran tepung pati dan air yang membentuk koloid kanji. Air disini merupakan fase pendispersi sedangkan pati sebagai fase terdispersi.
Demikian ulasan mengenai pengertian zat tunggal dan campuran beserta contohnya. Semoga bermanfaat.