Interaksi Antar Komponen Dalam Ekosistem Beserta Contohnya

Interaksi Antar Komponen Dalam Ekosistem Beserta Contohnya

Interaksi Antar Komponen Dalam Ekosistem Beserta Contohnya

Gurubagi.com. Ekosistem adalah sebuah sistem ekologi yang dibentuk dari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya.

Suatu proses ekosistem melibatkan komponen biotik (makhluk hidup) dan abiotik (tidak hidup).

1. Komponen Biotik

Komponen biotik meliputi makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme.

2. Komponen Abiotik

Komponen abiotik terdiri dari faktor fisik maupun kimia yang ada di lingkungan. Contoh dari komponen abiotik daratan, yaitu hujan, angin, suhu, tanah, ketinggian, dan cahaya matahari.

Sedangkan contoh komponen abiotik perairan meliputi kedalaman air,  pH, oksigen terlarut, dan kekeruhan.

Interaksi Antar Komponen di Dalam Ekosistem

Interaksi antar makhluk hidup yang terjadi pada sebuah ekosistem, berguna untuk menjaga kestabilan ekosistem tersebut.

Jika interaksi antar makhluk tidak berjalan dengan baik dan seimbang, akan ada sebuah ketimpangan yang terjadi pada suatu ekosistem, dan itu tidak baik untuk ekosistemnya, atau untuk makhluk hidup yang ada di dalamnya

1. Interaksi antara Komponen Biotik dan Abiotik

Komponen biotik dapat memengaruhi komponen abiotik dalam ekosistem, demikian pula sebaliknya.

Sebagai contoh, setiap tumbuhan mengambil air dari lingkungannya (dari dalam tanah), tetapi tumbuhan juga membebaskan air ke lingkungan (ke udara) dalam bentuk uap air.

Bersama uap air dari sumber yang lain akan terbentuk awan dan turun sebagai hujan. Akhirnya air meresap ke dalam tanah (kembali lagi ke tanah).

Selain itu, tumbuhan juga mengambil zat hara dari tanah, namun juga mengembalikannya lagi dalam bentuk ranting, dedaunan, dan sisa tumbuhan yang telah lapuk dan mengalami penguraian.

Contoh lainnya adalah padi selain membutuhkan sinar matahari untuk proses fotosintesis sebagai penghasil sumber makanannya, juga membutuhkan udara sekitar untuk bernapas serta membutuhkan air dan tanah agar dapat tumbuh.

Berdasarkan contoh tersebut dapat kita lihat dengan jelas bahwa di antara komponen-komponen abiotik seperti udara, tanah, air, dan cahaya serta komponen-komponen biotik, yaitu tumbuhan dan cacing terjadi interaksi atau hubungan sehingga terjadi saling ketergantungan.

2. Interaksi antar Komponen Biotik

Komponen biotik secara timbal balik dapat memengaruhi komponen biotik lainnya. Sebagai contoh dalam peristiwa simbiosis, masing-masing simbion memengaruhi satu sama lain.

Seekor lebah menghisap madu dari sekuntum bunga, lebah mendapatkan makanan (berupa madu) dari bunga, namun lebah juga menjadi perantara penyerbukan bunga tersebut.

Berdasarkan contoh ini dapat dilihat bahwa antar komponen dalam ekosistem terjadi hubungan timbal balik.

Interaksi antarkomponen biotik dalam ekosistem dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu sebagai berikut.

a. Interaksi intraspesifik

Interaksi intraspesifik yaitu interaksi antar individu dalam satu spesies. Sebagai contoh misalnya dalam koloni lebah madu (Aphis sp.) atau pada koloni rayap (Termit).

Pada masing-masing koloni terdapat pembagian kerja yang sangat rapi antara ratu, prajurit, maupun pekerja. Interaksi pada koloni rayap dan lebah ini lebih bersifat saling membantu dan menguntungkan.

b. Interaksi interspesifik

Interaksi interspesifik yaitu interaksi antar individu yang berbeda spesies. Interaksi interspesifik dibagi menjadi beberapa bentuk sebagai berikut:

1) Predasi

Predasi merupakan interaksi antara organisme pemangsa (predator) dengan mangsanya (prey). Contohnya interaksi antara seekor harimau (predator) dengan seekor kijang (prey), interaksi antara kucing dengan tikus.

2) Kompetisi

Kompetisi adalah interaksi antara dua individu (dapat berbeda atau dalam satu spesies) berupa persaingan. Interaksi ini dapat terjadi karena terdapat kepentingan yang sama antar individu yang bersaing (kompetitor).

Baca : Pengertin Ekosistem, Komponen dan Jenis-jenisnya

Misalnya persaingan mendapatkan makanan, persaingan mendapatkan daerah/wilayah kekuasaan (dominasi), berebut wilayah mencari makan (feeding ground), berebut tempat tinggal (sarang), berebut pasangan.

3) Simbiosis

Simbiosis adalah kehidupan bersama antara dua makhluk hidup atau lebih berbeda spesies dalam hubungan yang erat.

Simbiosis dibagi menjadi beberapa bentu, sebagai berikut.

a) Simbiosis mutualisme

Simbiosis ini adalah jenis simbiosis dimana 2 makhluk hidup yang berbeda spesies memberikan keuntungan satu sama lain.

Contohnya adalah lebah madu dan tanaman berbunga. Lebah madu mendapatkan makanan berupa madu dari bunga, sedangkan bunga mendapatkan keuntungan dalam berkembang biak karena proses penyerbukan dilakukan oleh lebah madu, sehingga memungkinkan daerah penyerbukan yang lebih luas.

b) Simbiosis komensalisme

hubungan simbiotik yang menguntungkan salah satu pihak, tapi pihak lain tidak dirugikan. Contohnya ikan hiu dengan ikan remora.

c) Simbiosis parasitisme

Simbiosis parasitisme merupakan hubungan simbiotik yang menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak lain. Contohnya nyamk menghisap darah manusia, benalu dengan pohon inang, cacing pita dengan inangnya, cacing hati dengan inangnya, nyamuk yang .

d) Netral

Netral adalah kehidupan bersama antara populasi dua spesies atau lebih dalam satu daerah dan masing-masing populasi tersebut tidak saling mengganggu.

Mereka hanya hidup di dalam ekosistem yang sama, tidak ada persaingan dan mangsa-memangsa dalam interaksi ini.Contoh: seekor cacing dengan belalang di sawah.

3. Interaksi antar Komponen Abiotik

Komponen abiotik dapat memengaruhi komponen abiotik yang lain secara timbal balik. Sebagai contoh, jika intensitas cahaya matahari yang mengenai suatu perairan meningkat mengakibatkan laju penguapan meningkat.

Berdasarkan peristiwa tersebut terbentuklah awan yang apabila dalam jumlah banyak dapat menghalangi sinar matahari ke bumi, sehingga intensitas cahaya matahari ke bumi berkurang, di samping juga dapat menyebabkan hujan yang airnya kembali lagi ke perairan.

Jika antar komponen dalam ekosistem terjadi hubungan yang dinamis, perubahan dalam batas-batas tertentu tidak akan menimbulkan gangguan dalam ekosistem tersebut.

Hal ini berarti ekosistem tersebut telah mencapai kondisi homeostatis. Ekosistem dalam keadaan homeostatis penting untuk dipertahankan, agar keseimbangan ekosistem selalu terjaga dari generasi ke generasi.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh manusia jangan sampai mengganggu keadaan homeostatis tersebut.

Demikian ulasan mengenai interaksi antar komponen dalam ekosistem beserta contohnya. Semoga bermanfaat .

You May Also Like

Tinggalkan Balasan