Limbah Cair : Pengertian, Sumber, dan Cara Penanganannya

Limbah Cair : Pengertian, Sumber, dan Cara Penanganannya

Gurubagi.com. Penanganan  pengolahan air limbah yang benar perlu diperhatikan untuk menghindari masalah kesehatan dan kerusakan lingkungan hidu.

Air limbah adalah air yang sudah tak terpakai dari hasil kegiatan rumah tangga, industri, atau tempat umum lainnya, yang mengandung zat berbahaya bagi manusia dan lingkungan hidup.

Limbah cair adalah jenis limbah yang banyak dihasilkan dari kegiatan proses produksi sebuah industri sehingga limbah cair sangat identik dengan limbah industri.

Sumber Penghasil Limbah Cair

Berikut ini beberapa sumber penghasil limbah yang berbentuk cair.

1. Rumah Tangga

Setiap hari, tiap rumah tangga menghasilkan banyak limbah, baik yang berbentuk air, udara, atau sampah padat dari kegiatan sehari-hari.

Limbah air domestik dapat dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu grey water dan limbah dari water closet (WC). Grey water adalah air bekas kegiatan dapur, mandi, atau mencuci.

2. Industri

Jenis air limbah lainnya berdasarkan sumbernya adalah air limbah industri. Limbah yang berasal dari kegiatan industri dapat berbahaya bagi manusia dan lingkungan hidup karena zat-zat yang terdapat di dalamnya.

Industri biasanya menggunakan air untuk beberapa keperluan. Salah satunya, sebagai air pendingin yaitu memindahkan panas karena adanya proses industri.

Kegunaan lain adalah untuk mencuci atau membilas produk maupun instalasi yang akan dan telah digunakan.

3. Tempat Umum

Penghasil limbah lainnya adalah tempat-tempat yang digunakan oleh banyak orang, seperti perkantoran, perdagangan, tempat ibadah, restoran, dan hotel. Biasanya, jenis air limbah yang dihasilkan sama dengan limbah dari kegiatan rumah tangga.

Banyak kasus pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh kurang tepatnya penanganan limbah cair sehingga mencemari sumur warga. Sehingga perlu adanya penangan yang baik dan benar.

Penanganan Limbah Cair

Beberapa teknik pengolahan limbah cair adalah sebagai berikut.

1. Dekomposisi

Dekomposisi adalah sebuah proses pengolahan limbah cair yang dilakukan jika material limbah adalah makanan dari mikroorganisme.

Salah satu cara untuk mengolah limbah pabrik adalah dengan cara mencoba melakukan dekomposisi.

Di dalam proses ini akan dilakukan penambahan mikroorganisme ke dalam limbah cair yang memiliki kandungan makanan tersebut sehingga kandungan makanan akan dihabiskan oleh mikroorganisme.

Tujuan dari penambahan mikroorganisme pada limbah ini adalah untuk membantu menghancurkan, menghilangkan dan juga men-dekompomposisi kandungan organik yang ada di dalam limbah cair tersebut.

Setelah dekomposisi berhasil dan selesai dilakukan maka air hasil dekomposisi tersebut bisa dimasukkan ke saluran pembuangan air biasa.

2. Filtrasi

Filtrasi adalah sebuah teknik untuk menyaring limbah air yang keluar dari pabrik. Proses ini bisa dilakukan dengan cara menyaring dengan menggunakan alat, menggunakan bahan kimia atau menggunakan proses flotasi.

Proses flotasi adalah proses penanganan limbah dengan mengapungkan partikel dalam cairan sehingga penanganannya nanti menjadi lebih mudah.

Salah satu contoh filtrasi dengan proses flotasi pada limbah cair adalah proses penanganan limbah yang mengandung minyak, misalnya limbah restoran.

Di restoran, limbah cair akan di masukkan dalam sebuah alat yang fungsinya untuk memisahkan minyak dari air. Jika sudah terpisah maka minyak akan disalurkan ke tempat pembuangan tersendiri yang berbeda dengan tempat pembuangan air ke got.

Untuk kebutuhan pabrik mungkin akan dibutuhkan proses yang lebih panjang dan lebih rumit. Tapi secara umum cara ini sangat mudah untuk dilakukan.

3. Penambahan Klorin

Selanjutnya proses pengelolaan limbah cair juga bisa dilakukan dengan penambahan materi kimia ke dalam limbah tersebut.

Salah satu materi kimia yang bisa digunakan adalah klorin. Penambahan klorin juga bisa digunakan untuk mengatasi limbah yang memiliki kandungan organisme penyebab penyakit.

Baca :

Klorin adalah salah satu senyawa kimia yang sangat populer untuk membantu memerangi bakteri dalam cairan. Klorin paling sering digunakan untuk membunuh organisme berbahaya seperti  bakteri pada kolam renang.

4. Pengendapan

Proses selanjutnya adalah proses pengendapan. Proses pengendapan, yaitu sebuah proses yang dilakukan dengan menambahkan zat tertentu pada limbah.

Proses pengendapan ini dilakukan jika komponen limbah dan air tidak bisa dipisahkan dengan mudah atau terlihat seperti benar-benar menyatu.

Jika hal ini terjadi, maka proses pengendapan dengan bantuan zat kimia khusus akan sangat diperlukan. Biasanya, akan digunakan elektrolit utk melakukannya.

Kandungan elektrolit berfungsi untuk mengikat zat berbahaya didalam limbah sehingga dapat terpisah dengan air secara sempurna.

Jika sudah mengendap maka air bersih yang dikeluarkan dari limbah bisa langsung keluar dan masuk ke saluran pembuangan air atau got.

5. Penyerapan

Proses penyerapan merupakan teknik yang dilakukan dengan menggunakan karbon. Di dalam proses ini karbon berfungsi untuk menyerap zat yang tidak dibutuhkan di dalam limbah.

Karbon yang biasa digunakan pada proses ini adalah karbon aktif. Setelah karbon menyerap zat tidak berguna maka sisa air dapat di salurkan ke tempat pembuangan umum.

6. Penyinaran

Proses  penyinaran biasnaya dilakukan jika limbah hasil dari pabrik memiliki kandungan organik yang tinggi. Kandungan organik tinggi yang ada dalam limbah merupakan kandungan yang dapat menyebabkan penyakit.

Jika kandungan organik dalam limbah memang ada dan memiliki sifat yang berbahaya, maka penyinaran adalah solusi yang paling mudah dan paling baik untuk dilakukan. Untuk melakukan penyinaran ini dibutuhkan sinar ultra violet dalam jumlah besar.

7. Penyisihan

Penyisihan adalah proses pengolahan limbah yang dilakukan untuk memisahkan zat limbah dari air, biasanya proses ini dilakukan dengan cara oksidasi.

Setelah dioksidasi, limbah dalam sebuah cairan dapat memisahkan dirinya sendiri, sehingga air bisa langsung dibuang ke saluran. Proses ini merupakan proses yang cukup mudah.

Akan tetapi, bagaimanapun baiknya adalah setelah dioksidasi, cairan hasil akhir dicek terlebih dahulu untuk mengetahui kondisinya, apakah sudah sesuai dengan standar limbah yang aman untuk lingkungan atau belum.

Demikian ulasan mengenai pengertian limbah cair, sumber, dan cara penanganannya. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan