Jenis-jenis Anak Berkebutuhan Khusus Beserta Ciri-cirinya
Gurubagi.com. Semua orangtua selalu menginginkan yang terbaik untuk anaknya, terutama jika ternyata sang anak memiliki kelainan, yaitu anak berkebutuhan khusus.
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) kadang disebut dengan anak istimewa, karena mereka memerlukan penanganan khusus akibat dari perkembangan dan kelainana berkaitan dengan istilah disability.
Anak yang memiliki karakter khusus ini merupakan anak yang luar biasa, karena secara pendidikan mereka memerlukan layanan secara khusus dan berbeda dengan anak pada umumnya.
Terdapat jenis-jenis anak berkebutuhan khusus berdasarkan ciri-ciri yang dimiliknya. Berikut ini adalah jenis-jenis anak berkebutuhan khusus beserta ciri-cirinya.
1. Tunagrahita
Tunagrahita merupakan hambatan pada seorang anak karena masalah perkembangan mentalnya. Anak-anak ini jauh di bawah rata-rata (iQ kurang dari70), sehingga mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik, komunikasi, maupun sosial.
Pada umumnya anak tunagrahita ini membutuhkan penanganan khusus, meskipun tidak tertutup kemungkinan kedepan mereka tetap harus dapat belajar mandiri.
Berikut ini adalah macam-macam tunagrahita yang dapat ditemukan pada anak-anak bekebutuhan khusus.
a. Tunagrahita Ringan
Kecerdasannya dan adaptasi sosial dari anak tunagrahita ini terhambat, akan tetapi mereka mempunyai kemampuan untuk berkembang dalam bidang pelajaran akademik, penyesuaian sosial dan kemampuan bekerja.
b. Tunagrahita Sedang
Anak-anak ini memiliki kemampuan intelektual umum dan adaptasi perilaku di bawah tunagrahita ringan.
c. Tunagrahita Berat dan Sangat Berat
Anak-anak yang termasuk dalam kelompok ini hampir tidak memiliki kemampuan untuk di latih mengurus diri sendiri, melakukan sosialisasi. dan bekerja.
d. Tunagrahita Down Sindrom
Tunagrahita Down Sindrom merupakan gangguan genetika paling umum yang menyebabkan perbedaan kemampuan belajar dan ciri-ciri fisik tertentu, yang disebabkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom.
Anak–anak yang mengalami tunagrahita ini kebanyakan orang menyebutnya dengan anak seribu wajah, karena wajah anak-anak down sindrom hampir semua sama.
Ciri-ciri anak tunagrahita :
- duduk, merangkak, atau berjalan lebih lambat dari anak-anak normal lain seusianya;
- kesulitan berbicara, mengendalikan sikap, atau gerakannya;
- kesulitan dalam memecahkan masalah dan memahami aturan sosial;
- tinggi badan yang relatif pendek; dan
- kepala mengecil.
2. Tunanetra
Tunanetra secara umum lebih dikenal buta, merupakan kekurangan pada seseorang karena kehilangan fungsi penglihatannya, baik sebagian atau menyeluruh.
Anak tunanetra ini memiliki keterbatasan dalam hal penglihatan, sehingga saat proses pembelajarannya lebih menekankan pada alat indera yang lain, yaitu indera perabaan dan pendengaran.
Indra penglihatan merupakan bagian sangat penting dalam penerimaan informasi, sehingga anak yang memiliki keterbatasan ini memerlukan penanganan pendidikan khusus.
Ciri-ciri anak tunanetra :
- kesulitan dalam memberikan respon;
- rendah diri atau sebaliknya memiliki sifat pemberani;
- ekspresi emosinya homogen;
- memeiliki pengertian tidak lengkap tentang suatu objek; dan
- suka berfantasi.
3. Tunarungu
Seseorang dapat dikatakan tunarungu atau tuli, jika memiliki kerusakan atau kelainan pada alat organ pendengarannya.
Anak tunarungu memiliki keterbatasan dalam pendengaran. Hal ini terjadi karena beberapa faktor, mulai dari dalam kandungan, atau benturan keras yang menyebabkan kerusakan pada organ pendengaran.
Baca : Permendikbud Nomor 157 Tahun 2014 tentang Kurikulum Pendidikan Khusus
Seseorang yang mengalami gangguan pada fungsi pendengaranini mengalami kesulitan dalam berkomunikasi, termasuk bersosialisasi dengan orang lain dan lingkungannya.
Ciri-ciri anak tunarungu :
- dapat mengerti percakapan biasa pada jarak dekat;
- kosa katanya terbatas;
- sulit menangkap isi pembicaraan jika lawan bicara tidak berhadapan dengannya; dan
- anak dapat mengikuti pembelajaran di sekolah namun dalam kelas khusus.
4. Tunalaras
Tunalaras merupakan kondisi seorang individu yang mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol social,
Anak-anak tunalaras biasa menunjukan perilaku menyimpang yang tidak sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku di lingkungan sekitarnya, sehingga sering sulit bahkan tidak bersosialisasi dengan lingkungan dan orang sekitar.
Tunalaras ini dapat terjadi karena berasal dari faktor internal yaitu keluarga atau eksternal yaitu lingkungan sekita. Anak semacam ini mebutuhkan pendekatan yang lebih intensif terutama dari keluarga
Ciri-ciri anak tunalaras :
- cemas;
- tegang;
- tidak punya teman;
- tertekan;
- sensitif;
- rendah diri;
- mudah frustasi; dan
- pendiam.
5. Tunadaksa
Tunadaksa merupakan suatu keadan bahwa anggota tubuh seseorang tidak sempurna, seperti berjalan menggunakan bantuan kursiroda atau memiliki bentuk tangan tidak sempurna.
Seseorang memiliki kekurangan tunadaksa dapat terjadi karena kecelakaan, penyakit atau juga bisa karena pembawaan sejak lahir. Kebanyakan orang menebut istilah tunadaksa ini dengan kata cacat atau cacat tubuh.
Ciri-ciri anak tunadaksa :
- anggota gerak tubuh kaku, lemah ataupun lumpuh;
- kesulitan dalam melakukan atau dapat bergerak, akan tetapi tidak sempurna bahkan tidak terkendali;
- memiliki anggota gerak yang tidak sempurna atau lebih kecil dari biasa;
- cacat pada alat gerak; dan
- terkadang kesulitan pada saat berdiri,berjalan,duduk, atau menunjukkan sikap tubuh tidak normal.
Demikian sekilas ulasa mengenai jenis-jenis anak berkebutuhan khusus beserta ciri-cirinya. Semoga bermanfaat.